Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Merasa Dihina "Security", 7 Orang Lakukan Pengeroyokan hingga Lukai Warga di Bekasi

Kompas.com - 29/07/2022, 13:49 WIB
Joy Andre,
Ivany Atina Arbi

Tim Redaksi

BEKASI, KOMPAS.com - Pelaku pengeroyokan terhadap security atau petugas keamanan di Bekasi Barat, Kota Bekasi, diringkus Satuan Reserse Kriminal Polres Metro Bekasi Kota pada Rabu (27/7/2022) lalu.

Sebanyak lima orang bernama Fahrul, Tona, Dano, Saipe, dan Hayan ditangkap setelah melakukan penyerangan terhadap petugas keamanan tersebut, Senin (25/7/2022).

Kapolres Metro Bekasi Kota Komisaris Besar Hengki menjelaskan kronologi dugaan penyerangan tersebut.

"Jadi, awalnya pada Senin, pelaku Fahmi dan Fahrul dalam keadaan mabuk datang untuk membeli minuman keras. Sesampainya di kios, karena pelayanan kurang baik, Fahmi dan Fahrul itu tersinggung," bebernya.

Baca juga: Sekitar 1.000 Bangku di Stadion Wibawa Mukti Cikarang Dirusak oleh Suporter Sepak Bola

Mereka kemudian bersitegang dengan penjual miras. Saat itu dua orang lain yang merupakan rekan mereka, yakni Doni dan Hayan, datang untuk melerai.

Usai dilerai, mereka pun mendapatkan miras yang mereka inginkan dan kembali ke tempat mereka biasa berkumpul.

"Saat berkumpul, tersangka Doni merasa jam miliknya hilang dan Doni bersama dengan Hayan, berniat kembali ke warung miras tersebut untuk mencari jam tangan yang hilang," ujar Hengki.

Saat hendak menuju warung, mereka pun diteriaki oleh seorang satpam dengan nada yang kasar.

Baca juga: 1.000 Kursi Stadion Wibawa Mukti Rusak, Pemkab Bekasi: Dipakai Suporter Lompat-lompat, Berdiri...

"Mereka berdua yang mendengar hinaan itu lalu kembali ke tempat mereka berkumpul untuk memanggil rekan-rekannya untuk memukuli sang security," ungkap Hengki.

Lengkap dengan penutup wajah dan beberapa senjata tajam serta benda tumpul, pelaku yang berjumlah tujuh orang itu kemudian melancarkan aksinya dan memukuli sang satpam dan empat warga lain.

Akibat penyerangan tersebut, tiga orang korban mengalami luka memar, sementara dua orang korban lainnya mengalami luka bacok akibat sabetan senjata sajam.

"Beberapa barang bukti berupa dua buah senjata tajam seperti mandau dan parang turut diamankan. Ini pakaian korban juga ada disini sebagai barang bukti," imbuh Hengki.

Baca juga: Sekitar 1.000 Kursi Stadion Wibawa Mukti Rusak, Pemkab Bekasi Minta Tanggung Jawab Klub yang Bermarkas di Sana

Hengki mengungkapkan, dua orang pelaku penggeroyokan hingga kini belum ditangkap dan masuk ke dalam daftar pencarian orang (dpo).

Sementara lima orang yang ditangkap, akan dijerat dengan pasal 170 KUH Pidana mengenai kekerasan yang dilakukan secara bersama-sama dengan ancaman selama-lamanya 9 tahun hukuman penjara.

"Ancaman sembilan tahun penjara, ya," ucap Hengki singkat.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

[POPULER JABODETABEK] Cerita Eks Taruna STIP soal Lika-liku Perpeloncoan oleh Senior | Junior di STIP Disebut Wajib Panggil Senior dengan Sebutan “Nior”

[POPULER JABODETABEK] Cerita Eks Taruna STIP soal Lika-liku Perpeloncoan oleh Senior | Junior di STIP Disebut Wajib Panggil Senior dengan Sebutan “Nior”

Megapolitan
Rute Transjakarta 10A Rusun Marunda-Tanjung Priok

Rute Transjakarta 10A Rusun Marunda-Tanjung Priok

Megapolitan
Rute KA Cikuray, Tarif dan Jadwalnya 2024

Rute KA Cikuray, Tarif dan Jadwalnya 2024

Megapolitan
Bantah Pernyataan Ketua STIP soal Tak Ada Lagi Perpeloncoan, Alumni: Masih Ada, tapi pada Enggak Berani Berkoar

Bantah Pernyataan Ketua STIP soal Tak Ada Lagi Perpeloncoan, Alumni: Masih Ada, tapi pada Enggak Berani Berkoar

Megapolitan
Remaja Tusuk Seorang Ibu di Bogor Hingga Pisau Patah

Remaja Tusuk Seorang Ibu di Bogor Hingga Pisau Patah

Megapolitan
Jukir Liar Minimarket Ikhlas “Digusur” Asal Pemerintah Beri Pekerjaan Baru

Jukir Liar Minimarket Ikhlas “Digusur” Asal Pemerintah Beri Pekerjaan Baru

Megapolitan
Warga Bekasi Tewas Tertabrak Kereta di Kemayoran karena Terobos Palang Pelintasan

Warga Bekasi Tewas Tertabrak Kereta di Kemayoran karena Terobos Palang Pelintasan

Megapolitan
Manjakan Lansia, Asrama Haji Embarkasi Jakarta-Bekasi Tak Lagi Pakai Tempat Tidur Tingkat

Manjakan Lansia, Asrama Haji Embarkasi Jakarta-Bekasi Tak Lagi Pakai Tempat Tidur Tingkat

Megapolitan
KAI Commuter: Perjalanan Commuter Line Rangkasbitung-Tanah Abang Picu Pertumbuhan Ekonomi Lokal

KAI Commuter: Perjalanan Commuter Line Rangkasbitung-Tanah Abang Picu Pertumbuhan Ekonomi Lokal

Megapolitan
Tiga Jenazah ABK Kapal yang Terbakar di Muara Baru Telah Dijemput Keluarga

Tiga Jenazah ABK Kapal yang Terbakar di Muara Baru Telah Dijemput Keluarga

Megapolitan
Gangguan Jiwa Berat, Ibu yang Bunuh Anak Kandung di Bekasi Sempat Dirawat di RSJ

Gangguan Jiwa Berat, Ibu yang Bunuh Anak Kandung di Bekasi Sempat Dirawat di RSJ

Megapolitan
Jika Profesinya Dihilangkan, Jukir Liar Minimarket: Rawan Maling Motor dan Copet!

Jika Profesinya Dihilangkan, Jukir Liar Minimarket: Rawan Maling Motor dan Copet!

Megapolitan
Polisi: Ibu yang Bunuh Anak Kandung di Bekasi Alami Gangguan Kejiwaan Berat

Polisi: Ibu yang Bunuh Anak Kandung di Bekasi Alami Gangguan Kejiwaan Berat

Megapolitan
Imbas Tanah Longsor, Warga New Anggrek 2 GDC Depok Khawatir Harga Rumah Anjlok

Imbas Tanah Longsor, Warga New Anggrek 2 GDC Depok Khawatir Harga Rumah Anjlok

Megapolitan
Kisah Iyan, Korban Banjir Cipayung yang Terpaksa Mengungsi ke Rumah Mertua 2 Bulan Lamanya...

Kisah Iyan, Korban Banjir Cipayung yang Terpaksa Mengungsi ke Rumah Mertua 2 Bulan Lamanya...

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com