Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cerita Warga Bekasi Ajak 3 Anaknya Bergaya di "Citayam Fashion Week", Curi Kesempatan Saat Tak Ada Petugas

Kompas.com - 30/07/2022, 14:40 WIB
Annisa Ramadani Siregar,
Nursita Sari

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Sejumlah remaja dan orang dewasa masih tampak meramaikan kawasan Dukuh Atas, Jakarta Pusat, atau yang belakangan dikenal sebagai area "Citayam Fashion Week".

Meski sempat dilarang, mereka kembali bergaya ala model di zebra cross Jalan Tanjung Karang, kawasan Stasiun MRT Dukuh Atas, pada Sabtu (30/7/2022).

Salah seorang warga Bekasi, Tientri (48), mengajak anak-anaknya untuk mengunjungi lokasi "Citayam Fashion Week" pada hari ini.

"Ke sini pengin tahu 'SCBD', ini yang pertama kali ke sini," ujar Tientri saat ditemui di lokasi, Sabtu.

Baca juga: Tak Ada Petugas Jaga, Para Remaja Kembali Bergaya ala Model di Area Citayam Fashion Week

"Iya tahu sempat ditutup. Untuk yang hari ini sudah ramai lagi, kemarin sempat ditutup, sepi. Masyarakat masih antusias mengikuti CFW," lanjut dia.

Tientri tiba di kawasan Dukuh Atas pada pukul 12.00 WIB. Saat itu, masih tampak beberapa petugas berjaga di lokasi fashion show remaja 'SCBD' alias Sudirman, Citayam, Bojonggede, Depok.

Saat petugas berjaga, panas matahari masih terik, sehingga Tientri dan anak-anaknya memilih untuk duduk sambil berteduh di sekitar area tersebut.

Namun, setelah petugas tidak lagi berjaga sekitar pukul 12.30 WIB, Tientri mengajak ketiga anaknya untuk fashion show.

Baca juga: Saat Pengacara Razman Arif Dilaporkan ke Polisi atas Dugaan Pemalsuan Ijazah...

Dari seberang zebra cross, Tientri mengabadikan momen tersebut melalui ponsel.

Tientri berharap, ajang fashion show ala remaja 'SCBD' itu tidak ditutup, sehingga masyarakat diberi ruang pada akhir pekan untuk bebas berekspresi.

"Janganlah (ditutup), boleh weekend sesekali enggak apa-apa, kalau hari biasanya kan (jalan) emang buat orang kerja kan ya, jadi macet. Kalau weekend orang liburannya paling ini," kata Tientri.

"Semoga terus jadi ajang hiburan buat anak-anak, daripada ke mal, ke sini bebas bergaya," pungkas dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi 'Penindakan'

Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi "Penindakan"

Megapolitan
Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Megapolitan
Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Megapolitan
Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Megapolitan
Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Megapolitan
Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

Megapolitan
Akhir Penantian Ibu Pengemis yang Paksa Orang Sedekah, Dua Adiknya Datang Menjenguk ke RSJ

Akhir Penantian Ibu Pengemis yang Paksa Orang Sedekah, Dua Adiknya Datang Menjenguk ke RSJ

Megapolitan
Polisi Sebut Ahmad dan RM Semula Rekan Kerja, Jalin Hubungan Asmara sejak Akhir 2023

Polisi Sebut Ahmad dan RM Semula Rekan Kerja, Jalin Hubungan Asmara sejak Akhir 2023

Megapolitan
Praktik Prostitusi di RTH Tubagus Angke Dinilai Bukan PR Pemprov DKI Saja, tapi Juga Warga

Praktik Prostitusi di RTH Tubagus Angke Dinilai Bukan PR Pemprov DKI Saja, tapi Juga Warga

Megapolitan
Keluarga Harap Tak Ada Intervensi dalam Pengusutan Kasus Mahasiswa STIP yang Tewas Dianiaya Senior

Keluarga Harap Tak Ada Intervensi dalam Pengusutan Kasus Mahasiswa STIP yang Tewas Dianiaya Senior

Megapolitan
Pro-Kontra Warga soal Janji Dishub DKI Tertibkan Juru Parkir, Tak Keberatan jika Jukir Resmi

Pro-Kontra Warga soal Janji Dishub DKI Tertibkan Juru Parkir, Tak Keberatan jika Jukir Resmi

Megapolitan
Mahasiswa STIP Tewas Dianiaya Senior, Pengawasan dan Tata Tertib Kampus Jadi Sorotan

Mahasiswa STIP Tewas Dianiaya Senior, Pengawasan dan Tata Tertib Kampus Jadi Sorotan

Megapolitan
Hari Ini, Polisi Lakukan Gelar Perkara Kasus Mahasiswa STIP Tewas Diduga Dianiaya Senior

Hari Ini, Polisi Lakukan Gelar Perkara Kasus Mahasiswa STIP Tewas Diduga Dianiaya Senior

Megapolitan
Usul Heru Budi Bangun “Jogging Track” di RTH Tubagus Angke Dinilai Tak Tepat dan Buang Anggaran

Usul Heru Budi Bangun “Jogging Track” di RTH Tubagus Angke Dinilai Tak Tepat dan Buang Anggaran

Megapolitan
Polisi Sebut Pembunuh Wanita Dalam Koper Tak Berniat Ambil Uang Kantor yang Dibawa Korban

Polisi Sebut Pembunuh Wanita Dalam Koper Tak Berniat Ambil Uang Kantor yang Dibawa Korban

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com