Diterpa Hujan Angin, Massa Aksi Tolak Kenaikan BBM Masih Bertahan di Patung Kuda

JAKARTA, KOMPAS.com - Hujan dan angin kencang yang melanda wilayah DKI Jakarta tak menyurutkan aksi demonstrasi menolak kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) di kawasan Patung Kuda Arjuna Wijaya, Jakarta Pusat, Jumat (9/9/2022).

Pantauan Kompas.com hingga pukul 17.10 WIB, massa aksi dari elemen mahasiswa hingga pengemudi ojek online (ojol) masih bertahan di depan kawat berduri yang membentengi Jalan Medan Merdeka Barat.

Mereka berhadapan dengan kepolisian yang membentuk barikade di balik kawat berduri Jalan Medan Merdeka Barat menuju Istana Merdeka.

Baca juga: Antisipasi Demo Tolak Kenaikan Harga BBM, Jalan Medan Merdeka Barat Ditutup Kawat Berduri dan Barikade Beton

Selain itu, terdapat juga kelompok mahasiswa yang berada di area pintu masuk Barat Daya Monumen Nasional (Monas).

Tampak para mahasiswa masih berkumpul sambil mengibarkan bendera dan membentangkan poster, sambil membakar ban.

Orator di atas komando pun masih terus berorasi dan mengajak massa aksi untuk tetap bersemangat menyampaikan aspirasi.

Baca juga: Ojol Demo di Kawasan Patung Kuda, Tolak Kenaikan Harga BBM hingga Minta Menteri ESDM Dicopot

Adapun demonstrasi ini merupakan respons atas naiknya harga tiga jenis BBM sejak Sabtu (3/9/2022) pukul 14.30 WIB.

Rinciannya, harga Pertalite naik dari Rp 7.650 menjadi Rp 10.000 per liter, Solar naik dari Rp 5.150 menjadi 6.800 per liter, dan Pertamax naik dari Rp 12.500 menjadi Rp 14.500 per liter.

Presiden Joko Widodo mengatakan, pemerintah telah berupaya sekuat tenaga untuk melindungi rakyat dari gejolak harga minyak dunia.

Namun, anggaran subsidi dan kompensasi BBM tahun 2022 telah meningkat tiga kali lipat dari Rp 152,5 triliun menjadi Rp 502,4 triliun. Angka ini diperkirakan akan terus mengalami kenaikan.

Oleh karenanya, pemerintah memutuskan mengalihkan subsidi tersebut ke masyarakat yang kurang mampu melalui sejumlah bantuan sosial.

"Ini adalah pilihan terakhir pemerintah yaitu mengalihkan subsidi BBM sehingga harga beberapa jenis BBM yang selama ini mendapat subsidi akan mengalami penyesuaian," kata Jokowi.