"Dia (IS) ngancam pakai pisau, tahunya yang diancam polisi. (Polisi) ngeluarin pistolnya sudah langsung dibekap. Dibekap sama orang-orang sekitar juga," tutur Heri.
Aipda P tidak menderita luka akibat insiden itu.
"(Pisau) sudah diarahkan ke perut anggota, makanya anggota langsung rebut pisau tersebut," ujar Syarifah.
IS kemudian ditangkap jajaran Polsek Cakung. Barang bukti pisau yang digukan untuk mengancam Aipda P turut diamankan.
"Jadi intinya pelaku (IS) sudah kami amankan (tangkap) dan sudah kami proses," kata Syarifah.
Berujung minta maaf
Akibat insiden itu, IS pun menyampaikan permohonan maaf, khususnya kepada Aipda P.
"Saya ingin meminta maaf kepada seluruh Kepolisian Republik Indonesia karena saya telah mengancam dengan sajam (senjata tajam) kepada bapak polisi," ujar IS dalam keterangan video Humas Polsek Cakung.
IS mengaku refleks dan tidak berniat melukai Aipda P.
Baca juga: Polsek Cakung Tangkap Pemotor yang Todongkan Pisau lalu Ditodong Pistol oleh Polisi
"Dari lubuk hati saya tidak ada niatan sedikit pun (melukai). Saya refleks, saya khilaf, dan saya menyesal. Saya janji tidak akan mengulangi perbuatan itu lagi," kata IS.
Kompas.com masih berupaya menghubungi Syarifah, apakah proses hukum tetap berjalan usai IS minta maaf.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.