Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kisah Warga Menteng Berjibaku Padamkan Api Sebelum Damkar Datang, Tangan dan Kaki Alami Luka Bakar

Kompas.com - 27/09/2022, 14:24 WIB
Ihsanuddin

Editor

JAKARTA, KOMPAS.com - Perban putih masih melilit kaki dan tangan Ibrahim Muhamad Idris (43).

Beberapa jam yang lalu, Ibrahim dan warga Menteng lainnya baru menghadapi musibah besar.

Api menyerang permukiman mereka di Jalan Cikini Kramat, Pegangsaan, Menteng, Jakarta Pusat, hingga menghanguskan puluhan rumah pada Selasa (27/9/2022) dini hari.

Kala si jago merah membara, Ibrahim seketika bergerak membantu memadamkan api yang berkobar tak jauh dari rumahnya.

Ia bersama warga lainnya berusaha memadamkan api meski hanya bermodalkan air yang mengucur dari keran.

Baca juga: Permukiman Warga di Menteng Terbakar, Api Diduga Muncul dari Kompor Gas Pedagang Bubur

Api pertama kali dilaporkan muncul pada pukul 04.35 WIB, petugas damkar saat itu belum tiba di lokasi.

Rasa panik dan cemas menyelimuti dirinya saat api berkecamuk.

Namun, pedagang parfum itu tetap nekat turut memadamkan jilatan api.

Ibrahim pun sampai terluka dalam peristiwa naas itu.

Sejumlah tubuhnya mengalami luka bakar meski ia tak merasakan rasa sakit pada saat berjibaku memadamkan api.

"Iya tangan kanan terkena seng atau paku panas selain itu untuk menghalau reruntuhan kayu panas yang jatuh. Kalau kaki luka bakar karena besi panas," katanya dilansir dari TribunJakarta.com pada Selasa (27/9/2022).

Baca juga: Cerita Korban Kebakaran di Menteng Selamatkan Diri Bersama 4 Anaknya, Api Muncul Saat Mereka Tidur Nyenyak

Kendati rumahnya tak terbakar, Ibrahim harus merelakan kios parfumnya di pasar hangus dilumat api.

Selain itu, rumah orang tuanya turut ludes dilalap api.

Ia menderita kerugian mencapai Rp 20 juta akibat peristiwa itu.

Akan tetapi, Ibrahim tetap bersyukur ia dan keluarganya selamat dalam peristiwa itu.

Menurut Lurah Pegangsaan, Sendi Yusuf, untuk data sementara sebanyak 31 rumah dan 22 kios di pasar hangus terbakar.

"Dan sebanyak 129 jiwa serta 40 KK terdampak," katanya.

Baca juga: Kebakaran Permukiman Warga di Menteng, Tukang Bubur Mengalami Luka Bakar

Sendi melanjutkan kebakaran diduga bermula dari kebocoran tabung gas di lapak tukang bubur.

Akibat ledakan tabung gas itu, api membesar dan dengan cepat menjalar ke rumah di sekitarnya.

Ledakan itu juga menyebabkan salah satu pedagang bubur mengalami luka bakar parah.

Kepala Suku Dinas Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan (Gulkarmat DKI) Jakarta Pusat, Asril Rizal mengatakan pihaknya menerima berita sekitar pukul 04.35 WIB.

Dikerahkan sekitar 17 unit damkar dan 85 personil untuk memadamkan api.

Luas area yang terbakar mencapai 2000 meter persegi.

Artikel ini telah tayang di TribunJakarta.com dengan judul "Kisah Tukang Parfum Refill di Cikini Bantu Padamkan Api, Kaki dan Tangan Melepuh kena Besi Panas"

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Megapolitan
Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Megapolitan
Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Megapolitan
Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Megapolitan
Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Megapolitan
Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Megapolitan
Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Megapolitan
Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program 'Bebenah Kampung'

Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program "Bebenah Kampung"

Megapolitan
Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Megapolitan
Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Megapolitan
Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Megapolitan
Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Megapolitan
2 Pria Rampok Taksi 'Online' di Kembangan untuk Bayar Pinjol

2 Pria Rampok Taksi "Online" di Kembangan untuk Bayar Pinjol

Megapolitan
Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Megapolitan
Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com