Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Eks Lokalisasi Gunung Antang Akan Jadi RTH, Kasi Kesra Palmeriam: Sejalan dengan Program Kami

Kompas.com - 30/08/2022, 17:19 WIB
Joy Andre,
Irfan Maullana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Kepala Seksi Kesejahteraan Rakyat (Kasi Kesra) Kelurahan Palmeriam Herdayanti mendukung rencana pembangunan ruang terbuka hijau (RTH) di kawasan Gunung Antang, Kawasan Palmeriam, Matraman, Jakarta Timur.

Dukungan itu ia lontarkan usai pihak PT Kereta Api Indonesia (PT KAI), sebagai pemilik lahan lokalisasi Gunung Antang, menertibkan 120 bangunan liar di kawasan tersebut.

"Sangat setuju dan sejalan dengan program kami. Karena RTH di wilayah kami sangat minim sekali," kata Herdayanti kepada wartawan, Selasa (30/8/2022).

Baca juga: Kawasan Bekas Lokalisasi Gunung Antang Akan Dijadikan Ruang Terbuka Hijau

Ia juga menyebutkan bahwa rencana penertiban Gunung Antang sudah ada sejak lama, namun baru terealisasikan tahun ini.

"Ini (rencana penertiban) sebenarnya sudah lama. Waktu tahun 2015, pernah ditertibkan tetapi gagal. Tahun 2016 semua terbakar habis, tapi dibangun lagi," imbuh Herdayanti.

Ia pun mengungkapkan bahwa warga yang tinggal di lokalisasi Gunung Antang mayoritas bukan merupakan warga DKI Jakarta.

Baca juga: Lokalisasi Gunung Antang Dibongkar, Ketua RW Berharap Image Wilayahnya Jadi Bagus

Kebanyakan dari mereka hanya pendatang dan menjalankan praktek bisnis ilegal.

"Ini (kawasan Gunung Antang) bukan lahan mereka. Sebenarnya penghuni di sini bukan warga (asli). Jadi mereka pendatang semua rata-rata," katanya.

Sementara itu, Kepala Humas PT KAI Daop 1 Jakarta Eva Chairunisa mengungkapkan bahwa PT KAI telah menyurati Pemerintah Kota Jakarta Timur untuk rencana pembangunan RTH tersebut.

Eva menyebutkan, selama rencana pembangunan RTH itu, pihaknya akan berkoordinasi dengan aparat keamanan untuk menjaga area di Gunung Antang.

Baca juga: Eksekusi Lokalisasi Gunung Antang, Bedeng-bedeng Dihancurkan

"Ke depannya, kami juga akan melakukan penjagaan terpadu dengan pihak TNI-Polri, kemudian PT KAI dan juga Pemerintah Kota, penjagaan juga terus dilakukan," ujar Eva.

Eva mengatakan bahwa penertiban kawasan lokalisasi di Gunung Antang ini merupakan upaya agar masyarakat tidak lagi menempati lahan-lahan secara ilegal yang tidak sesuai UU.

Adapun lokalisasi di kawasan Gunung Antang sudah ditertibkan oleh PT KAI bersama dengan TNI-Polri dan Pemkot Jakarta Timur pada Selasa pagi.

Penertiban itu dilaksanakan setelah warga lokalisasi tidak menggubris permintaan PT KAI untuk membongkar lapak secara mandiri.

PT KAI bahkan telah melayangkan surat penertiban (SP) 1 hingga SP 3, namun lokalisasi liar di tempat itu masih beroperasi.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

9 Jam Berdarah: RN Dibunuh, Mayatnya Dimasukkan ke Koper lalu Dibuang ke Pinggir Jalan di Cikarang

9 Jam Berdarah: RN Dibunuh, Mayatnya Dimasukkan ke Koper lalu Dibuang ke Pinggir Jalan di Cikarang

Megapolitan
Seorang Remaja Tenggelam di Kali Ciliwung, Diduga Terseret Derasnya Arus

Seorang Remaja Tenggelam di Kali Ciliwung, Diduga Terseret Derasnya Arus

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Kamis 2 Mei 2024, dan Besok: Malam Ini Hujan Petir

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Kamis 2 Mei 2024, dan Besok: Malam Ini Hujan Petir

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Mobil Terbakar di Tol Japek Arah Cawang | Pembunuh Wanita Dalam Koper di Bekasi Ditangkap

[POPULER JABODETABEK] Mobil Terbakar di Tol Japek Arah Cawang | Pembunuh Wanita Dalam Koper di Bekasi Ditangkap

Megapolitan
Perjuangkan Peningkatan Upah Buruh, Lia dan Teman-temannya Rela ke Jakarta dari Cimahi

Perjuangkan Peningkatan Upah Buruh, Lia dan Teman-temannya Rela ke Jakarta dari Cimahi

Megapolitan
Cerita Suratno, Buruh yang Khawatir Uang Pensiunnya Berkurang karena UU Cipta Kerja

Cerita Suratno, Buruh yang Khawatir Uang Pensiunnya Berkurang karena UU Cipta Kerja

Megapolitan
Pembunuh Perempuan Dalam Koper Tak Melawan Saat Ditangkap Polisi di Palembang

Pembunuh Perempuan Dalam Koper Tak Melawan Saat Ditangkap Polisi di Palembang

Megapolitan
Said Iqbal Minta Prabowo Hapus UU Cipta Kerja Klaster Ketenagakerjaan

Said Iqbal Minta Prabowo Hapus UU Cipta Kerja Klaster Ketenagakerjaan

Megapolitan
Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Ajak Korban Masuk ke Kamar Hotel di Bandung

Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Ajak Korban Masuk ke Kamar Hotel di Bandung

Megapolitan
Said Iqbal: Upah Buruh di Jakarta yang Ideal Rp 7 Juta Per Bulan

Said Iqbal: Upah Buruh di Jakarta yang Ideal Rp 7 Juta Per Bulan

Megapolitan
Ikut Demo May Day 2024, Buruh Wanita Rela Panas-panasan demi Memperjuangkan Upah yang Layak

Ikut Demo May Day 2024, Buruh Wanita Rela Panas-panasan demi Memperjuangkan Upah yang Layak

Megapolitan
Dua Orang Terluka Imbas Kecelakaan di Tol Jakarta-Cikampek

Dua Orang Terluka Imbas Kecelakaan di Tol Jakarta-Cikampek

Megapolitan
Korban Kedua yang Tenggelam di Sungai Ciliwung Ditemukan Tewas 1,2 Kilometer dari Lokasi Kejadian

Korban Kedua yang Tenggelam di Sungai Ciliwung Ditemukan Tewas 1,2 Kilometer dari Lokasi Kejadian

Megapolitan
Rayakan 'May Day Fiesta', Massa Buruh Mulai Padati Stadion Madya GBK

Rayakan "May Day Fiesta", Massa Buruh Mulai Padati Stadion Madya GBK

Megapolitan
Fahira Idris: Gerakan Buruh Terdepan dalam Perjuangkan Isu Lintas Sektoral

Fahira Idris: Gerakan Buruh Terdepan dalam Perjuangkan Isu Lintas Sektoral

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com