Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

3.693 Balita di Kota Depok Mengalami "Stunting"

Kompas.com - 16/08/2022, 18:20 WIB
M Chaerul Halim,
Kristian Erdianto

Tim Redaksi

DEPOK, KOMPAS.com - Dinas Kesehatan Kota Depok mencatat ada 3.693 balita, atau 3,42 persen, mengalami tengkes atau stunting.

Angka ini berdasarkan hasil Bulan Penimbangan Balita pada Februari 2022 yang dihimpun oleh aplikasi Elektronik Pencatatan Pelaporan Gizi Balita Berbasis Masyarakat (EPPGBBM).

Kepala Dinas Kesehatan Kota Depok Mary Liziawati mengatakan, data tersebut menunjukkan adanya kenaikan angka stunting.

Baca juga: Menkes: Wapres Soroti Persoalan Data dalam Penanganan Stunting

"Kalau angka absolutnya naik, itu karena yang ditimbang lebih banyak daripada tahunan sebelumnya. Tapi dari sisi persentase atau prevelensi itu turun," ujar Mary di Gedung DPRD Depok, Selasa (16/8/2022).

Kendati demikian, Mary menyebutkan, angka stunting di Kota Depok termasuk terendah jika dibandingkan dengan kota-kota lainnya di Jawa Barat.

Berdasarkan survei status gizi Indonesia (SSGI) 2021, angka stunting di Kota Depok merupakan yang terendah se-Jawa Barat, yakni 12,3 persen atau menurun dari tahun 2019 sebesar 16,09 persen.

"Sebenarnya Kota Depok ini, angka stuntingnya terendah di Jawa Barat berdasarkan hasil SSGI tahun 2021, dibandingkan kota atau kabupaten lainnya dengan prevalensi stuntingnya," kata Mary.

Untuk mengatasi persoalan tersebut, Dinas Kesehatan Kota Depok membentuk Tim Percepatan Penurunan Stunting (TPPS).

Baca juga: Menkes Sebut Potensi Bayi Stunting Rendah bila Ditangani Sebelum Kelahiran

"TPPS itu sudah dibentuk di tingkat kota, kecamatan dan kelurahan. Nah salah satu kegiatannya, penurunan (angka) stunting," kata Mary. 

Selain itu, Mary meminta setiap kelurahan menganalisis penyebab kenaikan kasus stunting.

"Kami upayakan semua stakeholder itu memberikan masukan saran bagaimana upaya penurunan angka stunting. Karena kami berharap zero stunting," imbuh dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Bantah Pernyataan Ketua STIP Soal Tak Ada Lagi Perpeloncoan, Alumni: Masih Ada, tapi pada Enggak Berani Berkoar

Bantah Pernyataan Ketua STIP Soal Tak Ada Lagi Perpeloncoan, Alumni: Masih Ada, tapi pada Enggak Berani Berkoar

Megapolitan
Remaja Tusuk Seorang Ibu di Bogor Hingga Pisau Patah

Remaja Tusuk Seorang Ibu di Bogor Hingga Pisau Patah

Megapolitan
Jukir Liar Minimarket Ikhlas “Digusur” Asal Pemerintah Beri Pekerjaan Baru

Jukir Liar Minimarket Ikhlas “Digusur” Asal Pemerintah Beri Pekerjaan Baru

Megapolitan
Warga Bekasi Tewas Tertabrak Kereta di Kemayoran karena Terobos Palang Pelintasan

Warga Bekasi Tewas Tertabrak Kereta di Kemayoran karena Terobos Palang Pelintasan

Megapolitan
Manjakan Lansia, Asrama Haji Embarkasi Jakarta-Bekasi Tak Lagi Pakai Tempat Tidur Tingkat

Manjakan Lansia, Asrama Haji Embarkasi Jakarta-Bekasi Tak Lagi Pakai Tempat Tidur Tingkat

Megapolitan
KAI Commuter: Perjalanan Commuter Line Rangkasbitung-Tanah Abang Picu Pertumbuhan Ekonomi Lokal

KAI Commuter: Perjalanan Commuter Line Rangkasbitung-Tanah Abang Picu Pertumbuhan Ekonomi Lokal

Megapolitan
Tiga Jenazah ABK Kapal yang Terbakar di Muara Baru Telah Dijemput Keluarga

Tiga Jenazah ABK Kapal yang Terbakar di Muara Baru Telah Dijemput Keluarga

Megapolitan
Gangguan Jiwa Berat, Ibu yang Bunuh Anak Kandung di Bekasi Sempat Dirawat di RSJ

Gangguan Jiwa Berat, Ibu yang Bunuh Anak Kandung di Bekasi Sempat Dirawat di RSJ

Megapolitan
Jika Profesinya Dihilangkan, Jukir Liar Minimarket: Rawan Maling Motor dan Copet!

Jika Profesinya Dihilangkan, Jukir Liar Minimarket: Rawan Maling Motor dan Copet!

Megapolitan
Polisi: Ibu yang Bunuh Anak Kandung di Bekasi Alami Gangguan Kejiwaan Berat

Polisi: Ibu yang Bunuh Anak Kandung di Bekasi Alami Gangguan Kejiwaan Berat

Megapolitan
Imbas Tanah Longsor, Warga New Anggrek 2 GDC Depok Khawatir Harga Rumah Anjlok

Imbas Tanah Longsor, Warga New Anggrek 2 GDC Depok Khawatir Harga Rumah Anjlok

Megapolitan
Kisah Iyan, Korban Banjir Cipayung yang Terpaksa Mengungsi ke Rumah Mertua 2 Bulan Lamanya...

Kisah Iyan, Korban Banjir Cipayung yang Terpaksa Mengungsi ke Rumah Mertua 2 Bulan Lamanya...

Megapolitan
Maling Motor 'Ngadu' ke Ibunya Lewat 'Video Call' Saat Tertangkap Warga: Mak, Tolongin...

Maling Motor 'Ngadu' ke Ibunya Lewat 'Video Call' Saat Tertangkap Warga: Mak, Tolongin...

Megapolitan
Asrama Haji Embarkasi Jakarta-Bekasi Sediakan Alat Pijat dan 'Treadmill' untuk Calon Jemaah Haji

Asrama Haji Embarkasi Jakarta-Bekasi Sediakan Alat Pijat dan "Treadmill" untuk Calon Jemaah Haji

Megapolitan
Penampakan Rumah TKP Penusukan Seorang Ibu oleh Remaja Mabuk di Bogor, Sepi dan Tak Ada Garis Polisi

Penampakan Rumah TKP Penusukan Seorang Ibu oleh Remaja Mabuk di Bogor, Sepi dan Tak Ada Garis Polisi

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com