Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jumlah Permohonan Pembuatan Paspor Meningkat, Imigrasi Jakbar: Kontribusi Jemaah Haji

Kompas.com - 23/06/2022, 22:21 WIB
Mita Amalia Hapsari,
Ivany Atina Arbi

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Kantor Imigrasi Jakarta Barat mencatatkan adanya peningkatan jumlah permohonan pembuatan paspor dalam beberapa bulan terakhir.

Kabid Teknologi Informasi dan Komunikasi Informasi Imigrasi Jakarta Barat, M Akbar Adi Nugroho mengatakan, ada sejumlah faktor penyebab dalam peningkatan permohonan pembuatan paspor tersebut.

Salah satunya adalah momentum diberangkatkannya jemaah ibadah haji Indonesia pada tahun ini. Sebelumnya, pemberangkatan jamaah haji sempat dibekukan karena pandemi Covid-19.

"Ibadah haji sekarang sudah mulai buka dengan beberapa kuota pelayanan. Itu juga akan meningkatkan permohonan paspor," kata Akbar kepada wartawan, Kamis (23/6/2022).

Selain itu, Akbar juga menduga, jumlah permohonan pembuatan paspor juga akan kembali bertambah setelah musim haji berakhir.

Baca juga: Ada 400 Permohonan Pembuatan Paspor Tiap Hari di Kantor Imigrasi Jakbar, Mayoritas untuk Wisata

"Nanti kemungkinan akan meningkat lagi setelah haji, karena banyak juga orang yang tidak mendapatkan kuota haji, kemudian akhirnya melaksanakan umroh," ujar Akbar.

Selain untuk beribadah haji, Akbar mengatakan, tujuan pembuatan paspor akhir-akhir ini kebanyakan adalah untuk berwisata.

"Mayoritas permohonan pembuatan paspor itu untuk kepentingan wisata. Sebab, peningkatan permohonan paspor itu terjadi di saat menjelang musim libur," kata Akbar.

Akbar memprediksi, jumlah permohonan pembuatan paspor akan terus meningkat, khususnya menjelang akhir tahun.

"Nanti Desember juga pasti akan meningkat lagi," kata dia.

Baca juga: Aturan Perjalanan Luar Negeri Melonggar, Imigrasi Jakbar Sebut Ada Peningkatan Pembuatan Paspor

Sebagian besar permohon pembuatan paspor dilakukan oleh masyarakat secara daring atau online melalui aplikasi M Paspor.

Mereka juga lebih memilih membuat paspor elektronik dibandingkan paspor biasa.

"Sebagian besar mengajukan dengan aplikasi M Paspor secara online. Selain itu, hampir 90 persen permohonan paspor di Jakarta ini proses permohonanya adalah e paspor," jelas Akbar.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Jelang Pilkada 2024, 8 Nama Daftar Jadi Calon Wali Kota Bogor Melalui PKB

Jelang Pilkada 2024, 8 Nama Daftar Jadi Calon Wali Kota Bogor Melalui PKB

Megapolitan
Satpol PP Minta Pihak Keluarga Jemput dan Rawat Ibu Pengemis Viral Usai Dirawat di RSJ

Satpol PP Minta Pihak Keluarga Jemput dan Rawat Ibu Pengemis Viral Usai Dirawat di RSJ

Megapolitan
Mulai Hari Ini, KPU DKI Jakarta Buka Pendaftaran Cagub Independen

Mulai Hari Ini, KPU DKI Jakarta Buka Pendaftaran Cagub Independen

Megapolitan
Kala Senioritas dan Arogansi Hilangkan Nyawa Taruna STIP...

Kala Senioritas dan Arogansi Hilangkan Nyawa Taruna STIP...

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Kebengisan Pembunuh Wanita Dalam Koper | Kronologi Meninggalnya Siswa STIP yang Dianiaya Senior

[POPULER JABODETABEK] Kebengisan Pembunuh Wanita Dalam Koper | Kronologi Meninggalnya Siswa STIP yang Dianiaya Senior

Megapolitan
Daftar 73 SD/MI Gratis di Tangerang dan Cara Daftarnya

Daftar 73 SD/MI Gratis di Tangerang dan Cara Daftarnya

Megapolitan
Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi 'Penindakan'

Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi "Penindakan"

Megapolitan
Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Megapolitan
Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Megapolitan
Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Megapolitan
Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Megapolitan
Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

Megapolitan
Akhir Penantian Ibu Pengemis yang Paksa Orang Sedekah, Dua Adiknya Datang Menjenguk ke RSJ

Akhir Penantian Ibu Pengemis yang Paksa Orang Sedekah, Dua Adiknya Datang Menjenguk ke RSJ

Megapolitan
Polisi Sebut Ahmad dan RM Semula Rekan Kerja, Jalin Hubungan Asmara sejak Akhir 2023

Polisi Sebut Ahmad dan RM Semula Rekan Kerja, Jalin Hubungan Asmara sejak Akhir 2023

Megapolitan
Praktik Prostitusi di RTH Tubagus Angke Dinilai Bukan PR Pemprov DKI Saja, tapi Juga Warga

Praktik Prostitusi di RTH Tubagus Angke Dinilai Bukan PR Pemprov DKI Saja, tapi Juga Warga

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com