Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Fakta Baru Temuan Helipad di Kepulauan Seribu, Dibuat untuk Tarik Wisatawan dan Pernah Dipakai TNI-Polri

Kompas.com - 12/07/2022, 10:27 WIB
Muhammad Naufal,
Irfan Maullana

Tim Redaksi

Di sisi lain, ia mengakui bahwa kapasitas penumpang yang diangkut oleh kapal laut cenderung lebih banyak.

"Hanya, dari kapasitasnya memang boat bisa banyak, helikopter kapasitasnya cuma enam orang," ucap Junaedi.

Dia menyatakan, warga bisa menggunakan helikopter menuju Pulau Panjang dari Bandara Pondok Cabe atau Bandara Halim Perdana Kusuma.

Penggunaan helikopter juga dinilai lebih cocok untuk pengunjung yang takut akan gelombang pasang laut.

"Yang takut dengan gelombang pasang, cuaca ekstrem, bisa menggunakan helikopter," tutur Junaedi.

Bangun masjid dibiayai pemilik pulau

Junaedi mengatakan, biaya pembangunan Masjid Sultan Mahmud Zakaria di Pulau Panjang berasal dari pemilik salah satu pulau di Kepulauan Seribu.

Namun, donatur tersebut bukanlah pemilik Pulau Panjang. Sebab, Pulau Panjang merupakan aset Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta.

"Ada pemilik pulau yang mau membiayai pembangunan masjid," sebutnya.

"Sebenarnya ini lebih ke amal ibadah pemilik pulau. Kami hanya menyambut baik mereka yang ingin membangun masjid," sambung dia.

Penjelasan soal masjid itu bermula dari pertanyaan yang dilontarkan Mujiyono soal anggaran pembuatan masjid.

Junaedi lantas menuturkan, Masjid Sultan Mahmud Zakaria merupakan objek wisata religi di Pulau Panjang. 

Helipad itu diperbaiki sebagai akses jalan menuju masjid sekaligus untuk menarik perhatian wisatawan.

Ditemui usai rapat, Junaedi menyatakan bahwa pemilik pulau tidak turut membiayai perbaikan helipad di Pulau Panjang.

Menurut dia, pemilik pulau hanya membiayai pembangunan Masjid Sultan Mahmud Zakaria.

"Bukan, (pemilik pulau membiayai pembangunan) masjid. Kalau helipad, kami yang merapikan, pemerintah. Yang mengecat kami juga," tutur Junaedi.

Saat ditanya lebih jauh soal siapa pemilik pulau yang membiayai pembangunan Masjid Sultan Mahmud Zakaria, Junaedi enggan menjawab.

"Ya orang kan punya pulau. Saya juga kalau punya uang bisa beli pulau," ujar dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Viral Video Maling Motor Babak Belur Dihajar Massa di Tebet, Polisi Masih Buru Satu Pelaku Lain

Viral Video Maling Motor Babak Belur Dihajar Massa di Tebet, Polisi Masih Buru Satu Pelaku Lain

Megapolitan
Personel Gabungan TNI-Polri-Satpol PP-PPSU Diterjunkan Awasi RTH Tubagus Angke dari Prostitusi

Personel Gabungan TNI-Polri-Satpol PP-PPSU Diterjunkan Awasi RTH Tubagus Angke dari Prostitusi

Megapolitan
Tumpahan Oli di Jalan Juanda Depok Rampung Ditangani, Lalu Lintas Kembali Lancar

Tumpahan Oli di Jalan Juanda Depok Rampung Ditangani, Lalu Lintas Kembali Lancar

Megapolitan
Warga Minta Pemerintah Bina Pelaku Prostitusi di RTH Tubagus Angke

Warga Minta Pemerintah Bina Pelaku Prostitusi di RTH Tubagus Angke

Megapolitan
Jakarta Disebut Jadi Kota Global, Fahira Idris Sebut   Investasi SDM Kunci Utama

Jakarta Disebut Jadi Kota Global, Fahira Idris Sebut Investasi SDM Kunci Utama

Megapolitan
Kilas Balik Benyamin-Pilar di Pilkada Tangsel, Pernah Lawan Keponakan Prabowo dan Anak Wapres, Kini Potensi Hadapi Kotak Kosong

Kilas Balik Benyamin-Pilar di Pilkada Tangsel, Pernah Lawan Keponakan Prabowo dan Anak Wapres, Kini Potensi Hadapi Kotak Kosong

Megapolitan
Jejak Kekerasan di STIP dalam Kurun Waktu 16 Tahun, Luka Lama yang Tak Kunjung Sembuh...

Jejak Kekerasan di STIP dalam Kurun Waktu 16 Tahun, Luka Lama yang Tak Kunjung Sembuh...

Megapolitan
Makan dan Bayar Sesukanya di Warteg Tanah Abang, Pria Ini Beraksi Lebih dari Sekali

Makan dan Bayar Sesukanya di Warteg Tanah Abang, Pria Ini Beraksi Lebih dari Sekali

Megapolitan
Cerita Pelayan Warteg di Tanah Abang Sering Dihampiri Pembeli yang Bayar Sesukanya

Cerita Pelayan Warteg di Tanah Abang Sering Dihampiri Pembeli yang Bayar Sesukanya

Megapolitan
Cegah Praktik Prostitusi, Satpol PP DKI Dirikan Tiga Posko di RTH Tubagus Angke

Cegah Praktik Prostitusi, Satpol PP DKI Dirikan Tiga Posko di RTH Tubagus Angke

Megapolitan
Oli Tumpah Bikin Jalan Juanda Depok Macet Pagi Ini

Oli Tumpah Bikin Jalan Juanda Depok Macet Pagi Ini

Megapolitan
RTH Tubagus Angke Jadi Tempat Prostitusi, Komisi D DPRD DKI: Petugas Tak Boleh Kalah oleh Preman

RTH Tubagus Angke Jadi Tempat Prostitusi, Komisi D DPRD DKI: Petugas Tak Boleh Kalah oleh Preman

Megapolitan
DPRD DKI Minta Warga Ikut Bantu Jaga RTH Tubagus Angke

DPRD DKI Minta Warga Ikut Bantu Jaga RTH Tubagus Angke

Megapolitan
Mayat Laki-laki Mengapung di Perairan Kepulauan Seribu, Kaki dalam Kondisi Hancur

Mayat Laki-laki Mengapung di Perairan Kepulauan Seribu, Kaki dalam Kondisi Hancur

Megapolitan
Mayat Laki-laki Mengapung di Perairan Laut Pulau Kotok Kepulauan Seribu

Mayat Laki-laki Mengapung di Perairan Laut Pulau Kotok Kepulauan Seribu

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com