"Keluar Pak DPRD (DKI)," ujar massa aksi.
"Jangan terlalu nyaman untuk menutupi kesalahan pemerintah yang duduk di dalam Balai Kota," kata massa aksi.
Kian sore, semakin banyak anggota kepolisian yang menjaga Balai Kota DKI Jakarta.
Personel pengamanan mulai memenuhi area gerbang timur Balai Kota DKI Jakarta sekitar pukul 17.28 WIB.
Sekitar 20 hingga 30 anggota kepolisian diperbantukan untuk menjaga agar massa aksi tak merangsek masuk.
Baca juga: Didorong-dorong Massa PMII Jaktim, Gerbang Timur Balai Kota DKI Jakarta Rusak
Para anggota kepolisian tambahan ini tampak berhadapan dengan massa aksi dalam empat baris.
Di sisi lain, massa PC PMII Jakarta Timur masih mencoba merangsek masuk. Mereka berkali-kali mendorong pagar gerbang timur Gedung Balai Kota DKI.
Imbas didorong berkali-kali oleh massa aksi, gerbang timur Balai Kota DKI rusak. Besi yang merupakan bagian gerbang tersebut jatuh satu per satu karena didorong massa aksi.
Massa kemudian memberikan besi yang jatuh tersebut kepada anggota kepolisian yang berjaga di sisi dalam Balai Kota DKI.
Puncaknya, sekitar pukul 17.35 WIB, massa aksi secara paksa menarik besi gerbang hingga meninggalkan lubang yang cukup besar.
Massa kemudian menyerahkan besi yang mereka tarik kepada anggota kepolisian. Polisi yang bertugas kemudian mengamankan besi tersebut.
Baca juga: Demo Kenaikan Harga BBM di Balai Kota DKI, Ini Tuntutan yang Disampaikan Mahasiswa
Massa aksi kemudian memutuskan untuk pulang sekitar pukul 17.52 WIB.
Seorang orator mengajak massa untuk berselawat. Setelah itu, massa mulai meninggalkan lokasi unjuk rasa.
Sebelum meninggalkan Balai Kota, massa meminta Pemprov DKI Jakarta merespons tuntutan mereka dalam waktu lima hari.
"Atas tuntutan kami, kami minta dijawab dalam waktu 5x24 jam," teriak orator.