Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Polisi Buru Pelajar yang Diduga Pelaku Utama dalam Tawuran yang Tewaskan Remaja di Kemayoran

Kompas.com - 23/05/2022, 18:15 WIB
Reza Agustian,
Ambaranie Nadia Kemala Movanita

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Polisi masih memburu pelaku lain yang diduga terlibat tawuran hingga menyebabkan satu pelajar tewas di Jalan Industri Raya, Kemayoran, Jakarta Pusat.

Kepala Kepolisian Resor (Kapolres) Metro Jakarta Pusat Komisaris Besar Polisi (Kombes Pol) Komarudin mengatakan, pelaku yang masih diburu tersebut diduga sebagai pelaku utama pembacokan.

"Anggota masih mengejar satu pelaku lainnya, yang dikejar termasuk pelaku utama," ujar Komarudin saat dihubungi wartawan, Senin (23/5/2022).

Baca juga: 16 Pelajar yang Terlibat Tawuran di Kemayoran Dipulangkan dan Wajib Lapor

Menurut Komarudin, jajarannya masih terus melakukan penyelidikan terhadap insiden yang menewaskan satu pelajar berusia 17 tahun tersebut.

Pada kesempatan terpisah, Kepala Kepolisian Sektor (Kapolsek) Kemayoran Komisaris Polisi (Kompol) Ardiansyah mengatakan, jajarannya akan meningkatkan pengawasan di lapangan untuk mencegah terjadinya tawuran antarpelajar.

"Kita sebar anggota di jam anak sekolah pulang sekolah, kami juga imbau kepada pelajar jika waktu pulang sekolah mereka langsung pulang ke rumah," ujar dia.

Sebagai informasi, seorang pelajar dibacok senjata tajam oleh sekelompok remaja hingga meninggal dunia di Jalan Industri Raya, Kamis (19/5/2022).

Kasat Reskrim Polres Metro Jakarta Pusat AKBP Wisnu Wardana mengatakan, insiden tersebut terjadi sekitar pukul 14.20 WIB.

Baca juga: Diduga Hendak Tawuran, 12 Remaja Diamankan di Kalideres

Pada kesempatan terpisah, Komarudin mengatakan, sebanyak 18 remaja ditangkap dalam kurun waktu 24 jam.

Menurut Komarudin, dari 18 remaja tersebut, dia orang di antaranya merupakan eksekutor pembacokan.

Dia menambahkan, sebagian besar remaja yang ditangkap masih berstatus pelajar.

"Rata-rata mereka masih berstatus pelajar dan mereka umumnya warga Penjaringan, Jakarta Utara," ungkapnya.

Kemudian, Komarudin mengatakan, 16 pelajar yang sebelumnya ditangkap polisi tersebut telah dipulangkan dan diminta untuk wajib lapor.

Baca juga: Pemkot Jakpus Imbau Orangtua Tingkatkan Pengawasan Anak untuk Antisipasi Tawuran

"Yang kita tangkap sebelumnya sudah kita pulangkan, tapi mereka wajib lapor ke Polres Metro Jakarta Pusat," ujar Komarudin saat dikonfirmasi wartawan, Senin (23/5/2022).

Komarudin mengatakan, belasan pelajar tersebut diminta wajib lapor mengingat saat ini mereka berstatus masih pelajar.

"Ini karena mereka pelajar jadi kita putuskan 16 pelajar lainnya wajib lapor ke polres," ujarnya.

Menurut Komarudin, sebelumnya jajarannya telah menangkap 18 pelajar dan dua orang lainnya ditetapkan sebagai tersangka pembacokan serta 16 lainnya telah dipulangkan.

"Dua di antaranya sudah kita tetapkan sebagai tersangka, karena usianya sudah 18 tahun, bukan anak yang berhadapan dengan hukum lagi, (melainkan) sebagai pelaku utama atau eksekutor," ucapnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi 'Penindakan'

Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi "Penindakan"

Megapolitan
Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Megapolitan
Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Megapolitan
Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Megapolitan
Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Megapolitan
Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

Megapolitan
Akhir Penantian Ibu Pengemis yang Paksa Orang Sedekah, Dua Adiknya Datang Menjenguk ke RSJ

Akhir Penantian Ibu Pengemis yang Paksa Orang Sedekah, Dua Adiknya Datang Menjenguk ke RSJ

Megapolitan
Polisi Sebut Ahmad dan RM Semula Rekan Kerja, Jalin Hubungan Asmara sejak Akhir 2023

Polisi Sebut Ahmad dan RM Semula Rekan Kerja, Jalin Hubungan Asmara sejak Akhir 2023

Megapolitan
Praktik Prostitusi di RTH Tubagus Angke Dinilai Bukan PR Pemprov DKI Saja, tapi Juga Warga

Praktik Prostitusi di RTH Tubagus Angke Dinilai Bukan PR Pemprov DKI Saja, tapi Juga Warga

Megapolitan
Keluarga Harap Tak Ada Intervensi dalam Pengusutan Kasus Mahasiswa STIP yang Tewas Dianiaya Senior

Keluarga Harap Tak Ada Intervensi dalam Pengusutan Kasus Mahasiswa STIP yang Tewas Dianiaya Senior

Megapolitan
Pro-Kontra Warga soal Janji Dishub DKI Tertibkan Juru Parkir, Tak Keberatan jika Jukir Resmi

Pro-Kontra Warga soal Janji Dishub DKI Tertibkan Juru Parkir, Tak Keberatan jika Jukir Resmi

Megapolitan
Mahasiswa STIP Tewas Dianiaya Senior, Pengawasan dan Tata Tertib Kampus Jadi Sorotan

Mahasiswa STIP Tewas Dianiaya Senior, Pengawasan dan Tata Tertib Kampus Jadi Sorotan

Megapolitan
Hari Ini, Polisi Lakukan Gelar Perkara Kasus Mahasiswa STIP Tewas Diduga Dianiaya Senior

Hari Ini, Polisi Lakukan Gelar Perkara Kasus Mahasiswa STIP Tewas Diduga Dianiaya Senior

Megapolitan
Usul Heru Budi Bangun “Jogging Track” di RTH Tubagus Angke Dinilai Tak Tepat dan Buang Anggaran

Usul Heru Budi Bangun “Jogging Track” di RTH Tubagus Angke Dinilai Tak Tepat dan Buang Anggaran

Megapolitan
Polisi Sebut Pembunuh Wanita Dalam Koper Tak Berniat Ambil Uang Kantor yang Dibawa Korban

Polisi Sebut Pembunuh Wanita Dalam Koper Tak Berniat Ambil Uang Kantor yang Dibawa Korban

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com