Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Anies Minta Pemda Lain Ikuti Jakarta, Sanksi Tegas Industri yang Cemari Lingkungan Udara

Kompas.com - 11/07/2022, 05:56 WIB
Ihsanuddin

Editor

JAKARTA, KOMPAS.com - Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan meminta pemerintah daerah di sekitar Jakarta ikut bertanggung jawab atas buruknya kualitas udara di ibu kota.

Anies menyebut, langkah itu bisa dilakukan dengan mengawasi secara ketat industri yang berpotensi mencemari lingkungan udara. 

Jika memang ada industri yang terbukti melanggar aturan, maka pemda setempat harus memberikan sanksi tegas. 

Anies mencontohkan kasus PT Karya Cipta Nusantara (KCN) di Pelabuhan Marunda, Jakarta Utara, yang dicabut izin lingkungannya lantaran tak memenuhi sanksi administratif dalam kasus pencemaran lingkungan akibat debu batu bara. 

"Kami di Jakarta misalnya, ketika ada sebuah perusahaan yang mengotori udara, kami mengambil langkah mencabut izin lingkungan hidupnya, sehingga harus tutup dan tidak bisa diselenggarakan lagi," kata Anies, Minggu (10/7/2022).

Baca juga: Warga Rusun Marunda Apresiasi Pemprov DKI Cabut Izin Lingkungan PT KCN walau Telat

Terbaru, PT KCN diminta mengosongkan batu bara serta muatannya di Pelabuhan Marunda, Cilincing, Jakarta Utara, imbas pencabutan izin lingkungan oleh Dinas Lingkungan Hidup Provinsi DKI Jakarta.

Anies pun minta pemerintah daerah lain yang berada di sekitar ibu kota untuk mengikuti langkah Pemprov DKI itu, yakni memberikan sanksi tegas pada industri yang terbukti melanggar aturan  dan mencemari lingkungan udara. 

"Kami minta kepada semua industri di sekitar Jakarta, di luar Jakarta, yang dampak dari polusinya itu sampai ke kota ini, (pemda harus) lakukan tindakan yang sama," ujar Anies.

Baca juga: Fenomena Remaja Citayam di Terowongan Kendal, Anies: Siapa Pun Berhak ke Sudirman

Sebelumnya, Jakarta memang beberapa kali tercatat menjadi kota dengan kualitas udara terburuk di dunia. 

Hal itu diketahui berdasarkan data yang dipublikasikan oleh situs IQ Air yang mengoperasikan informasi kualitas udara real time di dunia.

Anies pun menegaskan, buruknya kualitas udara tidak terlepas dari polusi wilayah luar Jakarta.

"Kondisi udara di sebuah wilayah tidak terlepas dari wilayah-wilayah yang lain, karena udara dan angin tidak memiliki KTP yang hanya tinggal di tempat tertentu," ujar Anies. 

"Jadi termasuk cerobong-cerobong pembangkit listrik, pastikan bahwa tidak menghasilkan polusi udara yang mengotori dan sehingga berdampak kepada semua penduduk di Jakarta dan sekitarnya," tutur dia.

Baca juga: PSI Kritik Anies soal Kualitas Udara DKI, Sebut Tak Ada Rasa Kedaruratan

Anies pun meminta semua pihak bertanggung jawab atas buruknya kualitas udara di Ibu Kota.

Ia juga meminta agar tidak ada saling tuding dan menyalahkan terkait buruknya kualitas udara di Jakarta.

"Kami ingin semua ambil tanggung jawab karena konsekuensi dari udara yang tidak sehat itu dirasakan oleh semua, termasuk kami yang di Jakarta," kata Anies.

(Penulis Nirmala Maulana Achmad | Editor Kristian Erdianto)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi 'Penindakan'

Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi "Penindakan"

Megapolitan
Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Megapolitan
Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Megapolitan
Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Megapolitan
Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Megapolitan
Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

Megapolitan
Akhir Penantian Ibu Pengemis yang Paksa Orang Sedekah, Dua Adiknya Datang Menjenguk ke RSJ

Akhir Penantian Ibu Pengemis yang Paksa Orang Sedekah, Dua Adiknya Datang Menjenguk ke RSJ

Megapolitan
Polisi Sebut Ahmad dan RM Semula Rekan Kerja, Jalin Hubungan Asmara sejak Akhir 2023

Polisi Sebut Ahmad dan RM Semula Rekan Kerja, Jalin Hubungan Asmara sejak Akhir 2023

Megapolitan
Praktik Prostitusi di RTH Tubagus Angke Dinilai Bukan PR Pemprov DKI Saja, tapi Juga Warga

Praktik Prostitusi di RTH Tubagus Angke Dinilai Bukan PR Pemprov DKI Saja, tapi Juga Warga

Megapolitan
Keluarga Harap Tak Ada Intervensi dalam Pengusutan Kasus Mahasiswa STIP yang Tewas Dianiaya Senior

Keluarga Harap Tak Ada Intervensi dalam Pengusutan Kasus Mahasiswa STIP yang Tewas Dianiaya Senior

Megapolitan
Pro-Kontra Warga soal Janji Dishub DKI Tertibkan Juru Parkir, Tak Keberatan jika Jukir Resmi

Pro-Kontra Warga soal Janji Dishub DKI Tertibkan Juru Parkir, Tak Keberatan jika Jukir Resmi

Megapolitan
Mahasiswa STIP Tewas Dianiaya Senior, Pengawasan dan Tata Tertib Kampus Jadi Sorotan

Mahasiswa STIP Tewas Dianiaya Senior, Pengawasan dan Tata Tertib Kampus Jadi Sorotan

Megapolitan
Hari Ini, Polisi Lakukan Gelar Perkara Kasus Mahasiswa STIP Tewas Diduga Dianiaya Senior

Hari Ini, Polisi Lakukan Gelar Perkara Kasus Mahasiswa STIP Tewas Diduga Dianiaya Senior

Megapolitan
Usul Heru Budi Bangun “Jogging Track” di RTH Tubagus Angke Dinilai Tak Tepat dan Buang Anggaran

Usul Heru Budi Bangun “Jogging Track” di RTH Tubagus Angke Dinilai Tak Tepat dan Buang Anggaran

Megapolitan
Polisi Sebut Pembunuh Wanita Dalam Koper Tak Berniat Ambil Uang Kantor yang Dibawa Korban

Polisi Sebut Pembunuh Wanita Dalam Koper Tak Berniat Ambil Uang Kantor yang Dibawa Korban

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com