Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Minta Kliennya Dibebaskan, Kuasa Hukum Dokter yang Bakar Bengkel di Tangerang Ajukan Banding

Kompas.com - 26/07/2022, 14:29 WIB
Annisa Ramadani Siregar,
Ivany Atina Arbi

Tim Redaksi

TANGERANG, KOMPAS.com - Kuasa hukum Mery Anastasia, Dosma Roha Sijabat, meminta agar kliennya tersebut dibebaskan dari hukuman penjara.

Diketahui pada Senin (25/7/2022), Majelis Hakim Pengadilan Negeri (PN) Tangerang menjatuhkan vonis hukuman 8 tahun penjara kepada Mery yang berprofesi sebagai dokter itu.

Hal itu termaktub dalam putusan PN Tangerang Nomor 1988/PID.B/2021/PN Tng. Di putusan itu juga disebutkan bahwa Mery tidak terbukti melakukan tindak pidana pembunuhan berencana sebagaimana diatur dalam Pasal 340 KUHP.

"Atas putusan hakim tersebut, kuasa hukum terdakwa mengatakan bersyukur atas bijaknya hakim dalam mematahkan pasal pembunuhan berencana yang sejak dakwaan sampai dengan tuntutan JPU tuduhkan," ujar Dosma kepada Kompas.com, Selasa (26/7/2022).

Baca juga: Dokter Hamil Disebut Tuntut 6 Hal dari Kekasihnya Sebelum Bakar Bengkel di Cibodas, Ini Kata Pengacaranya

Pihak kuasa hukum, kata Dosma, akan mengajukan banding di persidangan selanjutnya untuk membebaskan kliennya.

"Penasehat hukum terdakwa dimuka persidangan pun tetap merespons untuk memastikan banding atas pasal yang diputus majelis hakim yaitu Pasal 187 ayat 3 KUHP," lanjut Dosma.

Dosma beralasan, kliennya tersebut harus diputus bebas dari kasus yang menjeratnya dengan dilakukan pembebasan untuk pemulihan nama baik.

"Dan sejak awal persidangan meyakini perkara ini hanyalah upaya kriminalisasi," pungkas Dosma.

Kuasa hukum mengaku iba atas kematian keluarga korban pemilik bengkel yang terbakar.

Baca juga: Kronologi Dokter Hamil Bakar Bengkel di Cibodas, 1 Korban Tewas dalam Kondisi Bersujud

Akan tetapi, Dosma meyakini itu bukan alasan untuk mengkriminalisasi orang yang tidak bersalah dalam hal ini adalah kliennya Mery.

Ia mengatakan, hal itu diperkuat dengan pengakuan JPU bahwa yang membeli bensin adalah korban Leon (pacar terdakwa Mery yang telah meninggal dalam kebakaran).

Selain itu, juga keterangan saksi yang merupakan saudara Leon bahwa bensin dibawa oleh Leon ke dalam ruko atau bengkel yang terbakar, bukan dibawa oleh Mery.

"Dan sumber api pun tidak ada dari luar, tapi dua sumber api dari dalam ruko. Sedangkan Dokter Mery sejak parkir mengantar Leon ada di dalam mobil dan berdiam sebentar di trotoar dilanjut menutup pintu mobil," jelas Dosma.

Baca juga: Dokter Hamil Minta Duit Nikah Rp 300 Juta Sebelum Bakar Bengkel Keluarga Pacarnya

Kemudian, saksi utama yang merupakan saudara Leon juga menyatakan bahwa di saat kejadian, Mery tidak pernah masuk ke dalam ruko atau bengkel.

"Atas putusan tersebut, dan jawaban bersama-sama terdakwa mengatakan banding atas putusan tersebut untuk memperjuangkan keadilan bahwa Dokter Mery sudah seharusnya diputus bebas dan tidak bersalah," kata Dosma.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Ada 292 Aduan Terkait Pembayaran THR 2024 Lewat Website Kemenaker

Ada 292 Aduan Terkait Pembayaran THR 2024 Lewat Website Kemenaker

Megapolitan
Bantah Gonta-ganti Pengurus Tanpa Izin, Ketua RW di Kalideres: Sudah Bersurat ke Lurah

Bantah Gonta-ganti Pengurus Tanpa Izin, Ketua RW di Kalideres: Sudah Bersurat ke Lurah

Megapolitan
Pelaku Pelecehan Payudara Siswi di Bogor Diduga ODGJ, Kini Dibawa ke RSJ

Pelaku Pelecehan Payudara Siswi di Bogor Diduga ODGJ, Kini Dibawa ke RSJ

Megapolitan
Longsor di New Anggrek 2 GDC Depok, Warga: Sudah Hubungi Semua Pihak, Tidak Ada Jawaban

Longsor di New Anggrek 2 GDC Depok, Warga: Sudah Hubungi Semua Pihak, Tidak Ada Jawaban

Megapolitan
Cuaca Panas Ekstrem di Arab Saudi, Fahira Idris Minta Jemaah Haji Jaga Kondisi Fisik

Cuaca Panas Ekstrem di Arab Saudi, Fahira Idris Minta Jemaah Haji Jaga Kondisi Fisik

Megapolitan
Mahasiswa Dikeroyok di Tangsel, Setara Institute Minta Hentikan Narasi Kebencian Pemicu Konflik

Mahasiswa Dikeroyok di Tangsel, Setara Institute Minta Hentikan Narasi Kebencian Pemicu Konflik

Megapolitan
Khawatir Kalah karena Politik Uang, Hanya 1 Kader PKB Daftar Pilkada Bogor

Khawatir Kalah karena Politik Uang, Hanya 1 Kader PKB Daftar Pilkada Bogor

Megapolitan
Dari 11, 4 Aduan Pekerja di Jakarta Terkait Pembayaran THR 2024 Telah Ditindaklanjuti

Dari 11, 4 Aduan Pekerja di Jakarta Terkait Pembayaran THR 2024 Telah Ditindaklanjuti

Megapolitan
Ketum PITI Diperiksa Polisi Terkait Laporan Terhadap Pendeta Gilbert

Ketum PITI Diperiksa Polisi Terkait Laporan Terhadap Pendeta Gilbert

Megapolitan
Lurah di Kalideres Tak Masalah jika Digugat soal Penonaktifan Ketua RW, Yakin Keputusannya Tepat

Lurah di Kalideres Tak Masalah jika Digugat soal Penonaktifan Ketua RW, Yakin Keputusannya Tepat

Megapolitan
Polisi Selidiki Kepemilikan Pelat Putih Mobil Dinas Polda Jabar yang Kecelakaan di Tol MBZ

Polisi Selidiki Kepemilikan Pelat Putih Mobil Dinas Polda Jabar yang Kecelakaan di Tol MBZ

Megapolitan
Hanya 1 Kader Daftar Pilkada Bogor, PKB: Khawatir Demokrasi Rusak seperti Pemilu

Hanya 1 Kader Daftar Pilkada Bogor, PKB: Khawatir Demokrasi Rusak seperti Pemilu

Megapolitan
Pemkot Tangsel Bakal Evaluasi Ketua RT-RW Imbas Pengeroyokan Mahasiswa

Pemkot Tangsel Bakal Evaluasi Ketua RT-RW Imbas Pengeroyokan Mahasiswa

Megapolitan
Meski Tersangka Sudah Ditetapkan, Polisi Sebut Penyidikan Kasus Tewasnya Taruna STIP Belum Final

Meski Tersangka Sudah Ditetapkan, Polisi Sebut Penyidikan Kasus Tewasnya Taruna STIP Belum Final

Megapolitan
Mengingat Lagi Pesan yang Ada di STIP, 'Sekolah Ini Akan Ditutup Jika Terjadi Kekerasan'

Mengingat Lagi Pesan yang Ada di STIP, "Sekolah Ini Akan Ditutup Jika Terjadi Kekerasan"

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com