Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

3 Suspek Hepatitis Akut Misterius di Jakarta Barat Sudah Sembuh

Kompas.com - 31/05/2022, 15:43 WIB
Mita Amalia Hapsari,
Ambaranie Nadia Kemala Movanita

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Suku Dinas Kesehatan (Sudinkes) Jakarta Barat menyatakan, tiga dari delapan kasus suspek hepatitis akut misterius di Jakarta Barat telah dinyatakan sembuh.

"Satu pasien meninggal di Tamansari pas awal-awal kasus, sisanya masih hidup. Dari 7 orang yang masih hidup, 3 orang sudah keluar dari rumah sakit," kata Kepala Seksi Pencegahan dan Penanggulangan Penyakit Sudinkes Jakarta Barat, Arum Ambarsari, saat ditemui di RPTRA Kembangan, Selasa (31/5/2022).

Baca juga: 8 Pasien Suspek Hepatitis Akut di Jakarta Barat Alami Demam dan Masalah Pencernaan

Arum menjelaskan, tiga pasien yang telah sembuh sebelumnya sempat menjalani perawatan di sejumlah rumah sakit seperti di RSUD Tarakan, RS Atmajaya, dan RS Graha Kedoya.

Ia menyebut, dua pasien di antaranya sempat mengalami gejala mual dan masalah pencernaan.

"Dua pasien dirawat pada 4 Mei 2022, dan dinyatakan sembuh empat hari kemudian. Pasien pun diperkenankan pulang ke rumah," kata Arum.

Sedangkan seorang pasien lainnya sempat menunjukkan gejala demam berdarah.

"Satu pasien suspek dirawat pada 13 Mei 2022 dan keluar 7 hari kemudian. Memang dia juga ada demam berdarahnya juga," ungkap Arum.

Baca juga: 8 Kasus Suspek Hepatitis Akut Misterius Terdeteksi di Jakarta Barat, 1 di Antaranya Meninggal Dunia

Arum meyakinkan masyarakat bahwa penyakit hepatitis akut yang belum diketahui etiologinya tersebut dapat disembuhkan.

"Jadi masyarakat diminta untuk tidak terlalu panik, karena penyakit ini bisa disembuhkan walaupun penyebabnya belum diketahui," kata dia.

Arum meminta masyarakat, khususnya orangtua agar lebih peka atas gejala-gejala yang dialami anak. Sebab, menurut dia, penyakit misterius ini semakin berbahaya jika tidak segera ditangani.

"Yang penting masyarakat lebih aware atas gejala-gejala, dan segera ke fasilitas kesehatan terdekat jika mengenali gejala-gejala tersebut," imbau Arum.

"Jangan menunda-nunda, jadi sekarang kita dorong supaya masyarakat menyadari gejala ini. Jangan sampai masyarakat terlambat untuk dibawa ke fasilitas kesehatan, karena penyakit sangat bisa sembuh," lanjut dia.

Baca juga: Ditemukan Kasus Suspek Hepatitis Akut di Tangerang, Dinkes: Kondisi Pasien Membaik

Penyakit misterius ini memiliki dua tahap gejala. Gejala awalnya yakni berupa mual, muntah, diare berat, dan demam ringan.

Setelah mengalami gejala awal, pasien memungkinkan mengalami gejala lanjutan seperti warna mata dan kulit menguning, gangguan pembekuan darah, kejang, dan menurunnya kesadaran.

Selain itu, zat buang pasien juga akan mengeluarkan warna yang tidak biasa. Urine akan berwana pekat seperti air teh dan feses berwarna putih pucat.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Petugas Gabungan Tertibkan Parkir Liar di Senen, 25 Motor Diangkut

Petugas Gabungan Tertibkan Parkir Liar di Senen, 25 Motor Diangkut

Megapolitan
Warga di Pondok Aren Mengaku Tak Bisa Tidur Usai Temukan Mayat di Toren Air Rumahnya

Warga di Pondok Aren Mengaku Tak Bisa Tidur Usai Temukan Mayat di Toren Air Rumahnya

Megapolitan
Sebelum Mayat Dalam Toren Air di Pondok Aren Ditemukan, Warga Sempat Dengar Suara Jeritan

Sebelum Mayat Dalam Toren Air di Pondok Aren Ditemukan, Warga Sempat Dengar Suara Jeritan

Megapolitan
Kemen PPPA Beri Pendampingan Hukum untuk Siswi SLB yang Jadi Korban Pemerkosaan di Kalideres

Kemen PPPA Beri Pendampingan Hukum untuk Siswi SLB yang Jadi Korban Pemerkosaan di Kalideres

Megapolitan
Tuntut Pembatalan Bintang Empat Prabowo, Koalisi Masyarakat Sipil: Punya Rekam Jejak Buruk

Tuntut Pembatalan Bintang Empat Prabowo, Koalisi Masyarakat Sipil: Punya Rekam Jejak Buruk

Megapolitan
2 Anggota Satgas Pelajar Jadi Korban Tawuran di Bogor

2 Anggota Satgas Pelajar Jadi Korban Tawuran di Bogor

Megapolitan
Polisi Tangkap 11 Pelajar yang Terlibat Tawuran di Bekasi

Polisi Tangkap 11 Pelajar yang Terlibat Tawuran di Bekasi

Megapolitan
Polisi Lacak Penadah Sindikat Pencurian Motor di Palmerah

Polisi Lacak Penadah Sindikat Pencurian Motor di Palmerah

Megapolitan
Sindikat Pencuri di Palmerah Incar Motor Warga yang Diparkir di Gang

Sindikat Pencuri di Palmerah Incar Motor Warga yang Diparkir di Gang

Megapolitan
Gugat Kenaikan Pangkat Prabowo, LBH Jakarta: Rawan Konflik Kepentingan

Gugat Kenaikan Pangkat Prabowo, LBH Jakarta: Rawan Konflik Kepentingan

Megapolitan
Soal Dugaan Mayat Dalam Toren Terkait Penggerebekan Kasus Narkoba, Polisi: Fokus Identifikasi Dulu

Soal Dugaan Mayat Dalam Toren Terkait Penggerebekan Kasus Narkoba, Polisi: Fokus Identifikasi Dulu

Megapolitan
Ponsel Pria Dalam Toren di Pondok Aren Hilang, tetapi Masih Aktif

Ponsel Pria Dalam Toren di Pondok Aren Hilang, tetapi Masih Aktif

Megapolitan
Satu Pelajar Kritis Usai Terlibat Tawuran di Bekasi

Satu Pelajar Kritis Usai Terlibat Tawuran di Bekasi

Megapolitan
Sindikat Curanmor di Palmerah Bobol 4 Motor Tiap Semalam Selama Tiga Bulan

Sindikat Curanmor di Palmerah Bobol 4 Motor Tiap Semalam Selama Tiga Bulan

Megapolitan
Agenda Pemeriksaan SYL dalam Kasus Firli Besok Terhalang Jadwal Sidang

Agenda Pemeriksaan SYL dalam Kasus Firli Besok Terhalang Jadwal Sidang

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com