Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tolak Kenaikan BBM, 1.900 Buruh dan Mahasiswa Bakal Demo di Patung Kuda

Kompas.com - 13/09/2022, 08:34 WIB
Tria Sutrisna,
Ivany Atina Arbi

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Serikat buruh dan elemen mahasiswa bakal kembali menggelar aksi demonstrasi menolak kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) pada Selasa (13/9/2022).

Aksi unjuk rasa tersebut menurut rencana bakal digelar di kawasan Patung Kuda Arjuna Wijaya, Jakarta Pusat, dengan jumlah massa mencapai 1.900 orang.

"13 September 2022 total lebih kurang 1.900 orang (peserta demonstrasi)," ujar Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Endra Zulpan, Selasa.

Ribuan massa tersebut, lanjut Zulpan, terdiri dari elemen buruh yang tergabung dalam Gerakan Buruh Bersama Rakyat (Gebrak) dan Konfederasi Perjuangan Buruh Indonesia (KPBI).

Dalam surat pemberitahuannya kepada kepolisian, KPBI akan terlebih dahulu berdemonstrasi di depan gedung Kementerian Ketenagakerjaan RI (Kemenaker).

Baca juga: Bakal Ada Demo Tolak Kenaikan BBM, Jalan Menuju Istana Negara Ditutup Mulai Pukul 10.00 WIB

 

Setelah itu, massa dari kelompok tersebut akan bergabung dengan Gebrak di kawasan Patung Kuda.

"Gebrak lebih kurang 1.000 orang, lokasinya di Patung Kuda. Kemudian KPBI lebih kurang 200 orang lokasinya di Kemenaker. Selanjutnya KPBI akan bergabung dengan Gebrak di Patung Kuda," ungkap Zulpan.

Sementara untuk elemen mahasiswa yang akan berdemonstrasi di kawasan Patung Kuda Arjuna Wijaya diperkirakan mencapai 700 orang.

Menurut Zulpan, salah satu kelompok mahasiswa yang akan hadir dalam aksi demonstrasi tersebut ialah Dewan Eksekutif Mahasiswa (Dema) UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

"Dema UIN Jakarta, massa lebih kurang 600 - 700 orang," kata Zulpan.

Baca juga: Demo Kenaikan BBM di Patung Kuda yang Akhirnya Direspons Istana...

Zulpan menyebut bahwa Polda Metro Jaya mengerahkan sedikitnya 6.142 personel untuk mengamankan aksi demonstrasi menolak kenaikan harga BBM di kawasan Patung Kuda.

"Untuk personel 6.142. Seperti kemarin," pungkasnya.

Sebagai informasi, pemerintah telah resmi menaikan harga tiga jenis BBM mulai Sabtu (3/9/2022) pukul 14.30 WIB.

Rinciannya, harga Pertalite naik dari Rp 7.650 menjadi Rp 10.000 per liter, Solar naik dari Rp 5.150 menjadi 6.800 per liter, dan Pertamax naik dari Rp 12.500 menjadi Rp 14.500 per liter.

Presiden Joko Widodo mengatakan, pemerintah telah berupaya sekuat tenaga untuk melindungi rakyat dari gejolak harga minyak dunia.

Namun, anggaran subsidi dan kompensasi BBM tahun 2022 telah meningkat tiga kali lipat dari Rp 152,5 triliun menjadi Rp 502,4 triliun. Angka ini diperkirakan akan terus mengalami kenaikan.

Oleh karenanya, pemerintah memutuskan mengalihkan subsidi tersebut ke masyarakat yang kurang mampu melalui sejumlah bantuan sosial.

"Ini adalah pilihan terakhir pemerintah yaitu mengalihkan subsidi BBM sehingga harga beberapa jenis BBM yang selama ini mendapat subsidi akan mengalami penyesuaian," kata Jokowi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Ada 292 Aduan Terkait Pembayaran THR 2024 Lewat Website Kemenaker

Ada 292 Aduan Terkait Pembayaran THR 2024 Lewat Website Kemenaker

Megapolitan
Bantah Gonta-ganti Pengurus Tanpa Izin, Ketua RW di Kalideres: Sudah Bersurat ke Lurah

Bantah Gonta-ganti Pengurus Tanpa Izin, Ketua RW di Kalideres: Sudah Bersurat ke Lurah

Megapolitan
Pelaku Pelecehan Payudara Siswi di Bogor Diduga ODGJ, Kini Dibawa ke RSJ

Pelaku Pelecehan Payudara Siswi di Bogor Diduga ODGJ, Kini Dibawa ke RSJ

Megapolitan
Longsor di New Anggrek 2 GDC Depok, Warga: Sudah Hubungi Semua Pihak, Tidak Ada Jawaban

Longsor di New Anggrek 2 GDC Depok, Warga: Sudah Hubungi Semua Pihak, Tidak Ada Jawaban

Megapolitan
Cuaca Panas Ekstrem di Arab Saudi, Fahira Idris Minta Jemaah Haji Jaga Kondisi Fisik

Cuaca Panas Ekstrem di Arab Saudi, Fahira Idris Minta Jemaah Haji Jaga Kondisi Fisik

Megapolitan
Mahasiswa Dikeroyok di Tangsel, Setara Institute Minta Hentikan Narasi Kebencian Pemicu Konflik

Mahasiswa Dikeroyok di Tangsel, Setara Institute Minta Hentikan Narasi Kebencian Pemicu Konflik

Megapolitan
Khawatir Kalah karena Politik Uang, Hanya 1 Kader PKB Daftar Pilkada Bogor

Khawatir Kalah karena Politik Uang, Hanya 1 Kader PKB Daftar Pilkada Bogor

Megapolitan
Dari 11, 4 Aduan Pekerja di Jakarta Terkait Pembayaran THR 2024 Telah Ditindaklanjuti

Dari 11, 4 Aduan Pekerja di Jakarta Terkait Pembayaran THR 2024 Telah Ditindaklanjuti

Megapolitan
Ketum PITI Diperiksa Polisi Terkait Laporan Terhadap Pendeta Gilbert

Ketum PITI Diperiksa Polisi Terkait Laporan Terhadap Pendeta Gilbert

Megapolitan
Lurah di Kalideres Tak Masalah jika Digugat soal Penonaktifan Ketua RW, Yakin Keputusannya Tepat

Lurah di Kalideres Tak Masalah jika Digugat soal Penonaktifan Ketua RW, Yakin Keputusannya Tepat

Megapolitan
Polisi Selidiki Kepemilikan Pelat Putih Mobil Dinas Polda Jabar yang Kecelakaan di Tol MBZ

Polisi Selidiki Kepemilikan Pelat Putih Mobil Dinas Polda Jabar yang Kecelakaan di Tol MBZ

Megapolitan
Hanya 1 Kader Daftar Pilkada Bogor, PKB: Khawatir Demokrasi Rusak seperti Pemilu

Hanya 1 Kader Daftar Pilkada Bogor, PKB: Khawatir Demokrasi Rusak seperti Pemilu

Megapolitan
Pemkot Tangsel Bakal Evaluasi Ketua RT-RW Imbas Pengeroyokan Mahasiswa

Pemkot Tangsel Bakal Evaluasi Ketua RT-RW Imbas Pengeroyokan Mahasiswa

Megapolitan
Meski Tersangka Sudah Ditetapkan, Polisi Sebut Penyidikan Kasus Tewasnya Taruna STIP Belum Final

Meski Tersangka Sudah Ditetapkan, Polisi Sebut Penyidikan Kasus Tewasnya Taruna STIP Belum Final

Megapolitan
Mengingat Lagi Pesan yang Ada di STIP, 'Sekolah Ini Akan Ditutup Jika Terjadi Kekerasan'

Mengingat Lagi Pesan yang Ada di STIP, "Sekolah Ini Akan Ditutup Jika Terjadi Kekerasan"

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com