Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Geram Tak Dapat Laporan Baku Tembak di Rumah Kadiv Propam, Ketua RT: Saya Ini Jenderal Juga, Loh!

Kompas.com - 14/07/2022, 06:29 WIB
Ihsanuddin

Editor

JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua RT 005 RW 001 Kompleks Polri Duren Tiga, Jakarta Selatan, Mayor Jenderal (Purnawirawan) Seno Sukarto, geram karena tak mendapat laporan dari petugas terkait baku tembak yang terjadi di rumah Kepala Divisi Profesi dan Pengamanan Polri Inspektur Jenderal Ferdy Sambo.

Sampai Rabu (13/7/2022), Seno (84) mengaku belum mendapatkan laporan dari yang berwenang perihal peristiwa tembak-menembak yang terjadi pada Jumat pekan lalu itu. 

”Sampai sekarang, saya terus terang ketemu saja enggak (dengan polisi yang menyidik). Saya kesal, saya dianggap apa ini? Maaf saja, saya jenderal, lho, meski RT," kata Seno, dilansir dari Kompas.id.

Baca juga: Profil Irjen Ferdy Sambo, Kadiv Propam Polri yang Rumahnya Jadi Lokasi Baku Tembak

Seno baru mengetahui informasi soal adanya tembak-menembak dari pemberitaan media pada Senin (11/7/2022), bersamaan dengan hari ketika Mabes Polri merilis kasus itu kepada publik.

Menurut keterangan polisi, baku tembak di rumah itu melibatkan Brigadir Nofriansyah, selaku sopir dari istri Kadiv Propam, dan Bharada E selaku ajudan Kadiv Propam.

Nofriansyah tewas dalam peristiwa itu, sedangkan Bharada E tak terluka.

Adapun penyebab baku tembak itu menurut polisi dipicu akibat Brigadir Nofriansyah melakukan pelecehan kepada istri Kadiv Propam.

Aksi pelecehan itu kemudian dipergoki oleh Bharada E. Brigadir Nofriansyah disebut menembak lebih dulu, lalu dibalas oleh Bharada E.

"Jadi, saya tersinggung juga sama sekali enggak ada laporan. Kenapa tidak memberi tahu saya,” katanya dengan nada kecewa.

Baca juga: Polisi Kembali Olah TKP Aksi Baku Tembak 2 Anggota Polri di Rumah Kadiv Propam

Seno mengatakan, pada hari kejadian, ia sempat mendengar suara seperti ledakan petasan lebih dari dua kali dalam durasi tidak terlalu lama.

Saat itu ia berada di rumah yang jaraknya hanya sekitar 30 meter dari rumah Kadiv Propam.

Ia mengaku tidak terlalu menaruh perhatian pada suara yang ternyata adalah tembakan senjata api.

Apalagi, saat itu sedang memasuki waktu Idul Adha.

Suara tembakan itu, kata pria yang pernah berbisnis kembang api impor tersebut, kemungkinan berubah karena meledak di dalam rumah.

Namun, ia tetap menaruh kecurigaan dan mengomunikasikannya dengan satpam yang berjaga di seberang rumah dinas Kadiv Propam melalui telepon.

”Waktu itu saya memang sempat tanya ke satpam yang berjaga di sana. ’Kamu dengar?’. Dia menjawab, ’Dengar, Pak, tapi saya kira petasan juga’. Kemudian, setelah satpam bilang, banyak (polisi) datang (ke rumah Kadiv Propam), makin lama makin banyak,” tutur Seno.

Baca juga: Kejanggalan Kasus Baku Tembak di Rumah Kadiv Propam dan Tanda Tanya soal CCTV yang Rusak...

Namun, Seno mengaku tidak mendengar ambulans yang membawa jasad Brigadir Nofriansyah. 

Mantan Kapolda Aceh dan Sumatera Utara itu juga menyampaikan, kejanggalan muncul karena ada pihak luar yang mengganti decoder kamera pemantau (CCTV) yang diletakkan di sekitar kompleks, pada Sabtu (9/7/2022) atau sehari setelah baku tembak.

Di kompleks itu, RT menaruh delapan kamera CCTV yang sepengetahuannya aktif.

Sampai saat ini, ia juga mempertanyakan mengapa satpam di lingkungannya diperintah oknum untuk menjaga pintu masuk kompleks daripada menjaga lingkungan kompleks sewajarnya.

Berita ini telah tayang di Kompas.id dengan judul "Ketua RT Tak Diberi Tahu Insiden di Rumah Kadiv Propam Polri"

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Fakta-fakta Kasus Pembunuhan Mayat dalam Koper di Cikarang

Fakta-fakta Kasus Pembunuhan Mayat dalam Koper di Cikarang

Megapolitan
Bagaimana jika Rumah Potong Belum Bersertifikat Halal pada Oktober 2024? Ini Kata Mendag Zulhas

Bagaimana jika Rumah Potong Belum Bersertifikat Halal pada Oktober 2024? Ini Kata Mendag Zulhas

Megapolitan
Tewasnya Mahasiswa STIP di Tangan Senior, Korban Dipukul 5 Kali di Bagian Ulu Hati hingga Terkapar

Tewasnya Mahasiswa STIP di Tangan Senior, Korban Dipukul 5 Kali di Bagian Ulu Hati hingga Terkapar

Megapolitan
Fenomena Suhu Panas, Pemerintah Impor 3,6 Juta Ton Beras

Fenomena Suhu Panas, Pemerintah Impor 3,6 Juta Ton Beras

Megapolitan
Pengemudi HR-V yang Tabrak Bikun UI Patah Kaki dan Luka di Pipi

Pengemudi HR-V yang Tabrak Bikun UI Patah Kaki dan Luka di Pipi

Megapolitan
Bakal Cek Tabung Gas, Zulhas: Benar Enggak Isinya 3 Kilogram?

Bakal Cek Tabung Gas, Zulhas: Benar Enggak Isinya 3 Kilogram?

Megapolitan
Mendag Tegaskan Rumah Potong Ayam Harus Bersertifikat Halal Oktober 2024, Tidak Ada Tawar-tawar Lagi

Mendag Tegaskan Rumah Potong Ayam Harus Bersertifikat Halal Oktober 2024, Tidak Ada Tawar-tawar Lagi

Megapolitan
Mobil Mahasiswa Tabrak Bus Kuning UI, Saksi: Penumpangnya 3, Cowok Semua

Mobil Mahasiswa Tabrak Bus Kuning UI, Saksi: Penumpangnya 3, Cowok Semua

Megapolitan
Kebengisan Pembunuh Wanita Dalam Koper: Setubuhi dan Habisi Korban, lalu Curi Uang Kantor

Kebengisan Pembunuh Wanita Dalam Koper: Setubuhi dan Habisi Korban, lalu Curi Uang Kantor

Megapolitan
Kronologi Meninggalnya Siswa STIP yang Dianiaya Senior

Kronologi Meninggalnya Siswa STIP yang Dianiaya Senior

Megapolitan
Pernah Mengaku Capek Terlibat Narkoba, Rio Reifan Ditangkap Lagi Usai 2 Bulan Bebas Penjara

Pernah Mengaku Capek Terlibat Narkoba, Rio Reifan Ditangkap Lagi Usai 2 Bulan Bebas Penjara

Megapolitan
Senior Aniaya Siswa STIP hingga Tewas, 5 Kali Pukul Bagian Ulu Hati

Senior Aniaya Siswa STIP hingga Tewas, 5 Kali Pukul Bagian Ulu Hati

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Motif Pembunuhan Wanita Dalam Koper: Korban Ternyata Minta Dinikahi | Misteri Mayat Wanita Dalam Koper Mulai Terkuak

[POPULER JABODETABEK] Motif Pembunuhan Wanita Dalam Koper: Korban Ternyata Minta Dinikahi | Misteri Mayat Wanita Dalam Koper Mulai Terkuak

Megapolitan
Rute Transjakarta 10M Pulo Gadung - Walikota Jakarta Utara via Cakung

Rute Transjakarta 10M Pulo Gadung - Walikota Jakarta Utara via Cakung

Megapolitan
Lokasi dan Jadwal Pencetakan KTP dan KK di Tangerang Selatan

Lokasi dan Jadwal Pencetakan KTP dan KK di Tangerang Selatan

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com