Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Harga Cabai Masih Tinggi, Pemkot Jaksel: Tanam Sendiri di Rumah

Kompas.com - 21/07/2022, 15:43 WIB
Larissa Huda

Editor

JAKARTA, KOMPAS.com - Tingginya harga cabai di Ibu Kota belum juga reda. Berdasarkan situs resmi Info Pangan Jakarta, rata-rata harga cabai merah keriting masih menembus Rp 100.681 per kilogram.

Kemudian, harga cabai rawit merah masih Rp 92.127 per kg dan cabai rawit hijau tercatat Rp69.680 per kg pada Kamis (21/7/2022).

Suku Dinas Ketahanan Pangan, Kelautan, Perikanan (KPKP) Jakarta Selatan mendorong warga mengembangkan pertanian perkotaan (urban farming) sebagai solusi mahalnya harga cabai tersebut.

Kepala Seksi Ketahanan Pangan dan Pertanian sekaligus Pelaksana tugas Kepala Seksi Peternakan Kesehatan Hewan Sudin KPKP Jakarta Selatan Nila Kartina menyarankan agar warga bisa menanam bahan pangan sendiri di rumah termasuk cabai.

"Pemerintah Provinsi DKI Jakarta sudah mengimbau untuk bisa menanam tanaman yang bisa dilakukan di rumah. Misalnya cabai karena memang cukup mahal," kata Nila Kartina dilansir dari Antara, Kamis (21/7/2022).

Baca juga: Daftar Harga Cabai Hari Ini di Aneka Pasar di Jakarta, Masih Mahal tapi Mulai Turun

Menurut Nila, menanam cabai terbilang mudah hanya membutuhkan bibit, wadah seperti pot atau polybag serta harus menempatkannya di bawah sinar matahari langsung.

Masyarakat pun bisa menanam satu sampai lima pot tanaman cabai untuk kebutuhan pangan keluarga agar lebih efisien dan harga terjangkau daripada di pasaran.

Menurut dia, ada berbagai faktor yang bisa mempengaruhi mahalnya harga cabai di pasaran seperti faktor hujan, transportasi, hingga pakan hewan di DKI Jakarta.

Melihat kondisi tersebut, pihak Suku Dinas rutin melakukan pemantauan harga pangan yang ada di wilayahnya. Namun, semua kembali pada kebijakan yang dimiliki pemerintah pusat.

Selain itu, Nila menambahkan Sudin KPKP Jaksel juga sudah rutin mendorong urban farming dengan membuat kelas berkebun di 10 kecamatan.

Adapun kelas berkebun yang terakhir dilakukan yakni penanaman buah melon golden yang bekerjasama dengan Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga (PKK) tingkat Jakarta Selatan.

Harapannya, pelaku urban farming nantinya selain bisa mencukupi kebutuhan pangan keluarga juga bisa mengolahnya sebagai ladang penghasilan.

Baca juga: Sempat Melonjak, Harga Cabai di Sejumlah Pasar Wilayah Kota Tangerang Berangsur Turun

"Bisa kita lakukan pengolahan seperti dibuat jus atau es krim tapi itu kan melalui proses pembelajaran. Jadi nanti ke depannya akan terus kami gencarkan," tuturnya.

Data Dinas KPKP Provinsi DKI Jakarta pada tahun 2021 menunjukkan, terdapat sebanyak 735 lokasi urban farming dan 269 diantaranya berada di Jakarta Selatan.

Dari sisi metode budidaya, hidroponik menempati urutan terbanyak yang dilakukan di Jakarta dengan total 175.

Sebagian besar usia penggiat urban farming berada dalam rentang usia 41-50 tahun dengan besaran 37 persen, diikuti usia lebih dari 50 tahun yakni 35,5 persen, kemudian usia 31-40 tahun sebanyak 19,5 persen. Pegiat pertanian di bawah 30 tahun mencapai 8 persen.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Video Viral Keributan di Stasiun Manggarai, Diduga Suporter Sepak Bola

Video Viral Keributan di Stasiun Manggarai, Diduga Suporter Sepak Bola

Megapolitan
Terbakarnya Mobil di Tol Japek Imbas Pecah Ban lalu Ditabrak Pikap

Terbakarnya Mobil di Tol Japek Imbas Pecah Ban lalu Ditabrak Pikap

Megapolitan
Berebut Lahan Parkir, Pria di Pondok Aren Gigit Jari Rekannya hingga Putus

Berebut Lahan Parkir, Pria di Pondok Aren Gigit Jari Rekannya hingga Putus

Megapolitan
DLH DKI Angkut 83 Meter Kubik Sampah dari Pesisir Marunda Kepu

DLH DKI Angkut 83 Meter Kubik Sampah dari Pesisir Marunda Kepu

Megapolitan
Janggal, Brigadir RAT Bunuh Diri Saat Jadi Pengawal Bos Tambang, tapi Atasannya Tak Tahu

Janggal, Brigadir RAT Bunuh Diri Saat Jadi Pengawal Bos Tambang, tapi Atasannya Tak Tahu

Megapolitan
8 Pasien DBD Masih Dirawat di RSUD Tamansari, Mayoritas Anak-anak

8 Pasien DBD Masih Dirawat di RSUD Tamansari, Mayoritas Anak-anak

Megapolitan
Pengelola Imbau Warga Tak Mudah Tergiur Tawaran Jual Beli Rusunawa Muara Baru

Pengelola Imbau Warga Tak Mudah Tergiur Tawaran Jual Beli Rusunawa Muara Baru

Megapolitan
UPRS IV: Banyak Oknum yang Mengatasnamakan Pengelola dalam Praktik Jual Beli Rusunawa Muara Baru

UPRS IV: Banyak Oknum yang Mengatasnamakan Pengelola dalam Praktik Jual Beli Rusunawa Muara Baru

Megapolitan
9 Jam Berdarah: RM Dibunuh, Mayatnya Dimasukkan ke Koper lalu Dibuang ke Pinggir Jalan di Cikarang

9 Jam Berdarah: RM Dibunuh, Mayatnya Dimasukkan ke Koper lalu Dibuang ke Pinggir Jalan di Cikarang

Megapolitan
Seorang Remaja Tenggelam di Kali Ciliwung, Diduga Terseret Derasnya Arus

Seorang Remaja Tenggelam di Kali Ciliwung, Diduga Terseret Derasnya Arus

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Kamis 2 Mei 2024, dan Besok: Malam Ini Hujan Petir

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Kamis 2 Mei 2024, dan Besok: Malam Ini Hujan Petir

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Mobil Terbakar di Tol Japek Arah Cawang | Pembunuh Wanita Dalam Koper di Bekasi Ditangkap

[POPULER JABODETABEK] Mobil Terbakar di Tol Japek Arah Cawang | Pembunuh Wanita Dalam Koper di Bekasi Ditangkap

Megapolitan
Perjuangkan Peningkatan Upah Buruh, Lia dan Teman-temannya Rela ke Jakarta dari Cimahi

Perjuangkan Peningkatan Upah Buruh, Lia dan Teman-temannya Rela ke Jakarta dari Cimahi

Megapolitan
Cerita Suratno, Buruh yang Khawatir Uang Pensiunnya Berkurang karena UU Cipta Kerja

Cerita Suratno, Buruh yang Khawatir Uang Pensiunnya Berkurang karena UU Cipta Kerja

Megapolitan
Pembunuh Perempuan Dalam Koper Tak Melawan Saat Ditangkap Polisi di Palembang

Pembunuh Perempuan Dalam Koper Tak Melawan Saat Ditangkap Polisi di Palembang

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com