Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Anies: TIM Tidak Boleh Dijadikan Tempat Mencari Keuntungan

Kompas.com - 17/06/2022, 23:01 WIB
Sania Mashabi,
Kristian Erdianto

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan berharap Taman Ismail Marzuki (TIM) tidak dijadikan tempat untuk mencari keuntungan. Ia ingin TIM menjadi tempat untuk berkesenian dan memajukan kebudayaan.

"Tempat ini nantinya harus dikelola sebagai tanggung jawab negara untuk memajukan pendidikan kebudayaan. Tempat ini tidak boleh dijadikan sebagai tempat mencari keuntungan," kata Anies di Taman Ismail Marzuki, Jumat (17/6/2022).

Baca juga: Progres Revitalisasi TIM Capai 91 Persen, Diharapkan Rampung Agustus 2022

"Karena di sini bukan soal keuntungan. Kita ingin kebudayan, kesenian sebagai kehidupan bukan semata-mata sebagai penghidupan," ujar dia.

Anies memahami banyak sekali yang menempatkan kesenian dan kebudayaan sebagai sumber penghidupan.

Oleh karena itu, ia ingin TIM bisa menjadi tempat bagi para seniman untuk menyalurkan hasratnya di bidang seni dan budaya.

"Karena itu, pemerintah harus mengalokasikan anggaran yang cukup sehingga kegiatan seni dan budaya bisa berkembang dengan baik, salah satunya di TIM," ungkapnya.

Mantan Rektor Universitas Paramadina ini mengatakan, PT Jakarta Propertindo (Jakpro) sebagai pihak yang akan mengelola TIM tidak boleh mencari keuntungan.

Kata Anies, Pemerintah Provinsi DKI Jakarta harus memberikan anggaran yang cukup pada Jakpro agar tidak mencari keuntungan.

"Pemerintah harus men-support Jakpro, Jakpro harus diberikan anggaran yang cukup agar Jakpro tidak mengambil keuntungan dari tempat ini," ucap dia.

Baca juga: Taman Ismail Marzuki Dibuka Bertahap mulai 3 Juni

Adapun proses revitalisasi TIM diperkirakan rampung pada Juni sampai Agustus 2022. Manajer Proyek Kontrol dan Komunikasi Revitalisasi TIM Adriani Henrika Lestari mengatakan, tahapan revitalisasi TIM saat ini telah mencapai di atas 90 persen.

"Untuk per 16 Juni 2022, revitalisasi sudah ada di 91,64 persen," ujar Adriani di Taman Ismail Marzuki, Jakarta, Kamis (16/6/2022).

"Jadi kami sedang bertahap supaya pada pertengahan tahun ini mungkin bulan keenam sampai delapan rampung segalanya," sambung dia.

Menurut Adriani, sebanyak tujuh bangunan yang berada di kawasan TIM turut direvitalisasi, meliputi gedung parkir taman, gedung panjang, Masjid Amir Hamzah, Graha Bakti Budaya (GBB), Planetarium, teater halaman, dan Galeri Annex.

Dia mengungkapkan, dari tujuh bangunan yang direvitalisasi, ada yang sepenuhnya telah rampung dan ada yang masih dalam proses penyelesaian.

Baca juga: Intip Progres Revitalisasi Taman Ismail Marzuki, Apa Saja yang Tuntas?

"Kalau yang 100 persen sudah selesai itu ada Masjid Amir Hamzah, gedung parkir taman, selain itu ada gedung perpustakaan (di dalam gedung panjang) dan wisma seni sudah 100 persen," katanya.

Setelah direvitalisasi, kata Adriani, ruang terbuka hijau (RTH) di TIM akan lebih banyak lagi. "RTH-nya naik jadi sekitar 27 persen," tuturnya.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kronologi Perempuan di Jaksel Jadi Korban Pelecehan Payudara, Pelaku Diduga Pelajar

Kronologi Perempuan di Jaksel Jadi Korban Pelecehan Payudara, Pelaku Diduga Pelajar

Megapolitan
Masuk Rumah Korban, Pria yang Diduga Lecehkan 5 Bocah Laki-laki di Jakbar Ngaku Salah Rumah

Masuk Rumah Korban, Pria yang Diduga Lecehkan 5 Bocah Laki-laki di Jakbar Ngaku Salah Rumah

Megapolitan
Cegah Penyebaran Penyakit Hewan Kurban, Pemprov DKI Perketat Prosedur dan Vaksinasi

Cegah Penyebaran Penyakit Hewan Kurban, Pemprov DKI Perketat Prosedur dan Vaksinasi

Megapolitan
Viral Video Gibran, Bocah di Bogor Menangis Minta Makan, Lurah Ungkap Kondisi Sebenarnya

Viral Video Gibran, Bocah di Bogor Menangis Minta Makan, Lurah Ungkap Kondisi Sebenarnya

Megapolitan
Kriteria Sosok yang Pantas Pimpin Jakarta bagi Ahok, Mau Buktikan Sumber Harta sampai Menerima Warga di Balai Kota

Kriteria Sosok yang Pantas Pimpin Jakarta bagi Ahok, Mau Buktikan Sumber Harta sampai Menerima Warga di Balai Kota

Megapolitan
Sedang Jalan Kaki, Perempuan di Kebayoran Baru Jadi Korban Pelecehan Payudara

Sedang Jalan Kaki, Perempuan di Kebayoran Baru Jadi Korban Pelecehan Payudara

Megapolitan
Polisi Tangkap Aktor Epy Kusnandar Terkait Penyalahgunaan Narkoba

Polisi Tangkap Aktor Epy Kusnandar Terkait Penyalahgunaan Narkoba

Megapolitan
Pemprov DKI Jakarta Bakal Cek Kesehatan Hewan Kurban Jelang Idul Adha 1445 H

Pemprov DKI Jakarta Bakal Cek Kesehatan Hewan Kurban Jelang Idul Adha 1445 H

Megapolitan
Pekerja yang Jatuh dari Atap Stasiun LRT Kuningan Disebut Sedang Bersihkan Talang Air

Pekerja yang Jatuh dari Atap Stasiun LRT Kuningan Disebut Sedang Bersihkan Talang Air

Megapolitan
Setuju Jukir Ditertibakan, Pelanggan Minimarket: Kalau Enggak Dibayar Suka Marah

Setuju Jukir Ditertibakan, Pelanggan Minimarket: Kalau Enggak Dibayar Suka Marah

Megapolitan
Bercak Darah Masih Terlihat di Lokasi Terjatuhnya Pekerja dari Atap Stasiun LRT Kuningan

Bercak Darah Masih Terlihat di Lokasi Terjatuhnya Pekerja dari Atap Stasiun LRT Kuningan

Megapolitan
Pekerja Proyek Jatuh dari Atap Stasiun LRT Kuningan, Diduga Tak Pakai Alat Pengaman

Pekerja Proyek Jatuh dari Atap Stasiun LRT Kuningan, Diduga Tak Pakai Alat Pengaman

Megapolitan
Pendaftar Masih Kurang, Perekrutan Anggota PPS di Jakarta untuk Pilkada 2024 Diperpanjang

Pendaftar Masih Kurang, Perekrutan Anggota PPS di Jakarta untuk Pilkada 2024 Diperpanjang

Megapolitan
Pekerja Proyek Diduga Jatuh dari Atap Stasiun LRT Kuningan

Pekerja Proyek Diduga Jatuh dari Atap Stasiun LRT Kuningan

Megapolitan
25 Warga Depok Tertipu Investasi Emas 'Bodong', Total Kerugian Capai Rp 6 Miliar

25 Warga Depok Tertipu Investasi Emas "Bodong", Total Kerugian Capai Rp 6 Miliar

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com