Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bursa Cagub DKI, Survei NSN: Risma Sundul Posisi Anies-Riza, Muncul Nama Gibran dan AHY

Kompas.com - 25/09/2022, 10:36 WIB
Larissa Huda

Editor

JAKARTA, KOMPAS.com - Lembaga survei Nusantara Strategic Network (NSN) mengungkapkan, saat ini posisi teratas bursa Calon Gubernur (Cagub) DKI Jakarta untuk Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) 2024 masih diduduki Menteri Sosial Tri Rismaharini dari PDI Perjuangan.

Lembaga survei itu mencatat tingkat elektabilitas Risma mencapai 26,3 persen. Dengan demikian, Risma telah berhasil menyundul posisi Anies Baswedan dan Riza Patria yang kini menjabat sebagai Gubernur dan Wakil Gubernur DKI Jakarta.

"Elektabilitas Anies dan Riza Patria mengalami penurunan,” kata Direktur Program NSN Riandi, dilansir dari Antara, Sabtu (24/9/2022).

Baca juga: Hasil Survei NSN: Kepuasan Publik terhadap Kinerja Anies Capai Titik Terendah

Riandi menyebutkan tingkat elektabilitas Anies dan Riza kini masing-masing sebesar 14,5 persen dan 15,3 persen.

Riandi menjelaskan, awalnya elektabilitas Riza yang dijuluki "The Real Gubernur DKI" mengalami peningkatan. Namun, seiring dengan beberapa kebijakan Anies sebagai Gubernur DKI menjadi stagnan.

Riandi mengungkapkan, Anies sebagai gubernur petahana masih menjadi rival terkuat Risma, tetapi sentimen negatif yang terus dialamatkan kepada Anies mendorong elektabilitasnya menurun.

"Publik juga melihat Anies lebih berambisi untuk maju ke tingkat nasional sebagai calon presiden," tutur Riandi.

Riandi memperkirakan jika Anies berlaga kembali di Pilkada DKI akan kalah bersaing dengan calon pesaing lain.

Diagram survei Calon Gubernur DKI Jakarta yang dilakukan Lembaga survei Nusantara Strategic Network (NSN) di Jakarta, Sabtu (24/9/2022). ANTARA/HO-Nusantara Strategic Network Diagram survei Calon Gubernur DKI Jakarta yang dilakukan Lembaga survei Nusantara Strategic Network (NSN) di Jakarta, Sabtu (24/9/2022).

Calon lain yang berpotensi menjadi pesaing tersebut, yakni Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil dengan elektabilitas bergerak naik mencapai 10,5 persen.

Baca juga: Survei Populi Center: 90,3 Persen Masyarakat Jakarta Puas dengan Kinerja Anies Tangani Covid-19

"Menarik jika Anies berkompetisi dengan RK atau malah berpasangan," tutur Riandi.

NSN juga merilis figur lain yang berpeluang untuk bertarung di DKI Jakarta, salah satunya mantan Ketua Umum Partai Solidaritas Indonesia (PSI), Grace Natalie, dengan meraih elektabilitas 5,0 persen.

Lalu, ada pula nama Wali Kota Solo dari PDIP Gibran Rakabuming Raka dengan elektabilitas sebesar 4,3 persen dan Wali Kota Bogor dari PAN Bima Arya Sugiarto sebesar 3,5 persen.

Kemudian, Ketua Umum Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono sebesar 2,3 persen, politisi Nasdem Ahmad Sahroni sebesar 2,0 persen dan Menteri Pariwisata Sandiaga Uno sebesar 1,8 persen.

Selain itu, muncul nama tokoh dari Golkar Ahmed Zaki Iskandar dengan tingkat elektabilitas sebesar 1,5 persen dan Airin Rachmi Diany sebesar 1,0 persen.

Baca juga: Namanya Masuk Bursa Cagub DKI dari PDI-P, Risma: Aku Ndak Pernah Tertarik Jabatan

Lembaga NSN melakukan survei pada 11-15 September 2022 terhadap 400 responden mewakili warga DKI Jakarta dengan metode multistage random sampling.

Adapun tingkat kesalahan (margin of error survei) diklaim sebesar ±4,9 persen dan tingkat kepercayaan 95 persen.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi 'Penindakan'

Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi "Penindakan"

Megapolitan
Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Megapolitan
Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Megapolitan
Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Megapolitan
Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Megapolitan
Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

Megapolitan
Akhir Penantian Ibu Pengemis yang Paksa Orang Sedekah, Dua Adiknya Datang Menjenguk ke RSJ

Akhir Penantian Ibu Pengemis yang Paksa Orang Sedekah, Dua Adiknya Datang Menjenguk ke RSJ

Megapolitan
Polisi Sebut Ahmad dan RM Semula Rekan Kerja, Jalin Hubungan Asmara sejak Akhir 2023

Polisi Sebut Ahmad dan RM Semula Rekan Kerja, Jalin Hubungan Asmara sejak Akhir 2023

Megapolitan
Praktik Prostitusi di RTH Tubagus Angke Dinilai Bukan PR Pemprov DKI Saja, tapi Juga Warga

Praktik Prostitusi di RTH Tubagus Angke Dinilai Bukan PR Pemprov DKI Saja, tapi Juga Warga

Megapolitan
Keluarga Harap Tak Ada Intervensi dalam Pengusutan Kasus Mahasiswa STIP yang Tewas Dianiaya Senior

Keluarga Harap Tak Ada Intervensi dalam Pengusutan Kasus Mahasiswa STIP yang Tewas Dianiaya Senior

Megapolitan
Pro-Kontra Warga soal Janji Dishub DKI Tertibkan Juru Parkir, Tak Keberatan jika Jukir Resmi

Pro-Kontra Warga soal Janji Dishub DKI Tertibkan Juru Parkir, Tak Keberatan jika Jukir Resmi

Megapolitan
Mahasiswa STIP Tewas Dianiaya Senior, Pengawasan dan Tata Tertib Kampus Jadi Sorotan

Mahasiswa STIP Tewas Dianiaya Senior, Pengawasan dan Tata Tertib Kampus Jadi Sorotan

Megapolitan
Hari Ini, Polisi Lakukan Gelar Perkara Kasus Mahasiswa STIP Tewas Diduga Dianiaya Senior

Hari Ini, Polisi Lakukan Gelar Perkara Kasus Mahasiswa STIP Tewas Diduga Dianiaya Senior

Megapolitan
Usul Heru Budi Bangun “Jogging Track” di RTH Tubagus Angke Dinilai Tak Tepat dan Buang Anggaran

Usul Heru Budi Bangun “Jogging Track” di RTH Tubagus Angke Dinilai Tak Tepat dan Buang Anggaran

Megapolitan
Polisi Sebut Pembunuh Wanita Dalam Koper Tak Berniat Ambil Uang Kantor yang Dibawa Korban

Polisi Sebut Pembunuh Wanita Dalam Koper Tak Berniat Ambil Uang Kantor yang Dibawa Korban

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com