Prasetyo mengaku sudah beberapa kali memanggil direksi Transjakarta berkait kecelakaan lalu lintas.
Namun, kecelakaan lalu lintas yang menimbulkan korban meninggal akibat bus transjakarta tetap terjadi.
"Ya sudah berapa kali dipanggil, (tapi) kejadian terus (kecelakaan lalu lintas), bagaimana?" ucap Prasetyo.
Politisi PDI-P itu menilai, direksi Transjakarta seharusnya memahami hal yang berkaitan dengan transportasi umum, seperti jam operasioanal, kesehatan sopir, jadwal keluar masuk setiap armada, dan lainnya.
"Kalau orang, Direktur Transjakarta, seharusnya paham soal transportasi umum, penekanannya di situ," ucap Prasetyo.
Baca juga: Kecelakaan Maut Beruntun, DPRD Anggap 3 Rekomendasi Ini Diabaikan PT Transjakarta
Menanggapi rentetan kecelakaan itu, Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta mengaku telah menerapkan berbagai prosedur operasi standar (SOP) berkait pencegahan kecelakaan lalu lintas armada bus Transjakarta.
"Memang kami sendiri terus menyusun, mengimplementasikan berbagai SOP pencegahan (kecelakaan lalu lintas)," Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria saat ditemui di Balai Kota DKI Jakarta, Senin.
Menurut dia, sopir bus Transjakarta sudah dilatih dan dididik untuk lebih teliti serta berhati-hati agar tak terjadi kecelakaan.
"Bahkan, sopir-sopir Transjakarta itu dilatih dan dididik sedemikan rupa, ya supaya lebih hati-hati, lebih teliti," ucap Riza.
Baca juga: Baru Pertengahan Juli Sudah Ada 3 Kecelakaan Transjakarta, Semua Korbannya Tewas
Ia mengatakan, kecelakaan terakhir yang melibatkan Transjakarta di Jakarta Pusat, pada 16 Juli 2022, menjadi perhatian Pemprov.
Dalam kasus tersebut, Riza berujar bahwa sopir Transjakarta melindas korban karena korban melintas di jalur Transjakarta. Korban, menurut dia, tak menyeberang melalui jembatan penyebrang orang (JPO).
Oleh karena itu, Riza meminta warga agar tidak menyeberang sembarangan.
"Kita ketahui bersama, yang bersangkutan memang turun dari bus, kemudian dia menyebrang di depan bus itu sendiri. Jadi memang sekali lagi bagi seluruh warga, hati-hati kalau menyebrang," urai Riza.
"Jalan di depan bus Transjakarta, itu kan tinggi dia (badan bus). Kalau kita menyebrang, kan sopir (Transjakarta) enggak liat itu ada orang di bawah itu," imbuh dia.
Baca juga: Perempuan Tewas Tertabrak Bus Transjakarta di Senen, Saksi Sebut Korban Turun dari Patas
Riza menegaskan, sopir Transjakarta tak mungkin menabrak korban jika bisa melihat korban saat menyeberang.