Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cerita Saksi Mahkota yang Beranikan Diri Buka Gerbang Lapas C2 yang Sudah Terbakar Hebat...

Kompas.com - 22/06/2022, 05:00 WIB
Muhammad Naufal,
Ivany Atina Arbi

Tim Redaksi

TANGERANG, KOMPAS.com - Yoga Wido Nugroho, salah satu terdakwa kasus kebakaran Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas I Tangerang, Kota Tangerang, menceritakan detik-detik kebakaran terjadi di lapas tersebut pada 8 September 2021 lalu.

Hal itu dia ungkapkan saat memberikan kesaksian sebagai saksi mahkota di Pengadilan Negeri (PN) Tangerang, Kota Tangerang, Selasa (21/6/2022).

Dalam sidang, Yoga menyebut bahwa dirinya bertugas sebagai petugas jaga regu 2 di malam kebakaran itu terjadi.

Ia diberikan tanggung jawab untuk menjaga Blok C dan Pos 3 (berbentuk menara).

"Total ada 12 orang (penjaga), tapi satu orang izin," tutur Yoga.

Baca juga: Avanza Ditabrak Kereta Jarak Jauh di Dekat Stasiun Tambun, Satu Orang Meninggal Dunia

Yoga mengklaim bahwa dia seharusnya berjaga dengan petugas lain malam itu. Namun, petugas lain itu sedang berhalangan hadir sehingga Yoga harus berjaga seorang diri di Blok C dan Pos 3.

Waktu jaganya berlangsung dari pukul19.30 WIB-24.00 WIB. Menurut Yoga, usai dirinya memastikan semua aman, dia lalu mengunci Blok C1, C2, dan C3, yang berada di area Blok C.

Kemudian, pada pukul 24.00 WIB, Yoga meletakkan kunci Blok C ke pos komandan dan menerima kunci Pos 3.

"Saya ke Pos 3 sekitar 12.30 WIB lewat, minta diantarkan seorang tamping (tahanan pendamping) ke sana," ucapnya.

Baru hendak menaiki Pos 3, Yoga yang merasa lapar memutuskan pergi ke dapur. Setibanya di dapur, melalui handy talky (HT), Yoga mendengar bahwa Blok C sedang terbakar.

Baca juga: Ibu dan Anak Sempat Selamatkan Diri Sebelum Avanza yang Mereka Tumpangi Ditabrak Kereta di Tambun

Ia pun bergegas menuju Blok C. Dari dapur ke blok tersebut, Yoga membutuhkan waktu untuk berlari selama kurang lebih lima menit. Jarak antar-keduanya sekitar 300-400 meter.

Menurut Yoga, saat itu pintu Blok C sudah terbuka. Namun, pintu menuju Blok C2 masih terkunci. Sementara itu, katanya, Blok C2 sudah dalam keadaan terbakar hebat.

"Saya dengar, kunci Blok C2 sudah diambilkan. Enggak sampai satu menit, ada yang membawa kunci Blok C2," tutur Yoga

"Sepengelihatan saya, yang membawa kunci itu bukan petugas karena enggak pakai seragam. Mungkin tamping," sambungnya.

Dia menggambarkan, sudah banyak narapidana yang menggantungkan tangannya di pintu Blok C2 yang berbentuk jeruji besi.

Baca juga: PT KAI Berencana Tutup Pelintasan Sebidang Tempat Tabrakan Maut Avanza dan KA Argo Sindoro Terjadi

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Usahanya Ditutup Paksa, Pemilik Restoran di Kebon Jeruk Bakal Tempuh Jalur Hukum jika Upaya Mediasi Gagal

Usahanya Ditutup Paksa, Pemilik Restoran di Kebon Jeruk Bakal Tempuh Jalur Hukum jika Upaya Mediasi Gagal

Megapolitan
Aktor Utama Pabrik Narkoba di Bogor Masih Buron, Polisi: Sampai Lubang Semut Pun Kami Cari

Aktor Utama Pabrik Narkoba di Bogor Masih Buron, Polisi: Sampai Lubang Semut Pun Kami Cari

Megapolitan
Polisi Amankan 8 Orang Terkait Kasus Pembacokan Remaja di Depok, 4 Ditetapkan Tersangka

Polisi Amankan 8 Orang Terkait Kasus Pembacokan Remaja di Depok, 4 Ditetapkan Tersangka

Megapolitan
Bukan Melompat, Disdik DKI Sebut Siswa SMP Jaksel Terpeleset dari Lantai 3

Bukan Melompat, Disdik DKI Sebut Siswa SMP Jaksel Terpeleset dari Lantai 3

Megapolitan
Insiden Siswa SMP Lompat dari Lantai 3, KPAI Minta Disdik DKI Pasang Sarana Keselamatan di Sekolah

Insiden Siswa SMP Lompat dari Lantai 3, KPAI Minta Disdik DKI Pasang Sarana Keselamatan di Sekolah

Megapolitan
3 Saksi Diperiksa Polisi dalam Kasus Dugaan Penistaan Agama yang Jerat Pejabat Kemenhub

3 Saksi Diperiksa Polisi dalam Kasus Dugaan Penistaan Agama yang Jerat Pejabat Kemenhub

Megapolitan
Seorang Pria Tewas Tertabrak Kereta di Matraman

Seorang Pria Tewas Tertabrak Kereta di Matraman

Megapolitan
Disdik DKI Bantah Siswa di Jaksel Lompat dari Lantai 3 Gedung Sekolah karena Dirundung

Disdik DKI Bantah Siswa di Jaksel Lompat dari Lantai 3 Gedung Sekolah karena Dirundung

Megapolitan
BNN Masih Koordinasi dengan Filipina Soal Penjemputan Gembong Narkoba Johan Gregor Hass

BNN Masih Koordinasi dengan Filipina Soal Penjemputan Gembong Narkoba Johan Gregor Hass

Megapolitan
Polisi Minta Keterangan MUI, GBI, dan Kemenag Terkait Kasus Dugaan Penistaan Agama Pendeta Gilbert

Polisi Minta Keterangan MUI, GBI, dan Kemenag Terkait Kasus Dugaan Penistaan Agama Pendeta Gilbert

Megapolitan
Walkot Depok: Bukan Cuma Spanduk Supian Suri yang Kami Copot...

Walkot Depok: Bukan Cuma Spanduk Supian Suri yang Kami Copot...

Megapolitan
Satpol PP Copot Spanduk Supian Suri, Walkot Depok: Demi Allah, Saya Enggak Nyuruh

Satpol PP Copot Spanduk Supian Suri, Walkot Depok: Demi Allah, Saya Enggak Nyuruh

Megapolitan
Polisi Bakal Panggil Indonesia Flying Club untuk Mengetahui Penyebab Jatuhnya Pesawat di BSD

Polisi Bakal Panggil Indonesia Flying Club untuk Mengetahui Penyebab Jatuhnya Pesawat di BSD

Megapolitan
Siswi SLB di Jakbar Dicabuli hingga Hamil, KPAI Siapkan Juru Bahasa Isyarat dan Pendampingan

Siswi SLB di Jakbar Dicabuli hingga Hamil, KPAI Siapkan Juru Bahasa Isyarat dan Pendampingan

Megapolitan
Ada Pembangunan Saluran Penghubung di Jalan Raya Bogor, Rekayasa Lalu Lintas Diterapkan

Ada Pembangunan Saluran Penghubung di Jalan Raya Bogor, Rekayasa Lalu Lintas Diterapkan

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com