Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Surati Kapolda Metro, Korban Pemerkosaan oleh WN China di Jakbar Minta Pelaku Segera Ditangkap

Kompas.com - 27/06/2022, 15:17 WIB
Tria Sutrisna,
Irfan Maullana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Seorang perempuan berinisial LK (30), korban pemerkosaan oleh Warga Negara (WN) China di Jakarta Barat, mengirimkan surat kepada Kapolda Metro Jaya Irjen Fadil Imran, Senin (27/6/2022).

Lewat surat tersebut, LK meminta kepolisian segera melakukan penangkapan terhadap pelaku berinisial K dan menetapkannya sebagai tersangka kasus pemerkosaan.

"Permintaan kami jelas, upaya penetapan tersangka dan penangkapan. Katanya kan sudah digelar perkara, kami minta SP2HP-nya. Kemudian kita tidak tahu status tersangka sekarang, kalau sudah tersangka kami minta SPDP-nya," ujar kuasa hukum LK, Prabowo Febrianto kepada wartawan, Senin (27/6/2022).

Baca juga: Polda Metro Naikkan Kasus Pemerkosaan oleh WN China di Jakbar ke Tingkat Penyidikan

Menurut Prabowo, dia dan kliennya melayangkan surat kepada Kapolda Metro Jaya karena merasa kasus pemerkosaan yang ditangani Unit Perlindungan Perempuan dan Anak Ditreskrimum Polda Metro Jaya berjalan lambat.

Padahal, kata Prabowo, penyidik menyatakan bahwa kasus ini sudah dinaikkan statusnya dari tahap penyelidikan ke penyidikan.

"Urgensinya di sini karena lamanya kasus ini, sudah sampai tiga bulan. Bukti-bukti semuanya, mulai dari visum, (pemeriksaan) psikiater ataupun itu sudah dilengkapi. Sudah kami lakukan prosedur yang diminta oleh penyidik," ungkap Prabowo.

Untuk itu, Prabowo berharap Kapolda Metro Jaya agar memberikan perhatian khusus terhadap kasus pemerkosaan yang menimpa kliennya.

Baca juga: WNA Asal China yang Diduga Perkosa Perempuan di Jakbar 2 Kali Mangkir Pemeriksaan

Sebab, pelaku yang merupakan seorang warga negara asing dikhawatirkan melarikan diri keluar negeri, jika tidak segera ditetapkan sebagai tersangka, dan dilakukan penangkapan.

"Korban sangat berharap Kapolda bisa memberikan atensi yang lebih, atau menanggapi jalannya kasus ini dengan cepat, transparan dan juga kalau bisa nunggu apalagi (untuk penangkapan)," kata Prabowo.

"Karena kami takut nanti mereka ini apalagi WNA sudah lari. Kalau tahu-tahu sudah di China kan lebih susah lagi nanti," pungkasnya.

Usai memberikan surat dan keterangan kepada wartawan, Prabowo dan LK langsung bergegas menuju kendaraannya. Mereka langsung meninggalkan Gedung Promoter, tempat di mana Kapolda Metro Jaya berkantor.

Sebelumnya, seorang perempuan berinisial LK (30) mendatangi Polda Metro Jaya pada Senin (20/6/2022) siang.

Baca juga: Mengaku Diperkosa WN China, Perempuan Warga Pluit Lapor ke Polda Metro Jaya

Dengan wajah tertutup masker dan topi, serta mengenakan jaket berwarna hitam, LK berjalan bersama kuasa hukumnya, Prabowo Febriyanto, menuju Gedung PPA Ditreskrimum Polda Metro Jaya.

LK dan Prabowo datang untuk mempertanyakan dugaan kasus pemerkosaan yang dilaporkannya ke Polda Metro Jaya pada April 2022.

Laporan tersebut teregistrasi dengan nomor LP/B/1695/IV/2022/SPKT/Polda Metro Jaya tertanggal 2 April 2022.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pria yang Meninggal di Gubuk Wilayah Lenteng Agung adalah Pemulung

Pria yang Meninggal di Gubuk Wilayah Lenteng Agung adalah Pemulung

Megapolitan
Mayat Pria Ditemukan di Gubuk Wilayah Lenteng Agung, Diduga Meninggal karena Sakit

Mayat Pria Ditemukan di Gubuk Wilayah Lenteng Agung, Diduga Meninggal karena Sakit

Megapolitan
Tawuran Warga Pecah di Kampung Bahari, Polisi Periksa Penggunaan Pistol dan Sajam

Tawuran Warga Pecah di Kampung Bahari, Polisi Periksa Penggunaan Pistol dan Sajam

Megapolitan
Solusi Heru Budi Hilangkan Prostitusi di RTH Tubagus Angke: Bikin 'Jogging Track'

Solusi Heru Budi Hilangkan Prostitusi di RTH Tubagus Angke: Bikin "Jogging Track"

Megapolitan
Buka Pendaftaran, KPU DKI Jakarta Butuh 801 Petugas PPS untuk Pilkada 2024

Buka Pendaftaran, KPU DKI Jakarta Butuh 801 Petugas PPS untuk Pilkada 2024

Megapolitan
KPU DKI Jakarta Buka Pendaftaran Anggota PPS untuk Pilkada 2024

KPU DKI Jakarta Buka Pendaftaran Anggota PPS untuk Pilkada 2024

Megapolitan
Bantu Buang Mayat Wanita Dalam Koper, Aditya Tak Bisa Tolak Permintaan Sang Kakak

Bantu Buang Mayat Wanita Dalam Koper, Aditya Tak Bisa Tolak Permintaan Sang Kakak

Megapolitan
Pemkot Depok Bakal Bangun Turap untuk Atasi Banjir Berbulan-bulan di Permukiman

Pemkot Depok Bakal Bangun Turap untuk Atasi Banjir Berbulan-bulan di Permukiman

Megapolitan
Duduk Perkara Pria Gigit Jari Satpam Gereja sampai Putus, Berawal Pelaku Kesal dengan Teman Korban

Duduk Perkara Pria Gigit Jari Satpam Gereja sampai Putus, Berawal Pelaku Kesal dengan Teman Korban

Megapolitan
15 Pasien DBD Dirawat di RSUD Tamansari, Mayoritas Anak-anak

15 Pasien DBD Dirawat di RSUD Tamansari, Mayoritas Anak-anak

Megapolitan
Bantu Buang Mayat, Adik Pembunuh Wanita Dalam Koper Juga Jadi Tersangka

Bantu Buang Mayat, Adik Pembunuh Wanita Dalam Koper Juga Jadi Tersangka

Megapolitan
Banjir Berbulan-bulan di Permukiman Depok, Pemkot Bakal Keruk Sampah yang Tersumbat

Banjir Berbulan-bulan di Permukiman Depok, Pemkot Bakal Keruk Sampah yang Tersumbat

Megapolitan
Motif Pembunuhan Wanita Dalam Koper Terungkap, Korban Ternyata Minta Dinikahi

Motif Pembunuhan Wanita Dalam Koper Terungkap, Korban Ternyata Minta Dinikahi

Megapolitan
Tak Cuma di Medsos, DJ East Blake Juga Sebar Video Mesum Mantan Kekasih ke Teman dan Keluarganya

Tak Cuma di Medsos, DJ East Blake Juga Sebar Video Mesum Mantan Kekasih ke Teman dan Keluarganya

Megapolitan
Heru Budi Usul Bangun 'Jogging Track' di RTH Tubagus Angke yang Diduga Jadi Tempat Prostitusi

Heru Budi Usul Bangun "Jogging Track" di RTH Tubagus Angke yang Diduga Jadi Tempat Prostitusi

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com