Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Angkot Bertenaga Listrik Diuji Coba Layani Rute Stasiun Duri-PIK II

Kompas.com - 17/06/2022, 20:59 WIB
Mita Amalia Hapsari,
Kristian Erdianto

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Angkutan umum perkotaan (angkot) pengumpan berbasis listrik terintegrasi, TRON Shuttle, mulai diuji coba pada Jumat (17/6/2022).

Transportasi umum tersebut mulai melayani rute Stasiun Duri, Tambora, Jakarta Barat, menuju Taman Baharia Pantai Indah Kapuk (PIK) II, Jakarta Utara.

"Hari ini kita menyaksikan peresmian operasi Stasiun Duri ke PIK yang nantinya dioperasionalkan satu kendaraan listrik sehingga layanan masyarakat dapat ditingkatkan," kata Kepala Dinas Perhubungan DKI Jakarta, Syafrin Liputo, saat acara peresmian, Jumat (17/6/2022).

Baca juga: Pemprov DKI Siapkan Angkutan Listrik Gratis, dari Stasiun Duri ke PIK

Syafrin mengatakan, selama tiga bulan uji coba, pihaknya akan memonitor dan mengevaluasi layanan TRON Shuttle milik PT Teknologi Rancang Olah Nusantara yang bekerja sama dengan operator Trans Mikro Bersama itu.

"Selama operasional akan dilakukan monitoring dan evaluasi pertama spesifikasi kendaraan apakah sesuai kareakteristik jalan di DKI," kata Syafrin.

Selain itu, Dishub DKI juga akan memeriksa kelaikan aspek keselamatan kendaraan dan penyesuaian waktu operasi dengan titik Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum (SPKLU).

Adapun rencana pemberlakuan tarif flat jauh dekat pada masa uji coba sebesar Rp 10.000.

Sedangkan untuk tarif angkot bertenaga listrik digratiskan selama periode promosi. Penumpang cukup membawa kartu non-tunai untuk melakukan pembayaran cuma-cuma.

Baca juga: Pemprov DKI Targetkan Semua Bus Transjakarta Bertenaga Listrik pada 2030

CEO PT Rancang Olah Nusantara (TRON) David Santoso mengatakan tarif layanan ini akan mulai digodok setelah tiga bulan masa uji coba berakhir.

"Kita akan lihat animo masyarakat selama uji coba," kata David dalam keterangannya, Jumat.

TRON Shuttle dilengkapi GPS, CCTV, kamera sensor Jalan (ADAS), kamera sensor pengawasan pengemudi (DSM), LED, serta perangkat Tap on Bus untuk pembayaran non-tunai.

Kapasitas kendaraan minibus tersebut berisi maksimal 9 orang dengan jarak waktu antar kendaraan atau headway setiap 15 menit.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi 'Penindakan'

Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi "Penindakan"

Megapolitan
Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Megapolitan
Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Megapolitan
Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Megapolitan
Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Megapolitan
Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

Megapolitan
Akhir Penantian Ibu Pengemis yang Paksa Orang Sedekah, Dua Adiknya Datang Menjenguk ke RSJ

Akhir Penantian Ibu Pengemis yang Paksa Orang Sedekah, Dua Adiknya Datang Menjenguk ke RSJ

Megapolitan
Polisi Sebut Ahmad dan RM Semula Rekan Kerja, Jalin Hubungan Asmara sejak Akhir 2023

Polisi Sebut Ahmad dan RM Semula Rekan Kerja, Jalin Hubungan Asmara sejak Akhir 2023

Megapolitan
Praktik Prostitusi di RTH Tubagus Angke Dinilai Bukan PR Pemprov DKI Saja, tapi Juga Warga

Praktik Prostitusi di RTH Tubagus Angke Dinilai Bukan PR Pemprov DKI Saja, tapi Juga Warga

Megapolitan
Keluarga Harap Tak Ada Intervensi dalam Pengusutan Kasus Mahasiswa STIP yang Tewas Dianiaya Senior

Keluarga Harap Tak Ada Intervensi dalam Pengusutan Kasus Mahasiswa STIP yang Tewas Dianiaya Senior

Megapolitan
Pro-Kontra Warga soal Janji Dishub DKI Tertibkan Juru Parkir, Tak Keberatan jika Jukir Resmi

Pro-Kontra Warga soal Janji Dishub DKI Tertibkan Juru Parkir, Tak Keberatan jika Jukir Resmi

Megapolitan
Mahasiswa STIP Tewas Dianiaya Senior, Pengawasan dan Tata Tertib Kampus Jadi Sorotan

Mahasiswa STIP Tewas Dianiaya Senior, Pengawasan dan Tata Tertib Kampus Jadi Sorotan

Megapolitan
Hari Ini, Polisi Lakukan Gelar Perkara Kasus Mahasiswa STIP Tewas Diduga Dianiaya Senior

Hari Ini, Polisi Lakukan Gelar Perkara Kasus Mahasiswa STIP Tewas Diduga Dianiaya Senior

Megapolitan
Usul Heru Budi Bangun “Jogging Track” di RTH Tubagus Angke Dinilai Tak Tepat dan Buang Anggaran

Usul Heru Budi Bangun “Jogging Track” di RTH Tubagus Angke Dinilai Tak Tepat dan Buang Anggaran

Megapolitan
Polisi Sebut Pembunuh Wanita Dalam Koper Tak Berniat Ambil Uang Kantor yang Dibawa Korban

Polisi Sebut Pembunuh Wanita Dalam Koper Tak Berniat Ambil Uang Kantor yang Dibawa Korban

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com