Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Nama 22 Jalan di Jakarta Diubah, Warga: Keberatan, Banyak Dokumen yang Harus Diurus

Kompas.com - 23/06/2022, 21:48 WIB
Mita Amalia Hapsari,
Ivany Atina Arbi

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Sejumlah warga yang tinggal di sepanjang Jalan Raya Kebayoran Lama, Jakarta Barat, merasa keberatan dengan perubahan nama tersebut karena memaksa mereka harus mengurus banyak dokumen.

Untuk diketahui, nama Jalan Raya Kebayoran diubah menjadi Jalan Bang Pitung untuk menghormati tokoh Betawi tersebut.

Deka (58), pemilik sebuah toko kaca di Jalan Bang Pitung, mengaku keberatan jika harus mengurus perubahan alamat di dokumen-dokumen kependudukan, seperti Kartu Tanda Penduduk dan Kartu Keluarga.

"Sejujurnya keberatan karena saya harus mengganti data seluruh dokumen-dokumen. Ini meribetkan," kata Deka saat ditemui di kantornya, Kamis (23/6/2022).

Deka mengatakan, ia tidak hanya diharuskan mengurus perubahan data dokumen pribadi, tetapi juga dokumen keluarga hingga usaha toko kaca miliknya.

"Kalau diganti, berarti kan saya harus mengganti KTP, kartu keluarga, paspor, sertifikat-sertifikat. Semua kan berarti harus diganti," kata Deka.

Baca juga: Sejarawan Ridwan Saidi: Ada 50 Tokoh Betawi Diusulkan Jadi Nama Jalan Jakarta

Di sisi lain, Deka mengaku tidak akan keberatan jika perubahan data pada dokumen-dokumen itu bisa dilakukan secara otomatis dari sistemnya.

"Saya setuju kalau enggak perlu mengurus dokumen. Jadi kalau mau nama jalan diganti, harusnya data-data semuanya itu otomatis dari sistemnya," harap Deka.

Hal serupa juga disampaikan oleh seorang pengusaha toko mebel di Jalan Raya Kebayoran Lama, sebut saja Aang (64). Ia mengaku keberatan jika harus mengurus perubahan data di dokumen-dokumen kependudukan itu secara mandiri.

Sebab, di usia yang tidak muda lagi, ia juga harus menjaga toko miliknya.

"Enggak setuju sih kalau diganti, soalnya ngurus dokumennya itu ngerepotin," kata Aang di tokonya.

Baca juga: Warisan Anies untuk Betawi dan Jakarta

Aang mengaku hingga kini tidak tahu banyak soal pergantian nama Jalan Kebayoran Lama menjadi Jalan Bang Pitung.

"Saya engga tahu, cuma dengar dari warga yang di mushola pada ngomongin. Ada yang setuju, ada yang enggak setuju juga," ungkap Aang.

Lebih jauh, jika nama jalan tetap diubah, Aang dan Deka berharap pemerintah memfasilitasi perubahan data tersebut tanpa menyulitkan masyarakat.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kasus Kriminal di Depok Naik, dari Pencurian Guling hingga Bocah SMP Dibegal

Kasus Kriminal di Depok Naik, dari Pencurian Guling hingga Bocah SMP Dibegal

Megapolitan
Pemprov DKI Bakal Bangun 2 SPKL Tahun Ini, Salah Satunya di Balai Kota

Pemprov DKI Bakal Bangun 2 SPKL Tahun Ini, Salah Satunya di Balai Kota

Megapolitan
Pedagang Pigura di Bekasi Bakal Jual 1.000 Pasang Foto Prabowo-Gibran

Pedagang Pigura di Bekasi Bakal Jual 1.000 Pasang Foto Prabowo-Gibran

Megapolitan
Ketika Pemprov DKI Seolah Tak Percaya Ada Perkampungan Kumuh Dekat Istana Negara...

Ketika Pemprov DKI Seolah Tak Percaya Ada Perkampungan Kumuh Dekat Istana Negara...

Megapolitan
Pedagang Pigura di Bekasi Patok Harga Foto Prabowo-Gibran mulai Rp 150.000

Pedagang Pigura di Bekasi Patok Harga Foto Prabowo-Gibran mulai Rp 150.000

Megapolitan
Upaya PKS Lanjutkan Hegemoni Kemenangan 5 Periode Berturut-turut pada Pilkada Depok

Upaya PKS Lanjutkan Hegemoni Kemenangan 5 Periode Berturut-turut pada Pilkada Depok

Megapolitan
PKS Bakal Gaet Suara Anak Muda untuk Bisa Menang Lagi pada Pilkada Depok 2024

PKS Bakal Gaet Suara Anak Muda untuk Bisa Menang Lagi pada Pilkada Depok 2024

Megapolitan
Golkar: Elektabilitas Bukan Jadi Indikator Utama untuk Pilih Cagub DKI

Golkar: Elektabilitas Bukan Jadi Indikator Utama untuk Pilih Cagub DKI

Megapolitan
Polisi Periksa 13 Saksi dalam Kasus Anggota Polisi yang Tembak Kepalanya Sendiri

Polisi Periksa 13 Saksi dalam Kasus Anggota Polisi yang Tembak Kepalanya Sendiri

Megapolitan
Nestapa Agus, Tak Dapat Bantuan Pemerintah dan Hanya Andalkan Uang Rp 100.000 untuk Hidup Sebulan

Nestapa Agus, Tak Dapat Bantuan Pemerintah dan Hanya Andalkan Uang Rp 100.000 untuk Hidup Sebulan

Megapolitan
Ogah Bayar Rp 5.000, Preman di Jatinegara Rusak Gerobak Tukang Bubur

Ogah Bayar Rp 5.000, Preman di Jatinegara Rusak Gerobak Tukang Bubur

Megapolitan
Kapolres Jaksel: Brigadir RAT Diduga Bunuh Diri karena Ada Masalah Pribadi

Kapolres Jaksel: Brigadir RAT Diduga Bunuh Diri karena Ada Masalah Pribadi

Megapolitan
Polisi: Mobil Alphard yang Digunakan Brigadir RAT Saat Bunuh Diri Milik Kerabatnya

Polisi: Mobil Alphard yang Digunakan Brigadir RAT Saat Bunuh Diri Milik Kerabatnya

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok: Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok: Siang ini Hujan Ringan

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Warga yang 'Numpang' KTP Jakarta Protes NIK-nya Dinonaktifkan | Polisi Sita Senpi dan Alat Seks dari Pria yang Cekoki Remaja hingga Tewas

[POPULER JABODETABEK] Warga yang "Numpang" KTP Jakarta Protes NIK-nya Dinonaktifkan | Polisi Sita Senpi dan Alat Seks dari Pria yang Cekoki Remaja hingga Tewas

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com