Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mengingat Pernyataan Kombes Budhi Herdi Soal Kasus Brigadir J yang membuatnya Dicopot dari Kapolres Jaksel

Kompas.com - 25/08/2022, 08:27 WIB
Muhammad Isa Bustomi,
Ambaranie Nadia Kemala Movanita

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Mabes Polri kembali mencopot sejumlah personel kepolisian dari jabatannya terkait kasus kematian Nofriansyah Yosua Hutabarat atau Brigadir J.

Brigadir J tewas ditembak di rumah mantan Kepala Divisi Profesi dan Pengamanan (Kadiv Propam) Polri Irjen Ferdy Sambo di wilayah Duren Tiga, Pancoran, Jakarta Selatan, pada 8 Juli 2022.

Salah satu dari sejumlah personel yang dicopot yakni Kapolres Metro Jakarta Selatan Kombes Budhi Herdi Susianto setelah diperiksa oleh Inspektur Khusus (Itsus) Polri.

Baca juga: Dinonaktifkan sebagai Kapolres Jaksel, Kombes Budhi Herdi: Ini Ujian

Sebelum dicopot, Budhi lebih dulu dinonaktifkan dari jabatannya. Kini, dia dimutasi ke Pelayanan Markas (Yanma) Polri.

Pencopotan Budhi Herdi diduga karena melakukan pelanggaran etik dalam menangani kasus kematian Brigadir J.

Saat menjabat, Budhi memberikan pernyataan mengenai kronologi hingga penyebab kematian Brigadir J di rumah Irjen Ferdy Sambo dalam konferensi pers di Polres Jaksel pada 12 Juli 2022.

Budhi menyampaikan keterangan itu tiga hari setelah peristiwa terjadi.

Baca juga: Setelah Kapolres Jaksel Dinonaktifkan, Kasat Reskrim dan Kanit Dimutasi Buntut Kasus Brigadir J

Tewas baku tembak

Budhi saat itu menyebut Brigadir J tewas akibat baku tembak dengan Bharada E di rumah dinas Ferdy Sambo yang terjadi pada Jumat sekitar pukul 17.00 WIB.

Aksi tembak menembak itu disebut-sebut dipicu karena Brigadir J diduga melecehkan Putri Candrawathi, istri Irjen Ferdy Sambo.

Menurut Budhi, Putri Chadrawathi saat itu dalam posisi sedang tertidur setelah tiba di rumah usai melakukan perjalanan dari luar kota.

"Karena lelah mungkin pulang dari luar kota, ibu sempat tertidur. Pada saat itu, tidak diketahui oleh orang lain, Brigadir J masuk dan kemudian melakukan pelecehan terhadap ibu," ujar Budhi.

Baca juga: Kapolres Jaksel hingga Wadirkrimum Polda Metro Jaya Dimutasi Buntut Kasus Brigadir J

Saat itu, tindakan Brigadir J yang disebut ingin melakukan pelecehan diketahui oleh Putri Chandrawathi.

Putri saat itu terbangun dari tidur lalu berteriak meminta tolong.

"Pada saat ibu (istri Kadiv Propam) tertidur, lalu terbangun dan kaget, kemudian menegur saudara J. Saudara J membalas, 'diam kamu!' sambil mengeluarkan senjata yang ada di pinggang," kata Budhi.

Teriakan Putri Chandrawathi membuat Bharada E datang menghampiri pusat suara dari salah satu kamar di rumah dinas Irjen Ferdy Sambo.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Suasana Berbeda di RTH Tubagus Angke yang Dulunya Tempat Prostitusi, Terang Setelah Pohon Dipangkas

Suasana Berbeda di RTH Tubagus Angke yang Dulunya Tempat Prostitusi, Terang Setelah Pohon Dipangkas

Megapolitan
Dedie Rachim Daftar Penjaringan Cawalkot ke Partai Lain, Bentuk Bujuk Rayu PAN Cari Koalisi di Pilkada

Dedie Rachim Daftar Penjaringan Cawalkot ke Partai Lain, Bentuk Bujuk Rayu PAN Cari Koalisi di Pilkada

Megapolitan
Kemenhub Tambah CCTV di STIP usai Kasus Pemukulan Siswa Taruna hingga Tewas

Kemenhub Tambah CCTV di STIP usai Kasus Pemukulan Siswa Taruna hingga Tewas

Megapolitan
Kasus Kecelakaan HR-V Tabrak Bus Kuning UI Diselesaikan Secara Kekeluargaan

Kasus Kecelakaan HR-V Tabrak Bus Kuning UI Diselesaikan Secara Kekeluargaan

Megapolitan
Taruna STIP Dipukul Senior hingga Tewas, Kemenhub Bentuk Tim Investigasi

Taruna STIP Dipukul Senior hingga Tewas, Kemenhub Bentuk Tim Investigasi

Megapolitan
Dedie Rachim Ikut Penjaringan Cawalkot Bogor ke Beberapa Partai, PAN: Agar Tidak Terkesan Sombong

Dedie Rachim Ikut Penjaringan Cawalkot Bogor ke Beberapa Partai, PAN: Agar Tidak Terkesan Sombong

Megapolitan
Kebakaran Landa Ruko Tiga Lantai di Kebon Jeruk, Petugas Masih Padamkan Api

Kebakaran Landa Ruko Tiga Lantai di Kebon Jeruk, Petugas Masih Padamkan Api

Megapolitan
Kronologi Penganiayaan Taruna STIP hingga Tewas, Pukulan Fatal oleh Senior dan Pertolongan yang Keliru

Kronologi Penganiayaan Taruna STIP hingga Tewas, Pukulan Fatal oleh Senior dan Pertolongan yang Keliru

Megapolitan
Dijenguk Adik di RSJ Bogor, Pengemis Rosmini Disebut Tenang dan Tak Banyak Bicara

Dijenguk Adik di RSJ Bogor, Pengemis Rosmini Disebut Tenang dan Tak Banyak Bicara

Megapolitan
Senior yang Aniaya Taruna STIP Panik saat Korban Tumbang, Polisi: Dia Berusaha Bantu, tapi Fatal

Senior yang Aniaya Taruna STIP Panik saat Korban Tumbang, Polisi: Dia Berusaha Bantu, tapi Fatal

Megapolitan
Pengemis yang Suka Marah-marah Dijenguk Adiknya di RSJ, Disebut Tenang saat Mengobrol

Pengemis yang Suka Marah-marah Dijenguk Adiknya di RSJ, Disebut Tenang saat Mengobrol

Megapolitan
BOY STORY Bawakan Lagu 'Dekat di Hati' Milik RAN dan Joget Pargoy

BOY STORY Bawakan Lagu "Dekat di Hati" Milik RAN dan Joget Pargoy

Megapolitan
Lepas Rindu 'My Day', DAY6 Bawakan 10 Lagu di Saranghaeyo Indonesia 2024

Lepas Rindu "My Day", DAY6 Bawakan 10 Lagu di Saranghaeyo Indonesia 2024

Megapolitan
Jelang Pilkada 2024, 8 Nama Daftar Jadi Calon Wali Kota Bogor Melalui PKB

Jelang Pilkada 2024, 8 Nama Daftar Jadi Calon Wali Kota Bogor Melalui PKB

Megapolitan
Satpol PP Minta Pihak Keluarga Jemput dan Rawat Ibu Pengemis Viral Usai Dirawat di RSJ

Satpol PP Minta Pihak Keluarga Jemput dan Rawat Ibu Pengemis Viral Usai Dirawat di RSJ

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com