Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Lokalisasi Gunung Antang Bikin Resah, Ketua RW: Warga Enggak Terlibat, tapi Kena Dampaknya

Kompas.com - 16/06/2022, 18:56 WIB
Nirmala Maulana Achmad,
Nursita Sari

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua RW 009 Kelurahan Palmeriam, Sutrisno, menyampaikan keresahannya terkait adanya lokalisasi Gunung Antang, Matraman, Jakarta Timur.

Lokalisasi itu berdampingan dengan wilayah RW 009 Palmeriam.

Sutrisno mengatakan, banyak orang dari luar wilayahnya mendatangi lokalisasi tersebut dan membuat keributan.

"Yang negatifnya kan di situ orang banyak dari mana saja, enggak kekontrol lah walaupun di situ ada keamanan. Mungkin dari luar sudah mabuk, terus berulah," kata Sutrisno di RW 009 Palmeriam, Kamis (16/6/2022).

Baca juga: Pemkot Jaktim dan PT KAI Sepakat Tertibkan Lokalisasi Gunung Antang

Sutrisno menyebutkan bahwa lokalisasi Gunung Antang sebenarnya memiliki petugas keamanan.

Namun, terkadang, petugas keamanan di lokalisasi itu juga tidak terkontrol.

"Dari keamanan situ kadang-kadang tidak terkontrol juga. Jadi main hakim sendiri. Itu meresahkan, walaupun warga enggak terlibat tapi dampaknya ada," ujar Sutrisno.

Terkait rencana penertiban lokalisasi Gunung Antang oleh PT Kereta Api Indonesia (KAI) dan Pemerintah Kota Jakarta Timur, Sutrisno menyatakan setuju.

Baca juga: Menengok Jembatan Kereta Terowongan Tiga, Cagar Budaya Tersembunyi di Sekitar Lokalisasi Gunung Antang

Asalkan, setelah penertiban, bekas lahan lokalisasi tidak dibiarkan begitu saja.

"Kalau penutupan itu sih memang seharusnya. Kalau sudah ditertibkan, ada planning mau dibuat apa? Jangan habis ditertibkan, terus kosong. Ya itu percuma saja, sia-sia. Nanti muncul lagi, muncul lagi," kata Sutrisno.

Kabar terbaru, Pemkot Jakarta Timur dan PT KAI sepakat untuk menertibkan lokalisasi Gunung Antang.

Asisten Pemerintahan Kota Administrasi Jakarta Timur Eka Darmawan mengatakan, kesepakatan itu diambil usai pihak pemkot dan PT KAI mengadakan rapat koordinasi pada Kamis (16/6/2022) pagi.

"Sudah (sepakat ditertibkan), hanya tahapannya perlu dilalui," ujar Eka kepada pewarta, Kamis ini.

Baca juga: Antisipasi Serangan Susulan di Rawa Bunga Jatinegara, Petugas Gabungan Dirikan Posko

Tahapan yang dimaksud Eka adalah PT KAI selaku pemilik lahan Gunung Antang perlu membuat surat terkait penertiban lokalisasi.

"Surat dari PT KAI selaku pemilik tanah, kemudian rapat koordinasi teknis (penertiban)," kata Eka.

Sebelumnya, warga mendesak lokalisasi Gunung Antang ditutup imbas penyerangan yang terjadi di Jalan Kemuning, RT 005 RW 001, Kelurahan Rawa Bunga, Kecamatan Jatinegara, Jakarta Timur.

Setidaknya, penyerangan di wilayah RW 001 Rawa Bunga terjadi dua kali, yakni pada Minggu (12/6/2022) dini hari dan Senin (13/6/2022).

Baca juga: Terduga Preman Serang dan Lukai Warga di Jatinegara, Lokalisasi Gunung Antang Diminta Ditutup

Empat warga terluka dan satu rumah rusak akibat dilempari batu saat penyerangan Minggu dini hari.

Sementara itu, pada saat penyerangan lanjutan, yakni Senin dini hari, warga mendengar suara tembakan lebih dari tiga kali.

Salah satu peluru menembus rolling door dan kaca etalase milik warga.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Perjuangkan Peningkatan Upah Buruh, Lia dan Teman-temannya Rela ke Jakarta dari Cimahi

Perjuangkan Peningkatan Upah Buruh, Lia dan Teman-temannya Rela ke Jakarta dari Cimahi

Megapolitan
Cerita Suratno, Buruh yang Khawatir Uang Pensiunnya Berkurang karena UU Cipta Kerja

Cerita Suratno, Buruh yang Khawatir Uang Pensiunnya Berkurang karena UU Cipta Kerja

Megapolitan
Pembunuh Perempuan Dalam Koper Tak Melawan Saat Ditangkap Polisi di Palembang

Pembunuh Perempuan Dalam Koper Tak Melawan Saat Ditangkap Polisi di Palembang

Megapolitan
Said Iqbal Minta Prabowo Hapus UU Cipta Kerja Klaster Ketenagakerjaan

Said Iqbal Minta Prabowo Hapus UU Cipta Kerja Klaster Ketenagakerjaan

Megapolitan
Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Ajak Korban Masuk ke Kamar Hotel di Bandung

Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Ajak Korban Masuk ke Kamar Hotel di Bandung

Megapolitan
Said Iqbal: Upah Buruh di Jakarta yang Ideal Rp 7 Juta Per Bulan

Said Iqbal: Upah Buruh di Jakarta yang Ideal Rp 7 Juta Per Bulan

Megapolitan
Ikut Demo May Day 2024, Buruh Wanita Rela Panas-panasan demi Memperjuangkan Upah yang Layak

Ikut Demo May Day 2024, Buruh Wanita Rela Panas-panasan demi Memperjuangkan Upah yang Layak

Megapolitan
Dua Orang Terluka Imbas Kecelakaan di Tol Jakarta-Cikampek

Dua Orang Terluka Imbas Kecelakaan di Tol Jakarta-Cikampek

Megapolitan
Korban Kedua yang Tenggelam di Sungai Ciliwung Ditemukan Tewas 1,2 Kilometer dari Lokasi Kejadian

Korban Kedua yang Tenggelam di Sungai Ciliwung Ditemukan Tewas 1,2 Kilometer dari Lokasi Kejadian

Megapolitan
Rayakan 'May Day Fiesta', Massa Buruh Mulai Padati Stadion Madya GBK

Rayakan "May Day Fiesta", Massa Buruh Mulai Padati Stadion Madya GBK

Megapolitan
Fahira Idris: Gerakan Buruh Terdepan dalam Perjuangkan Isu Lintas Sektoral

Fahira Idris: Gerakan Buruh Terdepan dalam Perjuangkan Isu Lintas Sektoral

Megapolitan
Polisi Tangkap Pembunuh Wanita Dalam Koper di Bekasi

Polisi Tangkap Pembunuh Wanita Dalam Koper di Bekasi

Megapolitan
Hadiri 'May Day Fiesta', Massa Buruh Mulai Bergerak Menuju GBK

Hadiri "May Day Fiesta", Massa Buruh Mulai Bergerak Menuju GBK

Megapolitan
Pakai Caping Saat Aksi 'May Day', Pedemo: Buruh seperti Petani, Semua Pasti Butuh Kami...

Pakai Caping Saat Aksi "May Day", Pedemo: Buruh seperti Petani, Semua Pasti Butuh Kami...

Megapolitan
Penyebab Mobil Terbakar di Tol Japek: Pecah Ban lalu Ditabrak Pikap

Penyebab Mobil Terbakar di Tol Japek: Pecah Ban lalu Ditabrak Pikap

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com