Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Daftar Nama dan Jabatan Tokoh yang Dinilai Cocok Jadi Gubernur DKI Jakarta Versi CSIS

Kompas.com - 22/08/2022, 13:46 WIB
Muhammad Naufal,
Ambaranie Nadia Kemala Movanita

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Centre for Strategic and International Studies (CSIS) menyampaikan sepuluh nama tokoh parpol dan non-parpol yang dinilai cocok menjadi Gubernur DKI Jakarta.

Kesepuluh nama tokoh itu saat ini menjabat posisi strategis.

Sepuluh nama yang dinilai cocok menjadi Gubernur DKI Jakarta diungkap CSIS saat Fraksi PDI-P DPRD DKI Jakarta menggelar diskusi publik bertema "Apa yang Sepatutnya Dikerjakan 2 Tahun Penjabat Gubernur DKI Jakarta 2022-2024?" di Gedung DPRD DKI Jakarta, Senin (22/8/2022).

Baca juga: CSIS Ungkap 10 Nama yang Dinilai Cocok Jadi Gubernur DKI Jakarta, mulai Riza Patria hingga Risma

Berdasarkan data CSIS, berikut merupakan nama tokoh, pekerjaan saat ini, hingga parpolnya masing-masing:

1. Ahmad Riza Patria menjabat Wakil Gubernur DKI Jakarta, dari Partai Gerindra

2. Ahmad Sahroni menjabat Anggota DPR dari Daerah Pemilihan DKI Jakarta, dari Partai Nasdem

3. Emil Dardak menjabat Wakil Gubernur Jawa Timur, dari Partai Demokrat

4. Erick Thohir menjabat Menteri Badan Usaha Milik Negara Erick Thohir, non-parpol

5. Gibran Rakabumi Raka menjabat Wali Kota Solo Gibran, dari Partai PDI-P

6. Hendrar Prihadi menjabat Wali Kota Semarang, dari Partai PDI-P

7. Nusron Wahib, eks Anggota DPR, dari Partai Golkar

8. Ridwan Kamil menjabat Gubernur Jawa Barat, non-parpol

9. Sandiaga Uno menjabat Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, dari Partai Gerindra

10. Tri Rismaharini menjabat Menteri Sosial, dari Partai PDI-P

Baca juga: Istri Anies Baswedan Harap Tetap Bisa Berkontribusi meski Tak Lagi Jabat Ketua PKK DKI

Dalam kesempatan itu, Kepala Departemen Politik dan Sosial CSIS Arya Fernandez berujar bahwa pihaknya mendapatkan 10 nama tokoh itu berdasarkan survei kepada ahli yang memahami isu di Ibu Kota.

"Ahli (yang disurvei) yang kami anggap memahami isu Jakarta, termasuk Pak Gilbert (Anggota DPRD DKI Jakarta)," kata Arya saat diskusi publik, Senin.

"Mayoritas ahli berpendapat bahwa yang dibutuhkan (Gubernur DKI Jakarta) adalah orang-orang yang memiliki kemampuan perencanaan dan eksekusi kebijakan. Jadi juga (bertindak sebagai eksekutor)," sambung dia.

Arya menyatakan sebagai pimpinan wilayah, Gubernur DKI Jakarta harus memenuhi tiga indikator penting.

Indikator itu, yakni berpengalaman di birokrasi dan kepemimpinan, popularitas tokoh, dan dukungan parpol yang berpeluang mengusung atau membentuk koalisi pencalonan.

Baca juga: Anggota DPRD DKI: Rumah DP 0 Persen Jangan Jadi Janji Surga

Arya melanjutkan, dari ketiga indikator tersebut, CSIS mengantongi 10 nama yang dinilai cocok menjadi Gubernur DKI Jakarta.

"Dari tiga indikator, kami list sejumlah nama. Akhirnya ketemu sekitar 10 nama yang kami anggap cocok," tutur dia.

Untuk diketahui, Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan dan Ahmad Riza Patria bakal lengser pada 16 Oktober 2022.

Usai Anies-Riza lengser, Presiden melalui Menteri Dalam Negeri akan memilih Penjabat Gubernur DKI Jakarta.

Lalu, Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) DKI Jakarta bakal berlangsung pada 2024.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Ada 292 Aduan Terkait Pembayaran THR 2024 Lewat Website Kemenaker

Ada 292 Aduan Terkait Pembayaran THR 2024 Lewat Website Kemenaker

Megapolitan
Bantah Gonta-ganti Pengurus Tanpa Izin, Ketua RW di Kalideres: Sudah Bersurat ke Lurah

Bantah Gonta-ganti Pengurus Tanpa Izin, Ketua RW di Kalideres: Sudah Bersurat ke Lurah

Megapolitan
Pelaku Pelecehan Payudara Siswi di Bogor Diduga ODGJ, Kini Dibawa ke RSJ

Pelaku Pelecehan Payudara Siswi di Bogor Diduga ODGJ, Kini Dibawa ke RSJ

Megapolitan
Longsor di New Anggrek 2 GDC Depok, Warga: Sudah Hubungi Semua Pihak, Tidak Ada Jawaban

Longsor di New Anggrek 2 GDC Depok, Warga: Sudah Hubungi Semua Pihak, Tidak Ada Jawaban

Megapolitan
Cuaca Panas Ekstrem di Arab Saudi, Fahira Idris Minta Jemaah Haji Jaga Kondisi Fisik

Cuaca Panas Ekstrem di Arab Saudi, Fahira Idris Minta Jemaah Haji Jaga Kondisi Fisik

Megapolitan
Mahasiswa Dikeroyok di Tangsel, Setara Institute Minta Hentikan Narasi Kebencian Pemicu Konflik

Mahasiswa Dikeroyok di Tangsel, Setara Institute Minta Hentikan Narasi Kebencian Pemicu Konflik

Megapolitan
Khawatir Kalah karena Politik Uang, Hanya 1 Kader PKB Daftar Pilkada Bogor

Khawatir Kalah karena Politik Uang, Hanya 1 Kader PKB Daftar Pilkada Bogor

Megapolitan
Dari 11, 4 Aduan Pekerja di Jakarta Terkait Pembayaran THR 2024 Telah Ditindaklanjuti

Dari 11, 4 Aduan Pekerja di Jakarta Terkait Pembayaran THR 2024 Telah Ditindaklanjuti

Megapolitan
Ketum PITI Diperiksa Polisi Terkait Laporan Terhadap Pendeta Gilbert

Ketum PITI Diperiksa Polisi Terkait Laporan Terhadap Pendeta Gilbert

Megapolitan
Lurah di Kalideres Tak Masalah jika Digugat soal Penonaktifan Ketua RW, Yakin Keputusannya Tepat

Lurah di Kalideres Tak Masalah jika Digugat soal Penonaktifan Ketua RW, Yakin Keputusannya Tepat

Megapolitan
Polisi Selidiki Kepemilikan Pelat Putih Mobil Dinas Polda Jabar yang Kecelakaan di Tol MBZ

Polisi Selidiki Kepemilikan Pelat Putih Mobil Dinas Polda Jabar yang Kecelakaan di Tol MBZ

Megapolitan
Hanya 1 Kader Daftar Pilkada Bogor, PKB: Khawatir Demokrasi Rusak seperti Pemilu

Hanya 1 Kader Daftar Pilkada Bogor, PKB: Khawatir Demokrasi Rusak seperti Pemilu

Megapolitan
Pemkot Tangsel Bakal Evaluasi Ketua RT-RW Imbas Pengeroyokan Mahasiswa

Pemkot Tangsel Bakal Evaluasi Ketua RT-RW Imbas Pengeroyokan Mahasiswa

Megapolitan
Meski Tersangka Sudah Ditetapkan, Polisi Sebut Penyidikan Kasus Tewasnya Taruna STIP Belum Final

Meski Tersangka Sudah Ditetapkan, Polisi Sebut Penyidikan Kasus Tewasnya Taruna STIP Belum Final

Megapolitan
Mengingat Lagi Pesan yang Ada di STIP, 'Sekolah Ini Akan Ditutup Jika Terjadi Kekerasan'

Mengingat Lagi Pesan yang Ada di STIP, "Sekolah Ini Akan Ditutup Jika Terjadi Kekerasan"

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com