Ia mulanya menyinggung soal bencana alam yang terjadi di Pulau Kelapa Dua, Kepulauan Seribu. Saat itu, terdapat helikopter dari TNI yang membawa bantuan sembako.
Baca juga: Bupati Sebut Helipad di Pulau Panjang Kepulauan Seribu Pernah Dipakai TNI-Polri
"Kemarin juga saat terjadi puting beliung di Pulau Kelapa Dua, alhamdulillah ada helikopter dari TNI (yang mendarat di helipad Pulau Panjang) membawa sembako untuk kedaruratan," papar Junaedi.
Selain TNI, menurut dia, pihak kepolisian juga menggunakan helipad di Pulau Panjang untuk keperluan kedaruratan bencana.
"Ketika ada darurat kebencanaan, banyak juga dari kepolisian mendarat di situ (helipad Pulau Panjang)," ucap dia.
Tak tarik biaya
Kemudian, Junaedi menegaskan bahwa pemerintah tidak menarik biaya pendaratan di helipad Pulau Panjang tersebut.
"Kami laporkan, di sana (helipad Pulau Panjang) tidak ada pungutan biaya terhadap helikopter yang akan mendarat," ucap Junaedi.
Di sisi lain, pemerintah setempat baru berencana menerapkan sistem retribusi bagi siapa pun yang mendarat di helipad tersebut ketika Masjid Sultan Mahmud Zakaria yang hendak dibangun sebagai tujuan wisata selesai didirikan.
Baca juga: Bupati Kepulauan Seribu Jelaskan Fungsi Helipad di Pulau Panjang Selama Ini...
Namun, sistem retribusi itu baru bisa diterapkan jika sudah ada regulasi yang mengatur, yakni berupa Peraturan Daerah (Perda).
"Iya harus ada regulasinya, harus ada Perdanya, yang itu harus kita bangun ke depan. Karena wisata ini (wisata religi) perlu ada kemudahan juga," ungkap Junaedi.
Helikopter disebut lebih murah...
Masih dalam kesempatan itu, ia menyebut bahwa Pulau Panjang lebih murah dijangkau dengan menggunakan helikopter ketimbang kapal laut.
Pernyataan itu bermula saat Ketua Komisi A DPRD DKI Jakarta Mujiyono mempertanyakan apakah wisatawan rela naik helikopter untuk menuju Pulau Panjang.
"Sebenarnya lebih murah (naik helikopter) kalau dibanding sewa kapal boat. Kalau untuk satu helikopter itu Rp 6-7 juta buat enam orang. Kalau boat kan bisa lebih dari itu," papar Junaedi, saat rapat.
Ditemui usai rapat, Junaedi kembali menyatakan bahwa penggunaan helikopter menuju Pulau Panjang lebih murah jika dibandingkan dengan menggunakan kapal laut.