Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Hendak Hindari Lubang, Pengendara Motor Jatuh dan Terlindas Bus Transjakarta di Jalan S Parman

Kompas.com - 05/08/2022, 13:50 WIB
Mita Amalia Hapsari,
Kristian Erdianto

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Seorang pengendara sepeda motor Yamaha Aerox meninggal dunia dalam kecelakaan di Jalan Letjen S Parman, Grogol Petamburan, Jakarta Barat, pada Jumat (5/8/2022) siang.

Menurut salah satu saksi, Andre (28), petugas Suku Dinas Pertamanan dan Hutan Kota Jakarta Barat, korban tewas akibat terlindas bus transjakarta yang melintas menuju arah Tomang.

"Saya lagi memangkas pohon, tiba-tiba saya nengok, orang sudah tergeletak. Enggak tahu siapa, tapi masih muda, kayak anak kuliahan," kata Andre, di lokasi kejadian, Jumat.

Baca juga: Kronologi Pengendara Vespa Tewas Usai Terobos Lampu Merah dan Terlindas Bus Transjakarta di Jatinegara

Andre mengatakan, kondisi korban sangat mengenaskan. "Pas saya samperin, kepalanya seperti bekas terlindas, sudah hancur. Dia pakai helm, tapi helmnya pecah," sebut Andre.

Situasi lalu lintas sebelum kejadian, kata Andre, tidak ramai. Setelah kecelakaan terjadi, arus lalu lintas menjadi padat.

"Saat itu enggak ramai, lancar saja, tapi setelah kejadian langsung ramai macet. Pas kecelakaan, orang-orang langsung pada berhenti. Polisi juga langsung datang," ungkap Andre.

Sementara, seorang pengendara ojek online di sekitar lokasi, Denny, menduga bahwa korban hendak menghindari lubang di jalan.

"Dia dari arah Grogol ke Tomang, lumayan agak sedikit kencang. Dia menghindari lubang ini, mungkin dia kagok. Jadi dia jatuh, orangnya di tengah jalan, motornya ke pinggir. Tapi dia posisi di kolong bus (transjakarta)," ungkap Denny.

Denny menduga korban terlindas ban bagian belakang bus.

"Kayaknya dia terlindas ban belakang, kepalanya doang. motor sih enggak apa-apa. Jadinya kepalanya hancur," ujar dia.

Baca juga: Terpeleset karena Licin, Seorang Pemotor Tewas Terlindas Truk di Duren Sawit

Usai kecelakaan, kata Denny, sopir bus langsung turun dari kendaraan.

"Dia (sopir) juga enggak tahu. Kendaraannya itu panjang, gandengan. Posisi korban di tengah- tengah, di bagian belakang," jelas Denny.

Denny mengakui peristiwa kecelakaan kerap terjadi di lokasi itu, terutama ketika hujan dan jalanan menjadi licin.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

[POPULER JABODETABEK] Kebengisan Pembunuh Wanita Dalam Koper | Kronologi Meninggalnya Siswa STIP yang Dianiaya Senior

[POPULER JABODETABEK] Kebengisan Pembunuh Wanita Dalam Koper | Kronologi Meninggalnya Siswa STIP yang Dianiaya Senior

Megapolitan
Daftar 73 SD/MI Gratis di Tangerang dan Cara Daftarnya

Daftar 73 SD/MI Gratis di Tangerang dan Cara Daftarnya

Megapolitan
Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi 'Penindakan'

Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi "Penindakan"

Megapolitan
Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Megapolitan
Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Megapolitan
Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Megapolitan
Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Megapolitan
Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

Megapolitan
Akhir Penantian Ibu Pengemis yang Paksa Orang Sedekah, Dua Adiknya Datang Menjenguk ke RSJ

Akhir Penantian Ibu Pengemis yang Paksa Orang Sedekah, Dua Adiknya Datang Menjenguk ke RSJ

Megapolitan
Polisi Sebut Ahmad dan RM Semula Rekan Kerja, Jalin Hubungan Asmara sejak Akhir 2023

Polisi Sebut Ahmad dan RM Semula Rekan Kerja, Jalin Hubungan Asmara sejak Akhir 2023

Megapolitan
Praktik Prostitusi di RTH Tubagus Angke Dinilai Bukan PR Pemprov DKI Saja, tapi Juga Warga

Praktik Prostitusi di RTH Tubagus Angke Dinilai Bukan PR Pemprov DKI Saja, tapi Juga Warga

Megapolitan
Keluarga Harap Tak Ada Intervensi dalam Pengusutan Kasus Mahasiswa STIP yang Tewas Dianiaya Senior

Keluarga Harap Tak Ada Intervensi dalam Pengusutan Kasus Mahasiswa STIP yang Tewas Dianiaya Senior

Megapolitan
Pro-Kontra Warga soal Janji Dishub DKI Tertibkan Juru Parkir, Tak Keberatan jika Jukir Resmi

Pro-Kontra Warga soal Janji Dishub DKI Tertibkan Juru Parkir, Tak Keberatan jika Jukir Resmi

Megapolitan
Mahasiswa STIP Tewas Dianiaya Senior, Pengawasan dan Tata Tertib Kampus Jadi Sorotan

Mahasiswa STIP Tewas Dianiaya Senior, Pengawasan dan Tata Tertib Kampus Jadi Sorotan

Megapolitan
Hari Ini, Polisi Lakukan Gelar Perkara Kasus Mahasiswa STIP Tewas Diduga Dianiaya Senior

Hari Ini, Polisi Lakukan Gelar Perkara Kasus Mahasiswa STIP Tewas Diduga Dianiaya Senior

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com