Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bantahan Indra Kenz Disebut Dalang Kerugian Korban Binomo, Merasa Sudah Sampaikan Risiko dan Tidak Memaksa

Kompas.com - 02/09/2022, 08:07 WIB
Ellyvon Pranita,
Jessi Carina

Tim Redaksi

TANGERANG, KOMPAS.com- Indra Kesuma alias Indra Kenz berkelit atas tuduhan jadi dalang kerugian korban investasi bodong Binary Option Binomo dalam persidangan di Pengadilan Negeri Tangerang, Kamis (1/9/2022).

Dalam sidang yang beragendakan pemeriksaan saksi korban ini, Indra Kenz menyebutkan ada beberapa hal yang perlu dipertimbangkan oleh majelis persidangan mengenai kasus ini.

Menurut Indra, kontennya tidak ditonton keseluruhan dan disalahpahami oleh korban yang bersaksi pada sidang kemarin. 

"Saya keberatan dari keterangan para saksi, karena menurut pengakuan saksi sudah menonton semuanya dan memahami," kata Indra di depan majelis hakim.

"Tapi, dari yang saya dengarkan dari keterangan para saksi, saksi tidak memahami sepenuhnya dan mengerti secara keseluruhan video saya, tetapi hanya menonton sebagian-sebagian saja," tambahnya.

Baca juga: Indra Kenz: Saya di YouTube Cerita Kehidupan Sehari-hari, Tidak Memaksa Orang Ikut Trading Binomo

Adapun dalam persidangan pemeriksaan saksi untuk kasus investasi bodong binary option Binomo kemarin, Jaksa Penuntut Umum (JPU) menghadirkan 5 orang korban berinisial BK, KF, GR, FN, dan SR.

Merasa tidak pernah memaksa, sudah sampaikan risiko

Indra Kenz mengeklaim bahwa apa yang ditampilkan dan dijelaskannya di dalam konten-konten miliknya tidak pernah mengajarkan orang untuk ikut trading menggunakan uang dari hasil utang.


Menurutnya, ia pun tidak pernah bercerita dalam konten-kontennya bahwa dirinya sendiri pernah berutang demi bermain trading di Binomo itu.

Baca juga: Berharap Balik Modal Saat Trading dengan Indra Kenz, Korban Binomo Ini Mengaku Malah Makin Rugi

"Semua bisa terlihat jelas dalam video saya itu," kata dia.

Indra juga mengomentari ucapan para korban yang mengaku tergoda mengikuti trading di Binomo setelah dirinya memastikan platform tersebut aman dan legal.

Indra mengaku memang pernah mengatakan bahwa Binomo merupakan platform trading yang legal dalam video yang diunggahnya tahun 2029 akhir.

Namun ia mengeklaim juga telah mengunggah video yang menjelaskan bahwa platform Binomo ternyata belum mengurus izinnya di Indonesia tetapi sudah terdaftar secara internasional oleh financial commission.

Fathira Deiza Aldairubi Salah satu korban investasi bodong Binomo asal Bandung, Jawa Barat yang berinisial SR mengatakan bahwa dirinya sampai jatuh sakit dan usahanya kandas akibat bermain Binomo.


"Tetapi di awal tahun 2020, saya membuat satu video yang menjelaskan kalau Binomo ini tidak legal," tutur Indra yang hadir di dalam persidangan itu secara online.

Dalam persidangan itu juga, para saksi korban menyebutkan kalau konten-konten video yang banyak membuat mereka yakin dan tertarik adalah konten-konten yang diunggah di channel YouTube terdakwa.

Halaman:


Terkini Lainnya

Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Megapolitan
Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program 'Bebenah Kampung'

Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program "Bebenah Kampung"

Megapolitan
Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Megapolitan
Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Megapolitan
Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Megapolitan
Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Megapolitan
2 Pria Rampok Taksi 'Online' di Kembangan untuk Bayar Pinjol

2 Pria Rampok Taksi "Online" di Kembangan untuk Bayar Pinjol

Megapolitan
Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Megapolitan
Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Megapolitan
Prabowo-Gibran Belum Dilantik, Pedagang Pigura: Belum Berani Jual, Presidennya Masih Jokowi

Prabowo-Gibran Belum Dilantik, Pedagang Pigura: Belum Berani Jual, Presidennya Masih Jokowi

Megapolitan
Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Sendiri Pakai Senpi

Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Sendiri Pakai Senpi

Megapolitan
2 Pria Rampok Taksi Online di Jakbar, Leher Sopir Dijerat dan Ditusuk

2 Pria Rampok Taksi Online di Jakbar, Leher Sopir Dijerat dan Ditusuk

Megapolitan
Polisi Periksa Kejiwaan Orangtua yang Buang Bayi ke KBB Tanah Abang

Polisi Periksa Kejiwaan Orangtua yang Buang Bayi ke KBB Tanah Abang

Megapolitan
Golkar Buka Peluang Lanjutkan Koalisi Indonesia Maju pada Pilkada DKI 2024

Golkar Buka Peluang Lanjutkan Koalisi Indonesia Maju pada Pilkada DKI 2024

Megapolitan
Di Tanah Tinggi Hampir Mustahil Menyuruh Anak Tidur Pukul 10 Malam untuk Cegah Tawuran

Di Tanah Tinggi Hampir Mustahil Menyuruh Anak Tidur Pukul 10 Malam untuk Cegah Tawuran

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com