JAKARTA, KOMPAS.com - Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan kembali membuat program perubahan nama.
Pada Rabu (3/8/2022), politisi non-parpol itu melakukan penjenamaan rumah sakit umum daerah (RSUD) menjadi rumah sehat untuk Jakarta.
Total ada 31 RSUD di Ibu Kota yang namanya diganti. Tak hanya diganti namanya, logo puluhan RS itu juga diubah atau diseragamkan.
Berikut sederet fakta berkait penjenamaaan RSUD di Jakarta:
Anies mengatakan bahwa penjenamaan itu telah dibahas sejak 2019.
Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta mulai menyiapkan sejumlah langkah terkait penjemanaan RSUD menjadi rumah sehat untuk Jakarta pada 2020.
"Lalu muncul pandemi (Covid-19), sehingga ini (penjenamaan) terhenti. Baru kemudian kami aktifkan lagi setelah suasananya lebih memungkinkan," kata Anies di RSUD Cengkareng, Jakarta Barat, Rabu.
Baca juga: Gubernur Anies Ganti Istilah RSUD Jadi Rumah Sehat untuk Jakarta
Anies berujar, beririringan dengan penjenamaan itu, Pemprov DKI juga menambah dua peran rumah sakit di Ibu Kota, yaitu promotif dan preventif.
Kata dia, rumah sakit saat ini hanya memiliki dua peran, yaitu kuratif dan rehabilitatif.
"Nah, dengan penamaan baru ini, bagi penjenamaan ini, kami berharap masyarakat pun akan memandang rumah sehat dengan cara pandang berbeda daripada memandang RS," ujar dia.
Menurut Anies, penjenamaan dilakukan untuk mengubah cara pandang masyarakat terhadap rumah sakit.
Masyarakat selama ini dinilai hanya datang ke rumah sakit saat tidak bugar.
Saat ini, Anies berharap masyarakat juga datang ke rumah sakit saat mereka dalam keadaan sehat.
"Jadi rumah sehat ini dirancang untuk benar-benar membuat kita berorientasi pada hidup yang sehat, bukan sekadar berorientasi untuk sembuh dari sakit," sebut dia.
Baca juga: Anies Minta Warga Kunjungi RS Selagi Sehat untuk Medical Check Up dan Konsultasi
Alasan lainnya, kata dia, terkait dengan psikologis masyarakat ketika mendengar istilah rumah sakit.
Ketika mendengar rumah sakit, hal yang diingat oleh warga adalah tentang sakitnya.
Anies lantas mencontohkan, ketika disuruh untuk tidak berlarian, seorang anak kecil justru teringat akan kata lari.
"Bahwa sekarang kami menggunakan istilah rumah sehat, (sehingga) kata kuncinya (yang diingat warga) adalah sehat," tutur Anies.
Dengan penjenamaan itu, Anies lantas meminta warga Ibu Kota tidak hanya mendatangi rumah sakit saat merasa tidak bugar.
Namun, ia meminta masyarakat juga mendatangi rumah sakit saat dalam keadaan sehat.
Alasannya, kata Anies, rumah sakit di Jakarta juga menyediakan fasilitas pemeriksaan kesehatan dan lain-lainnya.
Baca juga: Anies Ungkap Alasannya Ganti Istilah RSUD Jadi Rumah Sehat untuk Jakarta
Dengan demikian, warga yang sehat juga bisa memeriksakan kesehatannya, konsultasi, dan lain-lain di rumah sakit.
"Jadi datang ke rumah sehat untuk menjadi sehat dan lebih sehat. Dari mulai melakukan medical check up, sampai persoalan gizi, konsultasi, dan lain-lain," kata Anies.
Penjenamaan rumah sehat untuk Jakarta saat ini masih menyasar fasilitas kesehatan milik pemerintah daerah.
"Sejauh ini, (yang) diubah jadi rumah sehat, kami lakukan di rumah sakit milik Pemprov DKI Jakarta," ujar Anies.
Baca juga: Selain Ganti Istilah RSUD Jadi Rumah Sehat untuk Jakarta, Gubernur Anies Juga Ganti Logonya
Kemudian, ia mengaku bakal berkoordinasi dengan Kementerian Kesehatan untuk menggunakan istilah rumah sehat untuk Jakarta di rumah sakit swasta di Ibu Kota.
"Nanti dengan Kementerian Kesehatan kalau itu (penggunaan istilah rumah sehat untuk Jakarta untuk rumah sakit swasta di Ibu Kota)," kata dia.
Anies berujar, logo diselaraskan karena 31 rumah sehat untuk Jakarta sebelumnya memiliki logo masing-masing.
"(Pemprov DKI) menyeragamkan seluruh simbol RS se-Jakarta karena selama ini simbolnya berbeda-beda, seakan-akan ini bukan satu kesatuan," ujar Anies.
Baca juga: Anies Ganti Istilah RSUD Jadi Rumah Sehat untuk Jakarta, Bagaimana dengan RS Swasta?
Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) DKI Jakarta Widyastuti menuturkan bahwa bentuk logo baru 31 rumah sehat untuk Jakarta terinspirasi dari kelopak bunga melati gambir.
Widyastuti menyebutkan, bunga itu merupakan tanaman khas Ibu Kota yang bermanfaat sebagai obat.
"Logo penjenamaan rumah sehat untuk Jakarta terinspirasi dari kelopak bunga melati gambir, yang merupakan salah satu bunga khas DKI Jakarta yang tidak hanya indah, tetapi juga memiliki manfaat kesehatan sebagai obat," sebut Widyastuti, Rabu.
Untuk diketahui, setiap rumah sehat untuk Jakarta sebelumnya memiliki logo masing-masing.
Sebagai contoh, RSUD Koja sebelumnya memiliki logo dengan simbol bentuk tambah (+) berwarna hijau dan kuning dengan tiga garis melengkung berwarna biru.
Kemudian, RSUD Pasar Rebo sebelumnya memiliki simbol bentuk tambah dan obor berwarna merah.
Kini, logo rumah sehat untuk Jakarta memiliki logo dengan simbol bentuk tambah berwarna putih.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.