"Setelah dilakukan klarifikasi, terduga pelaku tidak terbukti menculik dan yang bersangkutan sudah dipulangkan oleh penyidik," kata Muqaffi.
Baca juga: Efek Domino Kenaikan Harga BBM: Tarif Angkot, Bus, hingga Ongkos Logistik Ikut Naik
Muqaffi menyebutkan, terduga pelaku berjumlah dua orang, bukan tiga orang seperti yang disebutkan Kapolsek Makasar.
"Yang kami periksa dua orang, suami istri," kata Muqaffi.
Muqaffi menyebutkan, salah satu pelaku merupakan pensiunan Tentara Nasional Indonesia (TNI).
Sebelumnya juga diberitakan bahwa dugaan percobaan penculikan itu dilakukan menggunakan mobil berpelat TNI. Kapolsek Makasar kemudian menyebutkan bahwa pelat tersebut diduga palsu.
Namun, Muqaffi mengatakan bahwa pihaknya tidak tahu menahu soal dugaan pelat mobil palsu tersebut.
Muqaffi menyebutkan, Unit Reserse Kriminal Polres Jakarta Timur hanya menerima limpahan dari Polsek Makasar.
"Limpahan tidak menyebut pelat TNI palsu. Bagaimana kami tanyanya? Kan enggak ada di limpahan," ujar Muqaffi.
Baca juga: Atasi Kabel Semrawut di Jakarta, Jakpro Bangun 25 Km Sarana Jaringan Utilitas Terpadu di Jaksel
Kepala Unit PPA Reserse Kriminal Polres Jakarta Timur Iptu Sri Yatmini mengatakan bahwa niat terduga pelaku baik.
"(Terduga pelaku) tidak menculik, pelaku membantu," kata Sri saat dikonfirmasi, Senin kemarin.
Sri mengatakan, pelaku juga sering menawarkan antar pulang guru sekolah, selain siswa.
"Itu orang (terduga pelaku) baik, sering membantu anak-anak sekolah bahkan guru pulang sekolah dianterin," ujar Sri.
"Bahkan guru di situ suka dianterin kalau enggak dapet angkot," kata Sri.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.