Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Atasi Kemacetan, Dishub Bekasi Akan Uji Coba Contraflow di Jalan Perjuangan Mulai 23 Agustus

Kompas.com - 18/08/2022, 19:58 WIB
Joy Andre,
Nursita Sari

Tim Redaksi

BEKASI, KOMPAS.com - Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Bekasi akan melakukan uji coba contraflow di Jalan Perjuangan, Kota Bekasi, mulai Selasa (23/8/2022).

Uji coba contraflow akan digelar setiap pagi mulai pukul 06.00 sampai 08.00 WIB.

Kepala Bidang Lalu Lintas Dishub Kota Bekasi Teguh Indrianto menuturkan, uji coba contraflow dilakukan untuk mengatasi kemacetan di sana.

"Jadi, itu kan Jalan Perjuangan dari arah selatan ke utara itu ketika pagi hari antreannya cukup padat. Atas dasar itu, kemarin ada masukan dari pengguna jalan untuk menggelar contraflow," tutur Teguh saat dihubungi, Kamis (18/8/2022).

Teguh menyebutkan, keputusan menggelar uji coba contraflow ini berdasarkan hasil survei bersama Polsek Bekasi Utara, UPTD BMSDA Kota Bekasi, dan pihak kelurahan.

Baca juga: Mengenal Engkong Usman, Pejuang Kemerdekaan Asal Bekasi yang Kini Berusia Lebih dari Seabad

Sebelum uji coba contraflow, Dishub Kota Bekasi akan melakukan sosialisasi, baik di media sosial maupun melalui selebaran.

"Kemarin kami sudah obrolkan, akan diberi rentang waktu satu minggu untuk melakukan sosialisasi terlebih dahulu di media sosial, terus nanti dipasang spanduk, nanti juga akan disebarkan pamflet," sebut dia.

Teguh memprediksi, apabila skema contraflow berjalan lancar, tingkat kemacetan dapat berkurang hingga 40 persen.

"Antrean kendaraan di pagi hari itu kurang lebih dari Jembatan Sasak sampai Prima Harapan, maksimal 1 kilometer. Nah, harapannya contraflow ini bisa mengeliminasi antrean 30-40 persen," kata dia.

Baca juga: Anggota Paskibra Cabangbungin yang Berjoget Usai Upacara HUT RI Diberi Pembinaan

Selain itu, Dishub Kota Bekasi juga tengah mengkaji skema sistem satu arah di Jalan Kimangun Sarkoro, tepat di belakang Rumah Sakit Mekarsari, Bekasi Timur.

"Rencananya itu akan diberlakukan skema satu arah, tapi ini masih dalam proses kajian dan akan dibahas dan dirapatkan di kelurahan," ucap Teguh.

"Jadi, masih dirapatkan, karena kami masih meminta masukan dari pengguna jalan dan warga sekitar, sehingga ketika nanti sudah satu arah, tidak ada warga yang lawan arah," lanjut dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi 'Penindakan'

Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi "Penindakan"

Megapolitan
Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Megapolitan
Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Megapolitan
Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Megapolitan
Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Megapolitan
Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

Megapolitan
Akhir Penantian Ibu Pengemis yang Paksa Orang Sedekah, Dua Adiknya Datang Menjenguk ke RSJ

Akhir Penantian Ibu Pengemis yang Paksa Orang Sedekah, Dua Adiknya Datang Menjenguk ke RSJ

Megapolitan
Polisi Sebut Ahmad dan RM Semula Rekan Kerja, Jalin Hubungan Asmara sejak Akhir 2023

Polisi Sebut Ahmad dan RM Semula Rekan Kerja, Jalin Hubungan Asmara sejak Akhir 2023

Megapolitan
Praktik Prostitusi di RTH Tubagus Angke Dinilai Bukan PR Pemprov DKI Saja, tapi Juga Warga

Praktik Prostitusi di RTH Tubagus Angke Dinilai Bukan PR Pemprov DKI Saja, tapi Juga Warga

Megapolitan
Keluarga Harap Tak Ada Intervensi dalam Pengusutan Kasus Mahasiswa STIP yang Tewas Dianiaya Senior

Keluarga Harap Tak Ada Intervensi dalam Pengusutan Kasus Mahasiswa STIP yang Tewas Dianiaya Senior

Megapolitan
Pro-Kontra Warga soal Janji Dishub DKI Tertibkan Juru Parkir, Tak Keberatan jika Jukir Resmi

Pro-Kontra Warga soal Janji Dishub DKI Tertibkan Juru Parkir, Tak Keberatan jika Jukir Resmi

Megapolitan
Mahasiswa STIP Tewas Dianiaya Senior, Pengawasan dan Tata Tertib Kampus Jadi Sorotan

Mahasiswa STIP Tewas Dianiaya Senior, Pengawasan dan Tata Tertib Kampus Jadi Sorotan

Megapolitan
Hari Ini, Polisi Lakukan Gelar Perkara Kasus Mahasiswa STIP Tewas Diduga Dianiaya Senior

Hari Ini, Polisi Lakukan Gelar Perkara Kasus Mahasiswa STIP Tewas Diduga Dianiaya Senior

Megapolitan
Usul Heru Budi Bangun “Jogging Track” di RTH Tubagus Angke Dinilai Tak Tepat dan Buang Anggaran

Usul Heru Budi Bangun “Jogging Track” di RTH Tubagus Angke Dinilai Tak Tepat dan Buang Anggaran

Megapolitan
Polisi Sebut Pembunuh Wanita Dalam Koper Tak Berniat Ambil Uang Kantor yang Dibawa Korban

Polisi Sebut Pembunuh Wanita Dalam Koper Tak Berniat Ambil Uang Kantor yang Dibawa Korban

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com