Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Saat Baju Lebaran hingga Tabungan untuk Mudik Ludes Dilalap Api...

Kompas.com - 27/04/2022, 13:23 WIB
Ihsanuddin

Editor

Mainan-mainan tersebut dimasukkan ke dalam keresek dan akan dibawa ke kediamannya di Otista, Jakarta Timur.

”Mainan dan aksesori terbakar. Saya rugi Rp 25 juta. Kalau total dengan barang dagangan keluarga lebih dari Rp 100 juta,” ujarnya yang serius mengorek tumpukan sisa kebakaran.

Baca juga: Tangis Korban Kebakaran Pasar Gembrong, Rumah hingga Baju Lebaran Ludes Dilalap Api

Lelaki yang akrab disapa Pak Haji ini sempat berusaha menyelamatkan sebagian barang dari gudang. Namun, istrinya mencegah karena takut bagian atap rubuh menimpanya.

Sambil menahan langkahnya, sang istri memintanya tawakal. Masih kata istrinya, akan ada hikmah dari kebakaran yang terjadi. Kalau memang rezeki, tidak akan ke mana-mana.

Untuk sementara keluarganya berhenti berdagang. Mereka akan berlebaran di rumah ketimbang ke Cirebon, Jawa Barat, dan Tegal, Jawa Tengah, sambil menenangkan diri.

Zainal Abidin (49) juga tidak bisa menambah pemasukan jelang Lebaran. Modal usahanya untuk berdagang keliling habis terbakar. Dengan begitu, rencananya berjualan mainan dan perabotan ke Binjai, Sumatera Utara, dan Koto Taluk atau Teluk Kuantan, Riau, batal.

”Ludes habis sudah semua. Amsyong tidak bisa dagang sama sekali. Seperak saja tidak ada,” ujarnya.

Baca juga: Anies Pastikan Beri Modal bagi Pedagang Pasar Gembrong yang Terdampak Kebakaran

Tidak berdagang sehari berarti dia kehilangan pemasukan minimal Rp 50.000 dan maksimal jutaan rupiah. Bahkan, jelang Lebaran, pendapatannya bisa mencapai belasan juta.

Tahun 2021 contohnya. Dengan modal Rp 2 juta, dia berdagang boneka barbie dan aksesorinya di Surabaya, Jawa Timur. Dalam sehari, pemasukannya Rp 200.000 hingga Rp 1 juta.

Artikel ini telah tayang di Kompas.id dengan judul "Sembap Menatap Sisa Kebakaran Pasar Gembrong"

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Menjelang Pendaftaran Cagub Independen, Tim Dharma Pongrekun Konsultasi ke KPU DKI

Menjelang Pendaftaran Cagub Independen, Tim Dharma Pongrekun Konsultasi ke KPU DKI

Megapolitan
DBD Masih Menjadi Ancaman di Jakarta, Jumlah Pasien di RSUD Tamansari Meningkat Setiap Bulan

DBD Masih Menjadi Ancaman di Jakarta, Jumlah Pasien di RSUD Tamansari Meningkat Setiap Bulan

Megapolitan
Tak Hanya Membunuh, Pria yang Buang Mayat Wanita di Dalam Koper Sempat Setubuhi Korban

Tak Hanya Membunuh, Pria yang Buang Mayat Wanita di Dalam Koper Sempat Setubuhi Korban

Megapolitan
Polisi Duga Ada Motif Persoalan Ekonomi dalam Kasus Pembunuhan Wanita di Dalam Koper

Polisi Duga Ada Motif Persoalan Ekonomi dalam Kasus Pembunuhan Wanita di Dalam Koper

Megapolitan
Pria di Pondok Aren yang Gigit Jari Rekannya hingga Putus Jadi Tersangka Penganiayaan

Pria di Pondok Aren yang Gigit Jari Rekannya hingga Putus Jadi Tersangka Penganiayaan

Megapolitan
Dituduh Gelapkan Uang Kebersihan, Ketua RW di Kalideres Dipecat

Dituduh Gelapkan Uang Kebersihan, Ketua RW di Kalideres Dipecat

Megapolitan
Pasien DBD di RSUD Tamansari Terus Meningkat sejak Awal 2024, April Capai 57 Orang

Pasien DBD di RSUD Tamansari Terus Meningkat sejak Awal 2024, April Capai 57 Orang

Megapolitan
Video Viral Keributan di Stasiun Manggarai, Diduga Suporter Sepak Bola

Video Viral Keributan di Stasiun Manggarai, Diduga Suporter Sepak Bola

Megapolitan
Terbakarnya Mobil di Tol Japek Imbas Pecah Ban lalu Ditabrak Pikap

Terbakarnya Mobil di Tol Japek Imbas Pecah Ban lalu Ditabrak Pikap

Megapolitan
Berebut Lahan Parkir, Pria di Pondok Aren Gigit Jari Rekannya hingga Putus

Berebut Lahan Parkir, Pria di Pondok Aren Gigit Jari Rekannya hingga Putus

Megapolitan
DLH DKI Angkut 83 Meter Kubik Sampah dari Pesisir Marunda Kepu

DLH DKI Angkut 83 Meter Kubik Sampah dari Pesisir Marunda Kepu

Megapolitan
Janggal, Brigadir RAT Bunuh Diri Saat Jadi Pengawal Bos Tambang, tapi Atasannya Tak Tahu

Janggal, Brigadir RAT Bunuh Diri Saat Jadi Pengawal Bos Tambang, tapi Atasannya Tak Tahu

Megapolitan
8 Pasien DBD Masih Dirawat di RSUD Tamansari, Mayoritas Anak-anak

8 Pasien DBD Masih Dirawat di RSUD Tamansari, Mayoritas Anak-anak

Megapolitan
Pengelola Imbau Warga Tak Mudah Tergiur Tawaran Jual Beli Rusunawa Muara Baru

Pengelola Imbau Warga Tak Mudah Tergiur Tawaran Jual Beli Rusunawa Muara Baru

Megapolitan
UPRS IV: Banyak Oknum yang Mengatasnamakan Pengelola dalam Praktik Jual Beli Rusunawa Muara Baru

UPRS IV: Banyak Oknum yang Mengatasnamakan Pengelola dalam Praktik Jual Beli Rusunawa Muara Baru

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com