Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

2 Jenazah Korban Kebakaran Rumah Kos di Tambora Belum Teridentifikasi, RS Polri: Kami Masih Ambil Sampel DNA

Kompas.com - 19/08/2022, 14:51 WIB
Nirmala Maulana Achmad,
Ivany Atina Arbi

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Dua jenazah korban kebakaran bangunan ruko yang dijadikan tempat usaha makanan sekaligus rumah kos di Jalan Duri Selatan 1, Duri Selatan, Tambora, Jakarta Barat, belum terindentifikasi.

Karodokpol Pusdokkes Polri Brigadir Jenderal Nyoman Eddy mengatakan bahwa saat ini pihaknya masih dalam proses pencocokan asam deoksiribonukleat (DNA) antara korban dengan keluarga.

"Untuk kedua jenazah yang belum teridentifikasi sudah kami ambil sampel DNA-nya," kata Nyoman saat ditemui di Rumah Sakit (RS) Polri Kramatjati, Jakarta Timur, Jumat (19/8/2022).

Nyoman memperkirakan, hasil pencocokan DNA itu akan keluar pada Senin pekan depan.

"Untuk prosesnya kami harus menunggu terlebih dahulu hasilnya itu, diusahakan secepatnya ya, tapi diperkirakan Senin depan bisa diliat hasilnya," ujar Nyoman.

Baca juga: Korban Kebakaran Rumah Kos di Tambora Hangus, RS Polri: Jenazah Hampir Tak Dapat Dikenali

Sementara itu, Kepala Rumah Sakit (Karumkit) Polri Kramatjati Brigadir Jenderal Haryanto mengatakan, jenazah para korban kebakaran itu hangus dan hampir tidak dapat dikenali.

"Seluruh korban hampir tidak dapat dikenali secara visual," ungkap Haryanto, Jumat.

Oleh karena itu, tim Forensik RS Polri tidak bisa mengidentifikasi jenazah lewat sidik jari korban.

"Untuk sidik jari sudah tidak bisa dilakukan pemeriksaan lagi karena efek daripada kebakaran tersebut," ujar Haryanto.

Hingga saat ini, empat korban kebakaran telah teridentifikasi berkat rekonsiliasi data postmortem dan antemortem.

Baca juga: Saat Kobaran Api di Tambora Kembali Memakan Korban, 6 Penghuni Kos Tewas Diduga Terjebak

"Berhasil diidentifikasi berdasarkan data dari gigi atau odontogram dan data medis," kata Haryanto.

Keempat korban yang teridentifikasi atas nama Hamid (24), Edi Sunarto (40), Gholib Mawardi (24), dan Alex Candra (19).

Sebagai informasi, kebakaran tersebut terjadi pada Rabu (17/8/2022) pagi.

Dalam peristiwa itu, enam penghuni rumah kos meninggal dunia dalam keadaan hangus terbakar, sedangkan tiga lainnya mengalami luka bakar.

Kepala Kepolisian Sektor Tambora Kompol Rosana Albertina Labobar mengatakan, berdasarkan pemeriksaan sementara, api diduga berasal dari salah satu kamar kos. Api diduga muncul akibat korsleting kipas angin.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi 'Penindakan'

Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi "Penindakan"

Megapolitan
Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Megapolitan
Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Megapolitan
Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Megapolitan
Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Megapolitan
Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

Megapolitan
Akhir Penantian Ibu Pengemis yang Paksa Orang Sedekah, Dua Adiknya Datang Menjenguk ke RSJ

Akhir Penantian Ibu Pengemis yang Paksa Orang Sedekah, Dua Adiknya Datang Menjenguk ke RSJ

Megapolitan
Polisi Sebut Ahmad dan RM Semula Rekan Kerja, Jalin Hubungan Asmara sejak Akhir 2023

Polisi Sebut Ahmad dan RM Semula Rekan Kerja, Jalin Hubungan Asmara sejak Akhir 2023

Megapolitan
Praktik Prostitusi di RTH Tubagus Angke Dinilai Bukan PR Pemprov DKI Saja, tapi Juga Warga

Praktik Prostitusi di RTH Tubagus Angke Dinilai Bukan PR Pemprov DKI Saja, tapi Juga Warga

Megapolitan
Keluarga Harap Tak Ada Intervensi dalam Pengusutan Kasus Mahasiswa STIP yang Tewas Dianiaya Senior

Keluarga Harap Tak Ada Intervensi dalam Pengusutan Kasus Mahasiswa STIP yang Tewas Dianiaya Senior

Megapolitan
Pro-Kontra Warga soal Janji Dishub DKI Tertibkan Juru Parkir, Tak Keberatan jika Jukir Resmi

Pro-Kontra Warga soal Janji Dishub DKI Tertibkan Juru Parkir, Tak Keberatan jika Jukir Resmi

Megapolitan
Mahasiswa STIP Tewas Dianiaya Senior, Pengawasan dan Tata Tertib Kampus Jadi Sorotan

Mahasiswa STIP Tewas Dianiaya Senior, Pengawasan dan Tata Tertib Kampus Jadi Sorotan

Megapolitan
Hari Ini, Polisi Lakukan Gelar Perkara Kasus Mahasiswa STIP Tewas Diduga Dianiaya Senior

Hari Ini, Polisi Lakukan Gelar Perkara Kasus Mahasiswa STIP Tewas Diduga Dianiaya Senior

Megapolitan
Usul Heru Budi Bangun “Jogging Track” di RTH Tubagus Angke Dinilai Tak Tepat dan Buang Anggaran

Usul Heru Budi Bangun “Jogging Track” di RTH Tubagus Angke Dinilai Tak Tepat dan Buang Anggaran

Megapolitan
Polisi Sebut Pembunuh Wanita Dalam Koper Tak Berniat Ambil Uang Kantor yang Dibawa Korban

Polisi Sebut Pembunuh Wanita Dalam Koper Tak Berniat Ambil Uang Kantor yang Dibawa Korban

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com