Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Hasil Survei NSN: Kepuasan Publik terhadap Kinerja Anies Capai Titik Terendah

Kompas.com - 25/09/2022, 07:53 WIB
Larissa Huda

Editor

JAKARTA, KOMPAS.com - Lembaga survei Nusantara Strategic Netwok (NSN) mengungkapkan tingkat kepuasan publik terhadap kinerja Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan melorot hingga mencapai 30,3 persen.

Direktur Program NSN, Riandi, mengatakan tingkat kepuasan publik terhadap Anies mencapai titik terendah dalam kurun waktu kurang dari sebulan menjelang lengser sebagai Gubernur DKI Jakarta.

"Menjelang lengser dari jabatan gubernur, tingkat kepuasan publik DKI Jakarta terhadap Anies berada pada titik terendah, setelah setahun terakhir selalu berada di bawah 40 persen," kata Riandi dilansir dari Antara, Sabtu (24/5/2022).

Baca juga: Survei CSIS: 51,8 Persen Ahli Tak Puas dengan Kinerja Anies-Riza

Diagram tingkat kepuasan publik terhadap kinerja Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan yang dilakukan Nusantara Strategic Netwok (NSN) di Jakarta, Sabtu (22/9/2022). ANTARA/HO-Nusantara Strategic Network Diagram tingkat kepuasan publik terhadap kinerja Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan yang dilakukan Nusantara Strategic Netwok (NSN) di Jakarta, Sabtu (22/9/2022).

Berdasarkan hasil survei NSN, sebanyak 58,8 persen responden merasa tidak puas terhadap kinerja Anies dan sisanya tidak tahu atau tidak jawab sebanyak 10,9 persen.

Riandi menjelaskan, penurunan persepsi publik terhadap Anies disebabkan berbagai kebijakan kontroversi dari Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta.

Baca juga: Survei Populi Center: 90,3 Persen Masyarakat Jakarta Puas dengan Kinerja Anies Tangani Covid-19

"Yang dilakukan Anies hanya mengubah nama-nama jalan dan mengganti istilah, tanpa ada hal-hal yang lebih substantif," kata Riandi.

Menurut Riandi, Pemprov DKI Jakarta banyak mengerjakan proyek infrastruktur berkolaborasi dengan pemerintah pusat dan menonjolkan pembangunan sejumlah kampung yang digusur Gubernur DKI sebelumnya, Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok, seperti Bukit Duri dan Kampung Akuarium.

"Pada faktanya warga tetap direlokasi ke rumah susun, seperti yang pernah dilakukan Ahok," ungkap Riandi.

Hal kontroversi lainnya, Anies mengganti sejumlah istilah seperti rumah sakit menjadi rumah sehat, ulang tahun menjadi Jakarta Hajatan, hingga mengembalikan nama Batavia di kawasan Kota Tua.

Pembangunan fisik yang digaungkan oleh Anies lebih berupa proyek mercusuar, yaitu sirkuit balap Formula E dan Jakarta International Stadium (JIS).

Baca juga: Survei Populi Center: 74,9 Persen Masyarakat Jakarta Puas dengan Kinerja Anies Tangani Banjir

“Proyek sirkuit Formula E dan JIS lebih kental aroma politisnya ketimbang fungsionalnya," tutur Riandi.

Riandi menilai Anies tidak banyak memiliki prestasi yang bisa menuai kepuasan publik DKI Jakarta.

Lembaga NSN mengeklaim sudah melakukan survei terhadap 400 responden mewakili warga DKI Jakarta dengan metode multistage random sampling.

Adapun tingkat kesalahan (margin of error survey) diklaim sebesar ±4,9 persen, dan tingkat kepercayaan 95 persen.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Megapolitan
Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Megapolitan
Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Megapolitan
Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Megapolitan
Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Megapolitan
Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Megapolitan
Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Megapolitan
Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program 'Bebenah Kampung'

Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program "Bebenah Kampung"

Megapolitan
Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Megapolitan
Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Megapolitan
Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Megapolitan
Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Megapolitan
2 Pria Rampok Taksi 'Online' di Kembangan untuk Bayar Pinjol

2 Pria Rampok Taksi "Online" di Kembangan untuk Bayar Pinjol

Megapolitan
Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Megapolitan
Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com