Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Siswa SMA 78 Jakarta Antusias Belajar di Luar Kelas Saat PTM 100 Persen

Kompas.com - 12/05/2022, 21:15 WIB
Mita Amalia Hapsari,
Kristian Erdianto

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Pemerintah telah mengizinkan pembelajaran tatap muka (PTM) 100 persen di sekolah, khususnya bagi wilayah berstatus pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) level 1 dan 2, seperti di DKI Jakarta.

Selain itu, pemerintah mengizinkan kantin sekolah beroperasi dan penyelenggaraan kegiatan ekstrakurikuler.

Saat PTM 100 persen hari pertama setelah libur Lebaran, Kamis (12/5/2022), sejumlah siswa kelas X SMA 78 Jakarta antusias mengerjakan tugas di halaman sekolah. Para siswa mengerjakan tugas mata pelajaran Bahasa Indonesia dengan membuat poster.

"Kita lagi ngerjain tugas Bahasa Indonesia. Jadi kami diminta bikin poster dari teks eksplanasi. Jadi kita dikasih isu permasalahan sekitar, lalu dituangkan dalam bentuk poster," kata Carisa (15), salah satu siswa kelas X.

Baca juga: Selama PTM 100 Persen, Siswa Tetap Punya Pilihan Pembelajaran Jarak Jauh

Bersama teman-teman sekelasnya, ia mengerjakan tugas di kursi-kursi yang berada di halaman sekolah. Carisa mengaku antusias bisa mengerjakan tugas praktik bersama temannya.

Tidak seperti saat belajar secara daring atau pembelajaran jarak jauh (PJJ), ia hanya bisa belajar melalui layar. "Kalau belajar di rumah itu kan sendirian, yang dihadapi ya layar," ungkap dia.

Carissa mengaku senang bisa kembali bersekolah secara tatap muka. "Rasanya PTM lagi habis Lebaran itu seru. Karena akhirnya kita bisa ngerasain apa yang selama ini kita pengin. Kan selama ini kita kangen, tapi harus di rumah terus. Akhirnya kita kesampaian bisa offline," kata Carisa.

Kendati demikian, Carisa mengaku masih harus mewaspadai paparan Covid-19 selama berkegiatan di sekolah.

"Tapi di satu sisi kita juga takut, karena corona kan berbahaya banget. Jadi harus menjaga kesehatan juga, terapkan protokol kesehatan juga," ungkap Carisa.

Raffi (16) yang juga turut mengerjakan tugas di sana, mengatakan, selama belajar di sekolah ia berusaha menerapkan protokol kesehatan, selayaknya permintaan orangtuanya.

Baca juga: Pembukaan Kantin Sekolah Tunggu Kebijakan Turunan dari Dinas Pendidikan

"Kalau dari orangtua saya dibilangin untuk jaga jarak, selalu memakai masker, sama kalau mau megang muka cuci tangan dulu," ujar Raffi, Kamis.

Selain itu, ia juga menyiapkan alat kebersihan sederhana di dalam tasnya, seperti sabun, hand sanitizer, dan masker cadangan.

Raffi juga membawa bekal makanan sendiri. Selain karena kantin sedang tutup, ia juga ingin memastikan kebersihan makanannya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Polisi Dalami Peran Belasan Saksi Dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP yang Dianiaya Senior

Polisi Dalami Peran Belasan Saksi Dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP yang Dianiaya Senior

Megapolitan
Kepada Kapolres Jaktim, Warga Klender Keluhkan Aksi Lempar Petasan dan Tawuran

Kepada Kapolres Jaktim, Warga Klender Keluhkan Aksi Lempar Petasan dan Tawuran

Megapolitan
Belasan Taruna Jadi Saksi dalam Prarekonstruksi Kasus Tewasnya Junior STIP

Belasan Taruna Jadi Saksi dalam Prarekonstruksi Kasus Tewasnya Junior STIP

Megapolitan
Polisi Tangkap Lebih dari 1 Orang Terkait Pengeroyokan Mahasiswa di Tangsel

Polisi Tangkap Lebih dari 1 Orang Terkait Pengeroyokan Mahasiswa di Tangsel

Megapolitan
RTH Tubagus Angke Dirapikan, Pedagang Minuman Harap Bisa Tetap Mangkal

RTH Tubagus Angke Dirapikan, Pedagang Minuman Harap Bisa Tetap Mangkal

Megapolitan
Prarekonstruksi Kasus Penganiayaan Taruna STIP Digelar hingga 4 Jam

Prarekonstruksi Kasus Penganiayaan Taruna STIP Digelar hingga 4 Jam

Megapolitan
Masih Bonyok, Maling Motor di Tebet Belum Bisa Diperiksa Polisi

Masih Bonyok, Maling Motor di Tebet Belum Bisa Diperiksa Polisi

Megapolitan
Cegah Prostitusi, RTH Tubagus Angke Kini Dipasangi Lampu Sorot

Cegah Prostitusi, RTH Tubagus Angke Kini Dipasangi Lampu Sorot

Megapolitan
Balita yang Jasadnya Ditemukan di Selokan Matraman Tewas karena Terperosok dan Terbawa Arus

Balita yang Jasadnya Ditemukan di Selokan Matraman Tewas karena Terperosok dan Terbawa Arus

Megapolitan
PDI-P Buka Penjaringan Cagub dan Cawagub Jakarta hingga 20 Mei 2024

PDI-P Buka Penjaringan Cagub dan Cawagub Jakarta hingga 20 Mei 2024

Megapolitan
Kuota Haji Kota Tangsel Capai 1.242 Jemaah, Pemberangkatan Dibagi 2 Gelombang

Kuota Haji Kota Tangsel Capai 1.242 Jemaah, Pemberangkatan Dibagi 2 Gelombang

Megapolitan
Paniknya Mahasiswa di Tangsel, Kontrakan Digeruduk Warga saat Sedang Beribadah

Paniknya Mahasiswa di Tangsel, Kontrakan Digeruduk Warga saat Sedang Beribadah

Megapolitan
Jasad Balita Tersangkut di Selokan Matraman, Orangtua Sempat Lapor Kehilangan

Jasad Balita Tersangkut di Selokan Matraman, Orangtua Sempat Lapor Kehilangan

Megapolitan
Jasad Balita di Matraman Ditemukan Warga Saat Bersihkan Selokan, Ternyata Sudah 3 Hari Hilang

Jasad Balita di Matraman Ditemukan Warga Saat Bersihkan Selokan, Ternyata Sudah 3 Hari Hilang

Megapolitan
Polisi Ungkap Penyebab Mahasiswa di Tangsel Bertikai dengan Warga Saat Beribadah

Polisi Ungkap Penyebab Mahasiswa di Tangsel Bertikai dengan Warga Saat Beribadah

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com