Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ini Lokasi Kantong Parkir bagi Pengunjung Tebet Eco Park

Kompas.com - 16/05/2022, 16:22 WIB
Nirmala Maulana Achmad,
Nursita Sari

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Wali Kota Jakarta Selatan Munjirin menyebutkan lokasi-lokasi kantong parkir bagi masyarakat yang ingin mengunjungi Tebet Eco Park.

Munjirin mengatakan, lokasi kantong parkir bisa di halaman sekolah, gedung, atau lahan kosong di sekitar Tebet Eco Park.

"Untuk gedung-gedung sudah ada kesediaan juga dari Gedung MT Haryono, Gedung Mugi Griya, dan di sekitar situ ada tiga gedung yang sudah bersedia," tutur Munjirin dalam keterangannya, Senin (16/5/2022).

Baca juga: Wisata ke Tebet Eco Park, Pengunjung: di Sini Banyak Pohon Besar, Seru Buat Piknik

Kemudian, ada dua sekolah yang sudah bersedia halamannya dijadikan kantong parkir, yakni SMK Muhammadiyah 7 Tebet dan SMP 73 Jakarta.

"Kemudian dari (SMK) Muhammadiyah sudah kami pakai dari minggu-minggu kemarin, itu tambahan lagi dari SMK Muhammadiyah. Kalau (SMP) 73 juga sudah. Jadi kami monitor terus keadaan parkir di sini," kata Munjirin.

Munjirin meminta masyarakat yang berkunjung ke Tebet Eco Park untuk tetap menerapkan protokol kesehatan.

"Mohon juga untuk secara bersama-sama merasa memiliki taman ini, jadi memelihara bersama-sama, jangan sampai membuang sampah sembarangan. Sudah ada tempat sampah yang disediakan," kata dia.

Baca juga: 7 Spot Foto Instagramable di Tebet Eco Park, Ada Jembatan Estetik

Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta meresmikan Taman Tebet di Jakarta Selatan dengan nama baru Tebet Eco Park.

Taman yang selesai direvitalisasi tersebut diperkenalkan kepada publik untuk pertama kalinya pada Sabtu, 23 April 2022.

Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mengatakan, Taman Tebet merupakan salah satu ruang terbuka hijau di Jakarta dengan lahan luas dan memiliki potensi besar yang belum sepenuhnya dimanfaatkan secara optimal.

Baca juga: Tebet Eco Park Resmi Dibuka, Ini Area dan Fasilitasnya

"Revitalisasi menjadi pilihan strategis untuk mengubah Taman Tebet menjadi tujuan rekreasi dan juga edukasi bagi masyarakat luas yang mengikuti perkembangan zaman, pertumbuhan kawasan, dan kebutuhan masyarakat kota masa kini," kata Anies dalam keterangannya, Minggu (24/04/2022).

Anies berharap, Taman Tebet akan berubah menjadi sebuah ‘eco park’ yang tidak hanya menjadi ruang terbuka hijau yang memaksimalkan potensi, tetapi juga menjadi ruang terbuka biru yang mendukung kota dalam upaya mengelola keberlanjutan siklus air di kawasan terkait.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Menyusuri Jalan yang Dilalui Para Korban Tragedi 12 Mei 1998...

Menyusuri Jalan yang Dilalui Para Korban Tragedi 12 Mei 1998...

Megapolitan
Sosok Dimas Aditya Korban Kecelakaan Bus Ciater Dikenal Tak Mudah Marah

Sosok Dimas Aditya Korban Kecelakaan Bus Ciater Dikenal Tak Mudah Marah

Megapolitan
Dua Truk TNI Disebut Menerobos CFD Jakarta, Ini Klarifikasi Kapendam Jaya

Dua Truk TNI Disebut Menerobos CFD Jakarta, Ini Klarifikasi Kapendam Jaya

Megapolitan
Diiringi Isak Tangis, 6 Korban Kecelakaan Bus Ciater Dimakamkan di TPU Parung Bingung

Diiringi Isak Tangis, 6 Korban Kecelakaan Bus Ciater Dimakamkan di TPU Parung Bingung

Megapolitan
Titik Terang Kasus Mayat Terbungkus Sarung di Pamulang: Terduga Pelaku Ditangkap, Identitas Korban Diketahui

Titik Terang Kasus Mayat Terbungkus Sarung di Pamulang: Terduga Pelaku Ditangkap, Identitas Korban Diketahui

Megapolitan
3 Pelajar SMK Lingga Kencana Korban Kecelakaan Bus Dishalatkan di Musala Al Kautsar Depok

3 Pelajar SMK Lingga Kencana Korban Kecelakaan Bus Dishalatkan di Musala Al Kautsar Depok

Megapolitan
Isak Tangis Iringi Kedatangan 3 Jenazah Korban Kecelakaan Bus Ciater: Enggak Nyangka, Pulang-pulang Meninggal...

Isak Tangis Iringi Kedatangan 3 Jenazah Korban Kecelakaan Bus Ciater: Enggak Nyangka, Pulang-pulang Meninggal...

Megapolitan
Terduga Pembunuh Pria Dalam Sarung di Pamulang Ditangkap

Terduga Pembunuh Pria Dalam Sarung di Pamulang Ditangkap

Megapolitan
Pemprov DKI Lepas Ratusan Jemaah Haji Kloter Pertama Asal Jakarta

Pemprov DKI Lepas Ratusan Jemaah Haji Kloter Pertama Asal Jakarta

Megapolitan
Pesan Terakhir Guru SMK Lingga Kencana Korban Kecelakaan Bus di Ciater Subang

Pesan Terakhir Guru SMK Lingga Kencana Korban Kecelakaan Bus di Ciater Subang

Megapolitan
Gratis Untuk Anak Pejuang Kanker, Begini Syarat Menginap di 'Rumah Anyo'

Gratis Untuk Anak Pejuang Kanker, Begini Syarat Menginap di 'Rumah Anyo'

Megapolitan
Gelar 'Napak Reformasi', Komnas Perempuan Ajak Masyarakat Mengingat Tragedi 12 Mei 1998

Gelar "Napak Reformasi", Komnas Perempuan Ajak Masyarakat Mengingat Tragedi 12 Mei 1998

Megapolitan
Jatuh Bangun Pinta Mendirikan 'Rumah Anyo' Demi Selamatkan Para Anak Pejuang Kanker

Jatuh Bangun Pinta Mendirikan 'Rumah Anyo' Demi Selamatkan Para Anak Pejuang Kanker

Megapolitan
Saat Epy Kusnandar Ditangkap karena Narkoba, Diam Seribu Bahasa

Saat Epy Kusnandar Ditangkap karena Narkoba, Diam Seribu Bahasa

Megapolitan
Misteri Mayat Pria Terbungkus Sarung di Pamulang, Diduga Dibunuh Lalu Dibuang

Misteri Mayat Pria Terbungkus Sarung di Pamulang, Diduga Dibunuh Lalu Dibuang

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com