Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mengingat Pernyataan Kombes Budhi Herdi Soal Kasus Brigadir J yang membuatnya Dicopot dari Kapolres Jaksel

Kompas.com - 25/08/2022, 08:27 WIB
Muhammad Isa Bustomi,
Ambaranie Nadia Kemala Movanita

Tim Redaksi

"Saudara E datang menanyakan yang terjadi, bukan dijawab tapi dilakukan penembakan oleh saudara J," kata Budhi.

Baca juga: Jejak Kombes Budhi Herdi Tangani Kasus Brigadir J, Kini Dicopot sebagai Kapolres Jaksel

Aksi baku tembak terjadi. Bharada E disebut menembak Brigadir J sebanyak lima kali.

Kelima tembakan Bhadara E disebut tepat sasaran mengenai yang beberapa bagian tubuh Brigadir J.

"Tembakan (Brigadir J) tidak mengenai saudara E, hanya mengenai tembok," ucap Budhi.

Jenis senjata

Budhi menjelaskan, Brigadir J dan Bharada E menggunakan senjata berbeda dalam aksi baku tembak di rumah dinas Sambo.

Brigadir J disebut menggunakan senjata api jenis HS dengan magasin berisi 16 peluru. Sedangkan Bharada E menggunakan senjata api Glock dengan magasin berisi 17 peluru.

Penyidik Polres Jakarta Selatan menyita dua senjata yang digunakan oleh Brigadir J dan Bhrada E dari hasil olah tempat kejadian perkara (TKP).

"Kami menemukan di TKP bahwa barang bukti yang kami temukan tersisa dalam magasin tersebut 12 peluru, artinya ada 5 peluru yang dimuntahkan," kata Budhi.

Baca juga: Sosok Budhi Herdi Susianto, Kapolres Jaksel yang Dicopot Imbas Kasus Kematian Brigadir J

"Sedangkan saudara J itu kami menemukan dan mendapatkan fakta yang bersangkutan menggunakan senjata jenis HS 16 peluru di magasinnya, dan kami menemukan tersisa 9 peluru yang ada di magasin," imbuh dia.

Kamera CCTV mati

Budhi juga menjelaskan terkait keberadaan kamera pengawas di dalam rumah Irjen Ferdy Sambo. Menurutnya, kamera CCTV itu rusak hingga tidak dapat merekam detik-detik baku tembak antara Brigadir J dan Bharada E.

"Kami juga mendapatkan bahwa di rumah tersebut memang kebetulan (kamera) CCTV rusak," kata Budhi.

Jebolan akademi kepolisian tahun 1996 itu menyebutkan kamera CCTV rusak sejak dua minggu sebelum baku peristiwa baku tembak itu terjadi.

"Rusak sejak dua minggu lalu, sehingga tidak dapat kami dapatkan," ucap Budhi.

Baca juga: 9 Perwira Polda Metro Dimutasi ke Yanma Polri Buntut Kasus Brigadir J, Pengamat: Itu Tempat Buangan

Hanya rekayasa

Sementara itu, pihak keluarga Brigadir J menilai adanya kejanggalan dalam kronologi dan penjelasan yang disampaikan polisi dari hasil penyelidikan kematian Brigadir J.

Mabes Polri yang mengambil alih penyelidikan dalam kasus itu belakangan mengatakan bahwa baku tembak antara Brigadir J dan Bharada E tidak pernah terjadi.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Cerita Pelayan Warteg di Tanah Abang Sering Dihampiri Pembeli yang Bayar Sesukanya

Cerita Pelayan Warteg di Tanah Abang Sering Dihampiri Pembeli yang Bayar Sesukanya

Megapolitan
Cegah Praktik Prostitusi, Satpol PP DKI Dirikan Tiga Posko di RTH Tubagus Angke

Cegah Praktik Prostitusi, Satpol PP DKI Dirikan Tiga Posko di RTH Tubagus Angke

Megapolitan
Oli Tumpah Bikin Jalan Juanda Depok Macet Pagi Ini

Oli Tumpah Bikin Jalan Juanda Depok Macet Pagi Ini

Megapolitan
RTH Tubagus Angke Jadi Tempat Prostitusi, Komisi D DPRD DKI: Petugas Tak Boleh Kalah oleh Preman

RTH Tubagus Angke Jadi Tempat Prostitusi, Komisi D DPRD DKI: Petugas Tak Boleh Kalah oleh Preman

Megapolitan
DPRD DKI Minta Warga Ikut Bantu Jaga RTH Tubagus Angke

DPRD DKI Minta Warga Ikut Bantu Jaga RTH Tubagus Angke

Megapolitan
Mayat Laki-laki Mengapung di Perairan Kepulauan Seribu, Kaki dalam Kondisi Hancur

Mayat Laki-laki Mengapung di Perairan Kepulauan Seribu, Kaki dalam Kondisi Hancur

Megapolitan
Mayat Laki-laki Mengapung di Perairan Laut Pulau Kotok Kepulauan Seribu

Mayat Laki-laki Mengapung di Perairan Laut Pulau Kotok Kepulauan Seribu

Megapolitan
Tak Lagi Marah-marah, Rosmini Tampak Tenang Saat Ditemui Adiknya di RSJ

Tak Lagi Marah-marah, Rosmini Tampak Tenang Saat Ditemui Adiknya di RSJ

Megapolitan
Motor Tabrak Pejalan Kaki di Kelapa Gading, Penabrak dan Korban Sama-sama Luka

Motor Tabrak Pejalan Kaki di Kelapa Gading, Penabrak dan Korban Sama-sama Luka

Megapolitan
Expander 'Nyemplung' ke Selokan di Kelapa Gading, Pengemudinya Salah Injak Gas

Expander "Nyemplung" ke Selokan di Kelapa Gading, Pengemudinya Salah Injak Gas

Megapolitan
Buntut Bayar Makan Sesukanya di Warteg Tanah Abang, Seorang Pria Ditangkap Polisi

Buntut Bayar Makan Sesukanya di Warteg Tanah Abang, Seorang Pria Ditangkap Polisi

Megapolitan
Cegah Praktik Prostitusi di RTH Tubagus Angke, Kini Petugas Patroli Setiap Malam

Cegah Praktik Prostitusi di RTH Tubagus Angke, Kini Petugas Patroli Setiap Malam

Megapolitan
Satu Rumah Warga di Bondongan Bogor Ambruk akibat Longsor

Satu Rumah Warga di Bondongan Bogor Ambruk akibat Longsor

Megapolitan
Taruna STIP Tewas di Tangan Senior Pernah Terjadi pada 2014 dan 2017, Bukti Tradisi Kekerasan Sulit Dihilangkan

Taruna STIP Tewas di Tangan Senior Pernah Terjadi pada 2014 dan 2017, Bukti Tradisi Kekerasan Sulit Dihilangkan

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini, 6 Mei 2024 dan Besok: Pagi Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini, 6 Mei 2024 dan Besok: Pagi Cerah Berawan

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com