Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ketika Rombongan Lansia WN Belanda Napak Tilas ke Tanah Kelahiran di Indonesia...

Kompas.com - 26/09/2022, 14:22 WIB
Mita Amalia Hapsari,
Nursita Sari

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Dengan langkah lambat, rombongan pria dan wanita lanjut usia (lansia) asal Belanda dengan khusyuk memandangi bangunan-bangunan tua di Kota Tua Jakarta.

Rombongan itu terdiri dari empat wanita dan dua pria. Mereka sudah berusia lebih dari 70 tahun, bahkan satu di antaranya genap berusia 88 tahun bulan depan.

Kedatangan mereka ke Kota Tua Jakarta bukan sekadar berkeliling untuk berwisata sejarah, melainkan mengawali perjalanan di tanah kelahiran untuk mengenang masa kecil mereka.

"Maryke lahir di Cideng Batavia 84 tahun lalu, Dennis lahir di Bandung 88 tahun lalu, sekarang di Amerika," kata Marianne (70) yang masih terlihat segar saat menari di Plaza Taman Fatahilah.

"Orangtua kami dulu tinggal di sini, kami dulu tinggal di sini. Kami tidak sepenuhnya turis di sini. Kami cinta di sini," lanjut Marianne.

Baca juga: Cerita Turis Belgia Mengenal Wayang lewat Festival Dalang Anak di Kota Tua

Meski dengan tenaga dan kampuan fisik yang terbatas, rombongan lansia ini berencana berkeliling Indonesia dalam waktu beberapa pekan.

"Kami akan jalan-jalan ke Semarang, Sumatera, ke mana-mana. Nanti naik kereta api, tapi pulangnya naik pesawat," ungkap Astrid (84) sembari berpangku pada tongkatnya.

Astrid yang masih bisa berbahasa Indonesia ini mengaku sangat ingin mengenang masa kecilnya di Batavia, yang kini telah bernama Jakarta.

Astrid mengatakan, saat ia kecil, ia terpaksa kembali ke Belanda.

"Saya lahir (tahun) 1938 di Batavia. Saat saya 9 tahun, saya harus meninggalkan negeri Indonesia ke Belanda. 33 tahun lalu saya kembali ke sini, tapi ke Bali, tinggal bersama anak angkat saya," kata Astrid.

Baca juga: Wajah Baru Kota Tua, Kota Modern di Kawasan Paling Tua di Jakarta

Menjadi turis asing di usia yang tidak lagi muda, diakui Astrid tidaklah mudah.

Namun, mereka masih terlihat ceria dan ramah. Apalagi, saat rombongan anak pelajar sekolah dasar dengan malu-malu meminta para kakek nenek ini untuk berfoto bersama.

Senyum semringah terpancar dari wajah mereka. Mereka pun segera menghampiri anak-anak dengan berlari kecil.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pria Dalam Sarung di Pamulang Dibunuh di Warung Kelontong Miliknya

Pria Dalam Sarung di Pamulang Dibunuh di Warung Kelontong Miliknya

Megapolitan
Polisi: Kantung Parkir di Masjid Istiqlal Tak Seimbang dengan Jumlah Pengunjung

Polisi: Kantung Parkir di Masjid Istiqlal Tak Seimbang dengan Jumlah Pengunjung

Megapolitan
Masyarakat Diminta Tak Tergoda Tawaran Sewa Bus Murah yang Tak Menjamin Keselamatan

Masyarakat Diminta Tak Tergoda Tawaran Sewa Bus Murah yang Tak Menjamin Keselamatan

Megapolitan
SMK Lingga Kencana Depok Berencana Beri Santunan ke Keluarga Siswa Korban Kecelakaan

SMK Lingga Kencana Depok Berencana Beri Santunan ke Keluarga Siswa Korban Kecelakaan

Megapolitan
Tukang Tambal Ban yang Digeruduk Ojol Sudah 6 Tahun Mangkal di MT Haryono

Tukang Tambal Ban yang Digeruduk Ojol Sudah 6 Tahun Mangkal di MT Haryono

Megapolitan
Pembunuh Pria Dalam Sarung di Pamulang Ternyata Keponakannya Sendiri

Pembunuh Pria Dalam Sarung di Pamulang Ternyata Keponakannya Sendiri

Megapolitan
Terungkap, Jasad Pria Dalam Sarung di Pamulang Ternyata Pemilik Warung Kelontong

Terungkap, Jasad Pria Dalam Sarung di Pamulang Ternyata Pemilik Warung Kelontong

Megapolitan
Kronologi Tukang Tambal Ban di Jalan MT Haryono Digeruduk Ojol

Kronologi Tukang Tambal Ban di Jalan MT Haryono Digeruduk Ojol

Megapolitan
Pemkot Depok Akan Evaluasi Seluruh Kegiatan di Luar Sekolah Imbas Kecelakaan Bus SMK Lingga Kencana

Pemkot Depok Akan Evaluasi Seluruh Kegiatan di Luar Sekolah Imbas Kecelakaan Bus SMK Lingga Kencana

Megapolitan
Namanya Masuk Bursa Cagub DKI, Heru Budi: Biar Alam Semesta yang Jawab

Namanya Masuk Bursa Cagub DKI, Heru Budi: Biar Alam Semesta yang Jawab

Megapolitan
Polisi Usul Kantong Parkir Depan Masjid Istiqlal Dilegalkan Saat Acara Keagamaan

Polisi Usul Kantong Parkir Depan Masjid Istiqlal Dilegalkan Saat Acara Keagamaan

Megapolitan
Kepsek SMK Lingga Kencana: Kami Pernah Pakai Bus Trans Putra Fajar Tahun Lalu dan Hasilnya Memuaskan

Kepsek SMK Lingga Kencana: Kami Pernah Pakai Bus Trans Putra Fajar Tahun Lalu dan Hasilnya Memuaskan

Megapolitan
Polisi Terima Laporan Komunitas Tuli Berkait Konten Komika Gerall yang Diduga Rendahkan Bahasa Isyarat

Polisi Terima Laporan Komunitas Tuli Berkait Konten Komika Gerall yang Diduga Rendahkan Bahasa Isyarat

Megapolitan
Soal Tepati Janji Beri Pekerjaan ke Jukir, Heru Budi: Nanti Dipikirkan

Soal Tepati Janji Beri Pekerjaan ke Jukir, Heru Budi: Nanti Dipikirkan

Megapolitan
Polisi Selidiki Pihak yang Bekingi Parkir Liar di Depan Masjid Istiqlal

Polisi Selidiki Pihak yang Bekingi Parkir Liar di Depan Masjid Istiqlal

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com