Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ditegur Wagub Jabar soal Isu Depok Gabung Jakarta, Wali Kota Idris: Siap Salah, "Hampura"

Kompas.com - 20/07/2022, 15:35 WIB
M Chaerul Halim,
Nursita Sari

Tim Redaksi

DEPOK, KOMPAS.com - Wali Kota Depok Mohammad Idris menyampaikan permohonan maaf kepada pimpinannya di Jawa Barat atas pernyataan dia yang menggulirkan isu Depok bergabung dengan Jakarta.

Idris mengaku salah atas sikapnya tersebut.

"Saya sebagai wali kota tentunya siap salah, kalau orang Sunda bilang hampura kalau ini (isu Jakarta Raya) menjadi sebuah sikap yang salah, tetapi saya sudah klarifikasi," kata Idris saat ditemui di Gedung Pramuka Depok, Rabu (20/7/2022).

Baca juga: Ditegur Wagub Jabar soal Isu Depok Gabung Jakarta, Wali Kota Idris Minta Maaf dan Beri Klarifikasi

Idris kemudian menyampaikan klarifikasinya soal isu Depok bergabung dengan Jakarta.

Dia memilih menyampaikan klarifikasi lewat media karena Wakil Gubernur Jawa Barat Uu Ruzhanul Ulum juga menegurnya melalui pemberitaan di media.

"Sudah klarifikasi, jadi Wagub Jabar itu mengatakan (teguran) di media dan sepertinya memang dapat laporan (isu Jakarta Raya) dari media. Karena beliau (menegur) dari media juga, saya juga klarifikasi di media juga dong," ujar Idris.

Dalam klarifikasinya, Idris mengaku melontarkan pandangannya soal Jakarta Raya sebagai akademisi saat ditanya perihal nasib Jakarta setelah tak menjadi ibu kota negara (IKN).

Baca juga: Klaim Tak Pernah Usulkan Depok Gabung ke Jakarta, Wali Kota: Depok Sudah Mandiri...

Dia membantah mengusulkan wilayah administrasinya bergabung ke Jakarta.

"Saya katakan bahwa tidak pernah mengusulkan Depok gabung ke Jakarta, tidak pernah (mengusulkan itu)," kata Idris.

"Yang ada adalah tinjauan pandangan saya ketika waktu itu sebagai akademisi dan sebagai kepala daerah ketika ditanya dalam sebuah seminar online tentang masalah Jakarta ke depannya pasca-IKN," sambung dia.

Baca juga: Manuver Wali Kota Depok Ingin Gabung ke Jakarta, Berujung Teguran dari Wagub Jawa Barat

Dalam seminar online tersebut, Idris mengaku memberikan kesimpulan menyeluruh terhadap kemajuan Jakarta beserta daerah-daerah penyangga setelah Jakarta tak menjadi ibu kota negara.

"Yang jadi kesimpulan saya bahwa kajian kompreherensif terhadap eksistensi kemajuan Jakarta pasca-IKN, di antaranya perhatian terhadap kondisi kota penyangga, tidak Depok khusus," papar Idris.

"Saya juga yakin kalau hanya Depok misalnya, ke depannya enggak menyelesaikan masalah (Jakarta)," tambah dia.

Adapun Uu Ruzhanul Ulum menegur Idris karena menilai pernyataan Idris tentang Bodebek bergabung ke Jakarta telah membuat gaduh.

Baca juga: Wagub Jabar Tegur Wali Kota Depok: Tolong, Pak, Jangan Buat Gaduh, Jabar Tak Mau Lepas Bodebek ke Daerah Lain

Uu menegaskan, Pemprov Jabar tidak akan melepas Bogor, Depok, Bekasi dan kota atau kabupaten lainnya di Jabar kepada daerah lain.

"Saya tidak mau berandai-andai, karena itu semua memiliki dampak yang memang sangat luar biasa. Saya selaku orang Jabar tidak mau melepaskan Bodebek ke wilayah lain," kata Uu, Jumat (15/7/2022).

"Tolong, Pak Wali Kota, jangan menyampaikan statement-statement yang membuat masyarakat gaduh dan membuat masyarakat memiliki pikiran-pikiran lain. Karena kata-kata itu seolah-olah mendiskreditkan kami selaku pemerintah dan pimpinan di Jawa Barat," ujar Uu.

Uu mengatakan, kata-kata Idris seolah-olah menyatakan, jika bersama Pemprov Jabar, Kota Depok tidak mendapat pembangunan yang signifikan.

Padahal, Depok dan daerah penyangga Ibu Kota sudah menjadi daerah yang lebih maju.

"Dia beranggapan dengan kata-kata itu, saya menafsirkan Bodebek tidak maju karena bergabung dengan Jawa Barat. Padahal, justru sebaliknya, Bodebek itu adalah daerah yang maju dibandingkan dengan daerah-daerah yang lain yang ada di Jawa Barat ini," kata Uu.

Baca juga: Wacana Depok Gabung ke Jakarta: Pernah Diinisiasi Bang Ali, berujung Sindiran Gubernur Solihin

Hal ini, lanjut Uu, dibuktikan dengan pendapatan asli daerah atau PAD paling besar di Jabar adalah dari wilayah tersebut.

Infrastruktur yang paling bagus, mulai dari sarana dan prasarana, pendidikan, kesehatan, dan lainnya, juga berada di kawasan Bodebek.

"Oleh karena itu, jangan menyampaikan hal-hal yang membuat masyarakat memberikan tafsiran bahwa Pemerintah Provinsi tidak berhasil dalam membangun Jabar," tutur Uu.

Justru sebaliknya, kata Uu, semua kepala daerah harus menguatkan kebersamaan antara Pemprov dengan Pemkot dan Pemkab.

Apalagi, Jawa Barat memiliki semangat "Jabar Juara Lahir Batin lewat Inovasi dan Kolaborasi".

"Kolaborasi adalah kebersamaan antara para kepala daerah dan pimpinan di Jawa Barat ini," tutur Uu.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Terbentur Aturan, Wacana Duet Anies-Ahok pada Pilkada DKI 2024 Sirna

Terbentur Aturan, Wacana Duet Anies-Ahok pada Pilkada DKI 2024 Sirna

Megapolitan
Pria Diduga ODGJ Lempar Batu ke Kepala Ibu-ibu, Korban Jatuh Tersungkur

Pria Diduga ODGJ Lempar Batu ke Kepala Ibu-ibu, Korban Jatuh Tersungkur

Megapolitan
Epy Kusnandar dan Yogi Gamblez Positif Narkoba

Epy Kusnandar dan Yogi Gamblez Positif Narkoba

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Sabtu dan Besok: Tengah Malam Berawan

Prakiraan Cuaca Jakarta Sabtu dan Besok: Tengah Malam Berawan

Megapolitan
Pencuri Motor yang Dihakimi Warga Pasar Minggu Ternyata Residivis, Pernah Dipenjara 3,5 Tahun

Pencuri Motor yang Dihakimi Warga Pasar Minggu Ternyata Residivis, Pernah Dipenjara 3,5 Tahun

Megapolitan
Aksinya Tepergok, Pencuri Motor Babak Belur Diamuk Warga di Pasar Minggu

Aksinya Tepergok, Pencuri Motor Babak Belur Diamuk Warga di Pasar Minggu

Megapolitan
Polisi Temukan Ganja dalam Penangkapan Epy Kusnandar dan Yogi Gamblez

Polisi Temukan Ganja dalam Penangkapan Epy Kusnandar dan Yogi Gamblez

Megapolitan
Bukan Hanya Epy Kusnandar, Polisi Juga Tangkap Yogi Gamblez Terkait Kasus Narkoba

Bukan Hanya Epy Kusnandar, Polisi Juga Tangkap Yogi Gamblez Terkait Kasus Narkoba

Megapolitan
Diduga Salahgunakan Narkoba, Epy Kusnandar dan Yogi Gamblez Ditangkap di Lokasi yang Sama

Diduga Salahgunakan Narkoba, Epy Kusnandar dan Yogi Gamblez Ditangkap di Lokasi yang Sama

Megapolitan
Anies-Ahok Disebut Sangat Mungkin Berpasangan di Pilkada DKI 2024

Anies-Ahok Disebut Sangat Mungkin Berpasangan di Pilkada DKI 2024

Megapolitan
Pria yang Lecehkan 5 Bocah Laki-laki di Cengkareng Ditetapkan Tersangka

Pria yang Lecehkan 5 Bocah Laki-laki di Cengkareng Ditetapkan Tersangka

Megapolitan
Disuruh Beli Rokok tapi Tidak Pulang-pulang, Ternyata AF Diamuk Warga

Disuruh Beli Rokok tapi Tidak Pulang-pulang, Ternyata AF Diamuk Warga

Megapolitan
Korban Pelecehan Payudara di Jaksel Trauma, Takut Saat Orang Asing Mendekat

Korban Pelecehan Payudara di Jaksel Trauma, Takut Saat Orang Asing Mendekat

Megapolitan
Dilecehkan Pria di Jakbar, 5 Bocah Laki-laki Tak Berani Lapor Orangtua

Dilecehkan Pria di Jakbar, 5 Bocah Laki-laki Tak Berani Lapor Orangtua

Megapolitan
Rute Transjakarta 12C Waduk Pluit-Penjaringan

Rute Transjakarta 12C Waduk Pluit-Penjaringan

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com