JAKARTA, KOMPAS.com - Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta mengaku bakal meninjau ulang bentuk atau desain dari halte bus Transjakarta.
Hal itu menyusul rentetan kecelakaan maut yang melibatkan bus Transjakarta akhir-akhir ini.
Terbaru, kecelakaan maut yang melibatkan bus Transjakarta terjadi di Senen, Jakarta Pusat, 16 Juli 2022.
Diketahui, korban yang hendak menyeberang jalan tepat di depan bus Transjakarta tertabrak dan meninggal di tempat.
"Ya tentu, semua halte ini akan kami lihat kembali," papar Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria, ditemui di Balai Kota DKI Jakarta, Senin (18/7/2022).
Alasan lain untuk meninjau ulang desain halte Transjakarta adalah karena akan ada integrasi dengan transportasi umum lain ke depannya.
Baca juga: Kecelakaan Maut Beruntun, DPRD Anggap 3 Rekomendasi Ini Diabaikan PT Transjakarta
"Ini kan semuanya halte sedang diintegrasikan, dirapikan ya. Tidak hanya fungsinya, (tapi juga) bentuk, desain lebih menarik, lebih cantik, lebih luas, lebih besar, itu semuanya," urai Riza.
Dalam kesempatan itu, Riza turut menyatakan bahwa program peremajaan halte menelan anggaran yang cukup besar.
Peremajaan itu, menurut dia, dilakukan untuk membuat penumpang merasa lebih nyaman.
"Kalian tahu kami menganggarkan cukup besar untuk peremajaan halte-halte di Jakarta secara bertahap supaya semakin baik, semakin nyaman," ucapnya.
Riza sebelumnya mengakui, kecelakaan Transjakarta di Senen itu menjadi perhatian Pemprov DKI.
Dalam kasus tersebut, Riza berujar bahwa sopir Transjakarta melindas korban karena korban melintas di jalur Transjakarta.
Korban tak menyeberang melalui jembatan penyebrang orang (JPO).
Oleh karena itu, Riza meminta warga agar tidak sembarang saat menyeberang.
"Kita ketahui bersama, yang bersangkutan memang turun dari bus, kemudian dia menyeberang di depan bus itu sendiri. Jadi memang sekali lagi bagi seluruh warga, hati-hati kalau menyeberang," urai Riza.