Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pangdam Jaya: Radikalisme Ancaman Serius bagi NKRI, Harus Diperangi

Kompas.com - 25/05/2022, 20:01 WIB
Ihsanuddin

Editor

JAKARTA, KOMPAS.com - Panglima Daerah Militer Jayakarta (Pangdam Jaya) Mayjen TNI Untung Budiharto menyerukan perang pada kelompok radikal yang mengancam ideologi Pancasila dan keutuhan Indonesia.

Seruan itu disampaikan Untung dalam acara ngopi bareng bersama keluarga besar TNI di Aula Sudirman Markas Kodam Jaya, Jakarta, Rabu (25/5/2022)

"Radikalisme merupakan ancaman serius terhadap ideologi Pancasila dan keutuhan NKRI. Penganut radikalisme cenderung memaksakan pemahaman dan pemikirannya. Ini adalah salah dan wajib untuk diperangi," kata Untung dikutip dari siaran pers, Rabu. 

Baca juga: Saat Napi Teroris Menguasai Rutan Mako Brimob, Rebut Senjata dan Tewaskan 5 Polisi (1)

Untung menegaskan, paham radikal jelas tidak sejalan dengan prinsip-prinsip toleransi yang berlaku di Indonesia.

Oleh karena itu, radikalisme tak mempunyai tempat di Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) yang latar belakang masyarakatnya sangat beragam. 

"NKRI memiliki perbedaan, tidak ada satupun kita sama, mulai dari aceh sampai papua, dari agama, suku, dan lain-lain," tegas Untung. 

Oleh karena itu, Untung mengingatkan, sudah menjadi kewajiban semua pihak untuk menjaga eksistensi NKRI di masa datang.

Baca juga: 39 Jam Kerusuhan Berdarah di Mako Brimob dan Rangkaian Aksi Teror yang Terjadi Setelahnya (2)

 

Kewajiban itu khususnya melekat pada seluruh keluarga besar TNI. 

"Kodam Jaya dan Keluarga Besar TNI mempunyai peran penting terus menjaga, memelihara semangat kejuangan, menggelorakan spirit kebersamaan, persaudaraan, persatuan dan kesatuan dengan menanamkan nilai-nilai Pancasila," katanya. 

Untung menambahkan, saat ini Kodam Jaya telah membentuk 83 Kampung Pancasila di wilayah teritorialnya. 

Pembentukan kampung itu bertujuan untuk menciptakan suatu media pembelajaran Pancasila bagi masyarakat luas untuk kemudian diterapkan dalam kehidupan sehari-hari.

Baca juga: KSP: Pesan Presiden Jokowi soal Penceramah Radikal Bukan Mengada-ada

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Cerita Suratno, Buruh yang Khawatir Uang Pensiunnya Berkurang karena UU Cipta Kerja

Cerita Suratno, Buruh yang Khawatir Uang Pensiunnya Berkurang karena UU Cipta Kerja

Megapolitan
Pembunuh Perempuan Dalam Koper Tak Melawan Saat Ditangkap Polisi di Palembang

Pembunuh Perempuan Dalam Koper Tak Melawan Saat Ditangkap Polisi di Palembang

Megapolitan
Said Iqbal Minta Prabowo Hapus UU Cipta Kerja Klaster Ketenagakerjaan

Said Iqbal Minta Prabowo Hapus UU Cipta Kerja Klaster Ketenagakerjaan

Megapolitan
Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Ajak Korban Masuk ke Kamar Hotel di Bandung

Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Ajak Korban Masuk ke Kamar Hotel di Bandung

Megapolitan
Said Iqbal: Upah Buruh di Jakarta yang Ideal Rp 7 Juta Per Bulan

Said Iqbal: Upah Buruh di Jakarta yang Ideal Rp 7 Juta Per Bulan

Megapolitan
Ikut Demo May Day 2024, Buruh Wanita Rela Panas-panasan demi Memperjuangkan Upah yang Layak

Ikut Demo May Day 2024, Buruh Wanita Rela Panas-panasan demi Memperjuangkan Upah yang Layak

Megapolitan
Dua Orang Terluka Imbas Kecelakaan di Tol Jakarta-Cikampek

Dua Orang Terluka Imbas Kecelakaan di Tol Jakarta-Cikampek

Megapolitan
Korban Kedua yang Tenggelam di Sungai Ciliwung Ditemukan Tewas 1,2 Kilometer dari Lokasi Kejadian

Korban Kedua yang Tenggelam di Sungai Ciliwung Ditemukan Tewas 1,2 Kilometer dari Lokasi Kejadian

Megapolitan
Rayakan 'May Day Fiesta', Massa Buruh Mulai Padati Stadion Madya GBK

Rayakan "May Day Fiesta", Massa Buruh Mulai Padati Stadion Madya GBK

Megapolitan
Fahira Idris: Gerakan Buruh Terdepan dalam Perjuangkan Isu Lintas Sektoral

Fahira Idris: Gerakan Buruh Terdepan dalam Perjuangkan Isu Lintas Sektoral

Megapolitan
Polisi Tangkap Pembunuh Wanita Dalam Koper di Bekasi

Polisi Tangkap Pembunuh Wanita Dalam Koper di Bekasi

Megapolitan
Hadiri 'May Day Fiesta', Massa Buruh Mulai Bergerak Menuju GBK

Hadiri "May Day Fiesta", Massa Buruh Mulai Bergerak Menuju GBK

Megapolitan
Pakai Caping Saat Aksi 'May Day', Pedemo: Buruh seperti Petani, Semua Pasti Butuh Kami...

Pakai Caping Saat Aksi "May Day", Pedemo: Buruh seperti Petani, Semua Pasti Butuh Kami...

Megapolitan
Penyebab Mobil Terbakar di Tol Japek: Pecah Ban lalu Ditabrak Pikap

Penyebab Mobil Terbakar di Tol Japek: Pecah Ban lalu Ditabrak Pikap

Megapolitan
Massa Buruh Nyalakan 'Flare' dan Kibarkan Bendera di Monas

Massa Buruh Nyalakan "Flare" dan Kibarkan Bendera di Monas

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com