Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kekecewaan Kapolda Metro Tak Bisa Pinjam Sirkuit Formula E: Sindir Kurang Terkenal hingga "Berpikir Pendek"

Kompas.com - 12/07/2022, 09:52 WIB
Tria Sutrisna,
Ivany Atina Arbi

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Mimpi Kapolda Metro Jaya Irjen Fadil Imran untuk menggelar ajang street race di sirkuit Formula E Jakarta, kawasan Ancol, Jakarta Utara, batal terwujud.

Pihak pengelola maupun panitia penyelenggara Formula E disebut-sebut tak memberikan izin kepada Polda Metro Jaya untuk menggelar ajang balapan sepeda motor resmi tersebut.

Pasalnya, Jakarta International E-Prix Circuit (JIEC) tidak diperuntukkan bagi kendaraan roda dua. Hal itu berdasarkan aturan yang berlaku secara internasional.

Kekecewaan Kapolda Metro Jaya atas gagalnya mimpi tersebut pun tak bisa lagi disembunyikan, sampai akhirnya dia menyinggung soal Sirkuit Formula E Jakarta yang namanya kurang terkenal.

Baca juga: Ketika Kapolda Metro Sindir Sirkuit Formula E Jakarta Kurang Terkenal di Hadapan Sandiaga Uno...

Keinginan meminjam Sirkuit Formula E

Rencana penggunaan Sirkuit Formula E diungkapkan Fadil ketika sukses menggelar street race di sejumlah lokasi yakni di jalan kawasan Ancol, BSD, dan Bekasi.

Melihat bentuk Sirkuit Formula E yang aman dan nyaman bagi para pebalap, dia pun menyampaikan niatnya meminjam tempat tersebut setelah ajang balapan mobil listrik selesai dilaksanakan di sana.

"Di BSD ada lokasi, di Bekasi ada Meikarta, di Jakarta ada Ancol. Mudah-mudahan nanti mimpi saya yang di Ancol, yang kemarin Formula E bisa juga dipakai untuk street race," ucap Fadil.

Di sirkuit Formula E, Fadil pun berniat mengadakan kompetisi road race untuk para pebalap sepeda motor. Bukan sebatas drag race yang selama ini dipertandingkan dalam street race sebelumnya.

"Mudah-mudahan Jakpro mendengarkan ini dan juga disetujui oleh pemerintah daerah provinsi,” kata Fadil.

Baca juga: Tak Diizinkan Pakai Sirkuit Formula E untuk Street Race, Kapolda Metro: Berpikirnya Terlalu Sempit...

Terbentur regulasi

Terkait hal itu, Ketua Pelaksana Formula E Jakarta Ahmad Sahroni mengatakan bahwa ajang balap kendaraan roda dua tidak mungkin dilaksanakan di sirkuit Formula E.

"Bukan ditolak, tapi memang secara aturan tidak untuk roda dua," kata Sahroni saat dihubungi Kompas.com, Senin (11/7/2022).

Sirkuit Formula E Jakarta, kata Sahroni dikhususkan untuk kendaraan roda empat berdasarkan penilaian dari Federasi Automobil Internasional (FIA).

"Ini ada regulasi dari homologasi (proses untuk mendapat lisensi sirkuit) dari FIA, ada grade tiga, yang memang itu (trek Formula E Jakarta) untuk kendaraan roda empat," tutur Sahroni.

"Untuk roda dua kemungkinan tidak kami berikan fasilitasnya karena sudah ada penilaian dari FIA bahwa sirkuit itu hanya untuk kendaraan roda empat," sambungnya.

Dihubungi terpisah, Head of Unit PT Pembangunan Jaya Ancol Ariyadi Eko Nugroho mengaku belum mengetahui soal ditolaknya penyelenggaraan street race di sirkuit Formula E.

Baca juga: Ditolaknya Gelaran Street Race di Sirkuit Formula E yang Berujung Sindiran Kapolda Metro

Eko mengaku akan melakukan pengecekan terlebih dahulu.

"Saya kroscek dulu ya," kata Eko.

Sindiran berpikir pendek dan kurang terkenal

Mengetahui rencananya tidak mungkin terlaksana, Fadil pun tampak tak bisa menyembunyikan kekecewaannya. Perasaan itu dia sampaikan kala bertemu dengan Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Uno.

Dihadapan Sandiaga, Kapolda menyampaikan bahwa dirinya mempunyai suatu terobosan besar. Salah satunya penyelenggaraan Street Race untuk mencegah aksi balap liar di jalan raya.

Namun, Fadil menilai bahwa ajang untuk mengakomodir hobi anak muda yang hobi "balap-balapan" itu justru dipandang sebelah mata oleh sejumlah pihak.

Baca juga: Ini Alasan Polda Metro Jaya Tak Diizinkan Gelar Street Race di Sirkuit Formula E

"Ini adalah bentuk inovasi dalam sebuah ekosistem. Jadi dalam bekerja ini Mas Menteri, saya selalu berpikir untuk membangun sebuah ekosistem," ujar Fadil di hadapan Sandiga, Minggu (10/7/2022).

"Street Race itu banyak orang hanya melihat hobi balap-balap aja. Itu terlalu sempit, terlalu kecil saudara-saudara," sambungnya.

Padahal, kata Fadil, ajang street race telah berkembang menjadi suatu ekosistem yang dapat mendorong pertumbuhan ekonomi di tanah air.

Sebab, kata Fadil, kegiatan tersebut akan banyak melibatkan para pelaku Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM), pelaku seni, hingga ekonomi kreatif.

"Jadi kalau saya ingin meminjam, apa itu? Kurang terkenal, karena tidak dipakai street race itu. Apa namanya? Formula E, apa namanya sirkuit di Ancol itu?," kata Fadil.

"Kalau saya itu bukan soal balapannya. Saya sebenarnya, ingin mengembangkan ekosistem di situ Mas Menteri," ucap Fadil.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Sekolah di Depok Masih Dibolehkan Gelar 'Study Tour', DPRD Ingatkan soal Lokasi dan Transportasi

Sekolah di Depok Masih Dibolehkan Gelar "Study Tour", DPRD Ingatkan soal Lokasi dan Transportasi

Megapolitan
Laki-laki yang Ditemukan Tergeletak di Separator Koja Jakut Diduga Tewas karena Sakit

Laki-laki yang Ditemukan Tergeletak di Separator Koja Jakut Diduga Tewas karena Sakit

Megapolitan
Tak Larang Sekolah Gelar 'Study Tour', DPRD Depok: Jika Orangtua Tak Setuju, Jangan Dipaksa

Tak Larang Sekolah Gelar "Study Tour", DPRD Depok: Jika Orangtua Tak Setuju, Jangan Dipaksa

Megapolitan
Gembong Narkoba yang Ditangkap di Filipina Pernah Tinggal di Lombok

Gembong Narkoba yang Ditangkap di Filipina Pernah Tinggal di Lombok

Megapolitan
Nestapa Calon Siswa Bintara di Jakbar, Kelingkingnya Nyaris Putus dan Gagal Masuk Polisi akibat Dibegal

Nestapa Calon Siswa Bintara di Jakbar, Kelingkingnya Nyaris Putus dan Gagal Masuk Polisi akibat Dibegal

Megapolitan
Mayat Laki-laki Ditemukan Tergeletak di Separator Jalan di Koja

Mayat Laki-laki Ditemukan Tergeletak di Separator Jalan di Koja

Megapolitan
Sempat Dirazia, Jukir Liar di Minimarket Bungur Raya Kembali Beroperasi

Sempat Dirazia, Jukir Liar di Minimarket Bungur Raya Kembali Beroperasi

Megapolitan
Lansia Tewas Ditusuk Orang Tak Dikenal di Kebon Jeruk, Polisi Selidiki Identitas Pelaku

Lansia Tewas Ditusuk Orang Tak Dikenal di Kebon Jeruk, Polisi Selidiki Identitas Pelaku

Megapolitan
Gembong Narkoba Asia Buronan BNN Ditangkap di Filipina

Gembong Narkoba Asia Buronan BNN Ditangkap di Filipina

Megapolitan
Baru Sehari Ditertibkan, Jukir Liar Kembali Terlihat di Minimarket yang Dirazia Dishub Jaksel

Baru Sehari Ditertibkan, Jukir Liar Kembali Terlihat di Minimarket yang Dirazia Dishub Jaksel

Megapolitan
Hendak Shalat Subuh di Masjid, Lansia di Kebon Jeruk Tewas Ditusuk Orang Tak Dikenal

Hendak Shalat Subuh di Masjid, Lansia di Kebon Jeruk Tewas Ditusuk Orang Tak Dikenal

Megapolitan
Cerita Karyawan Minimarket di Cilincing Kerap Dikomplain Pengunjung karena Ditarik Uang Parkir

Cerita Karyawan Minimarket di Cilincing Kerap Dikomplain Pengunjung karena Ditarik Uang Parkir

Megapolitan
Pengamat Nilai Pemprov DKI Tak Perlu Beri Pekerjaan bagi Jukir Liar

Pengamat Nilai Pemprov DKI Tak Perlu Beri Pekerjaan bagi Jukir Liar

Megapolitan
Disdukcapil DKI Catat 7.243 Pendatang Tiba di Jakarta Pasca-Lebaran

Disdukcapil DKI Catat 7.243 Pendatang Tiba di Jakarta Pasca-Lebaran

Megapolitan
Oknum Diduga Terima Setoran dari 'Pak Ogah' di Persimpangan Cakung-Cilincing, Polisi Janji Tindak Tegas

Oknum Diduga Terima Setoran dari "Pak Ogah" di Persimpangan Cakung-Cilincing, Polisi Janji Tindak Tegas

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com