Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Akses Rumah Tetangga Ditutup Tembok di Pulogadung, Wagub Riza Ingatkan Pentingnya Jaga Kerukunan

Kompas.com - 16/08/2022, 05:47 WIB
Larissa Huda

Editor

JAKARTA, KOMPAS.com - Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria mengingatkan seluruh warga menjaga kerukunan hidup menyusul adanya insiden tetangga bangun tembok di depan rumah kawasan Pulogadung, Jakarta Timur.

"Itu juga kejadian yang kami (Pemprov DKI) harapkan tidak terulang kembali, mari kita hidup di manapun termasuk kota Jakarta harus saling jaga, harus saling menghormati, apalagi tetangga dekat," ujar Riza dilansir dari Antara, Senin (16/8/2022).

Peristiwa yang terjadi di Jalan Gading Raya, kelurahan Pisangan Timur, Pulogadung, Jakarta Timur, itu disebabkan konflik kedua keluarga sejak lama.

Baca juga: Kekesalan Warga Pulogadung Sering Dicaci Maki Tetangga, Berujung Bangun Tembok untuk Tutup Akses Jalan...

Dengan demikian Riza mengingatkan agar tak boleh mementingkan diri sendiri ketika hidup bertetangga.

"Jangan kita pikirkan pribadi kita, keluarga kita sendiri tetapi jauh lebih penting memikirkan lingkungan dan tetangga kita. Bersatu kompak dan rukun," tutur Riza.

Riza juga menyebutkan konflik antara kedua keluarga tersebut sudah dilakukan upaya mediasi meski belum menemukan jalan keluar.

Namun akhirnya keluarga yang rumahnya ditembok memutuskan untuk pindah dan menjual rumah.

"Itu dicoba mediasi belum selesai, tapi yang bersangkutan akhirnya pindah rumah dan rumahnya dijual yang di situ," ucap Riza.

Adapun perselisihan antartetangga itu melibatkan keluarga Anisa dan keluarga Widya yang berujung pada penutupan akses jalan ke rumah Anisa di Jalan Gading Raya, Pisangan Timur, Pulogadung, Jakarta Timur.

Baca juga: Warga Pulogadung yang Akses ke Rumahnya Ditutup Tembok Akhirnya Pindah Rumah

Konflik kedua keluarga sudah berlangsung sejak lama. Widya membangun tembok persis depan rumah Anisa yang kemudian menjadi ramai di media sosial, pasalnya tembok yang dibangun menutup akses keluar masuk keluarga Anisa.

Keluarga Anisa yang akses rumahnya tertutup tembok itu pun memutuskan pindah rumah.

Camat Pulogadung, Syafrudin Chandra mengatakan keputusan pindah rumah itu datang dari keluarga Anisa setelah proses mediasi yang dilakukan baik dari pihak kepolisian hingga kecamatan tak kunjung menemui titik terang.

Chandra menambahkan keluarga Anisa berencana akan pindah ke kawasan Cipinang Sodong, Kelurahan Cipinang.

"Kalau yang di Pisangan Timur itu rumah mereka sendiri," ujar Chandra.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Megapolitan
Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Megapolitan
Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Megapolitan
Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Megapolitan
Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Megapolitan
Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Megapolitan
Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Megapolitan
Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program 'Bebenah Kampung'

Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program "Bebenah Kampung"

Megapolitan
Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Megapolitan
Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Megapolitan
Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Megapolitan
Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Megapolitan
2 Pria Rampok Taksi 'Online' di Kembangan untuk Bayar Pinjol

2 Pria Rampok Taksi "Online" di Kembangan untuk Bayar Pinjol

Megapolitan
Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Megapolitan
Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com