Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jadi Korban KDRT, Perempuan Penderita Kanker di Sunter Tak Lagi Tinggal dengan Suami

Kompas.com - 07/09/2022, 12:04 WIB
Zintan Prihatini,
Kristian Erdianto

Tim Redaksi

 

JAKARTA, KOMPAS.com - Polisi mengungkapkan, perempuan berinisial N yang diduga menjadi korban kekerasan dalam rumah tangga (KDRT) sudah tidak lagi tinggal dengan suaminya, A.

Kepala Satuan Reserse Kriminal Kepolisian Resor Jakarta Utara, AKBP Febri Usman mengatakan, pasangan suami istri itu tidak tinggal serumah sejak peristiwa dugaan penganiayaan terjadi di Sunter, Jakarta Utara, pada Jumat (2/9/2022).

"(Korban) sudah enggak (tinggal bersama suaminya)," ungkap Febri, saat dikonfirmasi, Rabu (7/9/2022).

Baca juga: Suami Diduga Aniaya Istri yang Idap Kanker di Sunter, Polisi Turun Tangan

Menurut Febri, saat ini N belum melaporkan atau memberikan keterangan kepada polisi terkait dugaan penganiayaan. Sebab, kondisi N masih lemah setelah menjalani kemoterapi.

"Korban masih belum banyak bicara, masih butuh istirahat," imbuhnya.

Adapun video dugaan penganiayaan yang dialami N beredar di media sosial. Dalam video tersebut N tampak cekcok dengan sang suami.

A terlihat hendak memukul N. Kemudian korban mengungkapkan bahwa suaminya melakukan penganiayaan.

"Dia mau bunuh aku terus dari tadi, menganiaya perempuan terus," ungkap perempuan berusia 47 tahun itu dalam rekaman video.

Sang suami tidak berhenti mencoba melakukan kekerasan. A juga mengaku tak takut apabila ada yang melaporkannya ke polisi.

"Panggil polisi sana, gua enggak takut," kata A.

Baca juga: Suami Bakar Istri di Bojongsari Depok, Pelaku Kesal karena Korban Sibuk Main Game Online

Peristiwa dugaan penganiayaan tersebut kini ditangani Polres Metro Jakarta Utara. Sebelumnya, polisi telah tiga kali mendatangi lokasi kejadian di Sunter.

Lantaran korban masih dalam kondisi sakit dan baru saja melakukan pengobatan, polisi belum bisa memperoleh keterangan resmi.

"Korban belum bisa dimintai keterangan lagi sakit (kanker). Masih sakit yang bersangkutan, habis kemoterapi," ucap Febri, Selasa (6/9/2022).

Dia menambahkan, bahwa polisi sudah memberikan kontak yang bisa dihubungi apabila korban membutuhkan bantuan.

"Kami sudah titip nomor handphone ke korban. Kalau ada apa-apa, korban bisa langsung hubungi kami," pungkasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

[POPULER JABODETABEK] Kebengisan Pembunuh Wanita Dalam Koper | Kronologi Meninggalnya Siswa STIP yang Dianiaya Senior

[POPULER JABODETABEK] Kebengisan Pembunuh Wanita Dalam Koper | Kronologi Meninggalnya Siswa STIP yang Dianiaya Senior

Megapolitan
Daftar 73 SD/MI Gratis di Tangerang dan Cara Daftarnya

Daftar 73 SD/MI Gratis di Tangerang dan Cara Daftarnya

Megapolitan
Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi 'Penindakan'

Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi "Penindakan"

Megapolitan
Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Megapolitan
Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Megapolitan
Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Megapolitan
Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Megapolitan
Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

Megapolitan
Akhir Penantian Ibu Pengemis yang Paksa Orang Sedekah, Dua Adiknya Datang Menjenguk ke RSJ

Akhir Penantian Ibu Pengemis yang Paksa Orang Sedekah, Dua Adiknya Datang Menjenguk ke RSJ

Megapolitan
Polisi Sebut Ahmad dan RM Semula Rekan Kerja, Jalin Hubungan Asmara sejak Akhir 2023

Polisi Sebut Ahmad dan RM Semula Rekan Kerja, Jalin Hubungan Asmara sejak Akhir 2023

Megapolitan
Praktik Prostitusi di RTH Tubagus Angke Dinilai Bukan PR Pemprov DKI Saja, tapi Juga Warga

Praktik Prostitusi di RTH Tubagus Angke Dinilai Bukan PR Pemprov DKI Saja, tapi Juga Warga

Megapolitan
Keluarga Harap Tak Ada Intervensi dalam Pengusutan Kasus Mahasiswa STIP yang Tewas Dianiaya Senior

Keluarga Harap Tak Ada Intervensi dalam Pengusutan Kasus Mahasiswa STIP yang Tewas Dianiaya Senior

Megapolitan
Pro-Kontra Warga soal Janji Dishub DKI Tertibkan Juru Parkir, Tak Keberatan jika Jukir Resmi

Pro-Kontra Warga soal Janji Dishub DKI Tertibkan Juru Parkir, Tak Keberatan jika Jukir Resmi

Megapolitan
Mahasiswa STIP Tewas Dianiaya Senior, Pengawasan dan Tata Tertib Kampus Jadi Sorotan

Mahasiswa STIP Tewas Dianiaya Senior, Pengawasan dan Tata Tertib Kampus Jadi Sorotan

Megapolitan
Hari Ini, Polisi Lakukan Gelar Perkara Kasus Mahasiswa STIP Tewas Diduga Dianiaya Senior

Hari Ini, Polisi Lakukan Gelar Perkara Kasus Mahasiswa STIP Tewas Diduga Dianiaya Senior

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com