Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kemitraan Pemprov-Swasta Diperlukan untuk Atasi Keterbatasan Daya Tampung Sekolah Negeri

Kompas.com - 28/09/2022, 16:34 WIB
Muhammad Naufal,
Kristian Erdianto

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan menekankan pentingnya kerja sama antara pemerintah dan lembaga pendidikan swasta dalam mengatasi keterbatasan daya tampung atau kuota siswa di sekolah negeri.

Anies mengatakan, pada dasarnya pemerintah dan swasta memiliki tanggung jawab untuk menyediakan akses terhadap pendidikan yang merata bagi masyarakat.

"Kami ingin kemitraan antara swasta dengan pemerintah itu terjadi. Jadi sesungguhnya penyedia pendidikan itu semuanya," ujar Anies, saat ditemui di Sekolah Dasar Negeri (SDN) 08 Jakarta, Pasar Minggu, Jakarta Selatan, Rabu (28/9/2022).

Baca juga: Pelajar di Bekasi Bisa Dapat Subsidi Sekolah Gratis di SMP Swasta

"Nah dengan begitu, swasta pun dibantu dan didukung oleh pemerintah," sambungnya.

Menurut Anies, seharusnya kuota penerimaan siswa baru tidak hanya disediakan oleh pemerintah.

Dia menuturkan, lembaga swasta juga perlu menyediakan akses terhadap pendidikan yang terjangkau.

Caranya, Pemprov DKI bakal memberikan subsidi biaya pendidikan bagi siswa yang bersekolah di sekolah swasta.

Dengan demikian, kata Anies, akses terhadap pendidikan dapat terlaksana dengan pelayanan yang sama.

Baca juga: Siswa SMP Swasta di Bekasi Dapat Subsidi Biaya, Ini Syaratnya

"Jadi, dengan begitu, anak-anak kita semua bisa masuk dan mendapatkan pendidikan yang diselenggarakan oleh swasta maupun pemerintah dengan standar pelayanan yang setara," kata Anies.

Mantan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan ini menambahkan, pemprov sedang membahas peraturan terkait subsidi tersebut.

"Kami sedang memproses untuk aturannya sehingga kami bisa mendukung sekolah-sekolah swasta dengan pembiayaan," tuturnya.

Adapun penerimaan peserta didik baru atau PPDB tahun 2022 dimulai pada Juni lalu. Dikutip dari Kompas.id, Data Dinas Pendidikan DKI menunjukkan, jenjang SD memiliki daya tampung 90.941 siswa.

Rincian untuk penerimaan siswa dengan adanya empat jalur itu ialah jalur prestasi tidak ada, jalur afirmasi 22.735 siswa, jalur zonasi 66.387 siswa, dan jalur pindah tugas orangtua 1.819 anak.

Baca juga: Wagub DKI Klaim PPDB Berhasil Tingkatkan Kualitas Siswa dan Sekolah

Kemudian jenjang SMP memiliki daya tampung 71.993 orang. Rinciannya, penerimaan untuk jalur prestasi 16.558 orang, jalur afirmasi 17.998 orang, jalur zonasi 35.997 orang, dan jalur pindah tugas orangtua 1.440 orang.

Pada jenjang SMA, daya tampungnya 29.765 orang, dengan rincian jalur prestasi 6.846 orang, jalur afirmasi 7.441 orang, jalur zonasi 14.883 orang, dan jalur pindah tugas orangtua 595 orang.

Untuk jenjang SMK, total daya tampung sebanyak 19.026 orang yang terdiri dari 10.464 orang jalur prestasi, 8.181 orang jalur afirmasi, dan jalur pindah tugas orangtua 381 orang.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pria yang Lecehkan 5 Bocah Laki-laki di Cengkareng Ditetapkan Tersangka

Pria yang Lecehkan 5 Bocah Laki-laki di Cengkareng Ditetapkan Tersangka

Megapolitan
Disuruh Beli Rokok tapi Tidak Pulang-pulang, Ternyata AF Diamuk Warga

Disuruh Beli Rokok tapi Tidak Pulang-pulang, Ternyata AF Diamuk Warga

Megapolitan
Korban Pelecehan Payudara di Jaksel Trauma, Takut Saat Orang Asing Mendekat

Korban Pelecehan Payudara di Jaksel Trauma, Takut Saat Orang Asing Mendekat

Megapolitan
Dilecehkan Pria di Jakbar, 5 Bocah Laki-laki Tak Berani Lapor Orangtua

Dilecehkan Pria di Jakbar, 5 Bocah Laki-laki Tak Berani Lapor Orangtua

Megapolitan
Rute Transjakarta 12C Waduk Pluit-Penjaringan

Rute Transjakarta 12C Waduk Pluit-Penjaringan

Megapolitan
Rute KA Gumarang, Tarif dan Jadwalnya 2024

Rute KA Gumarang, Tarif dan Jadwalnya 2024

Megapolitan
Kronologi Perempuan di Jaksel Jadi Korban Pelecehan Payudara, Pelaku Diduga Pelajar

Kronologi Perempuan di Jaksel Jadi Korban Pelecehan Payudara, Pelaku Diduga Pelajar

Megapolitan
Masuk Rumah Korban, Pria yang Diduga Lecehkan 5 Bocah Laki-laki di Jakbar Ngaku Salah Rumah

Masuk Rumah Korban, Pria yang Diduga Lecehkan 5 Bocah Laki-laki di Jakbar Ngaku Salah Rumah

Megapolitan
Cegah Penyebaran Penyakit Hewan Kurban, Pemprov DKI Perketat Prosedur dan Vaksinasi

Cegah Penyebaran Penyakit Hewan Kurban, Pemprov DKI Perketat Prosedur dan Vaksinasi

Megapolitan
Viral Video Gibran, Bocah di Bogor Menangis Minta Makan, Lurah Ungkap Kondisi Sebenarnya

Viral Video Gibran, Bocah di Bogor Menangis Minta Makan, Lurah Ungkap Kondisi Sebenarnya

Megapolitan
Kriteria Sosok yang Pantas Pimpin Jakarta bagi Ahok, Mau Buktikan Sumber Harta sampai Menerima Warga di Balai Kota

Kriteria Sosok yang Pantas Pimpin Jakarta bagi Ahok, Mau Buktikan Sumber Harta sampai Menerima Warga di Balai Kota

Megapolitan
Sedang Jalan Kaki, Perempuan di Kebayoran Baru Jadi Korban Pelecehan Payudara

Sedang Jalan Kaki, Perempuan di Kebayoran Baru Jadi Korban Pelecehan Payudara

Megapolitan
Polisi Tangkap Aktor Epy Kusnandar Terkait Penyalahgunaan Narkoba

Polisi Tangkap Aktor Epy Kusnandar Terkait Penyalahgunaan Narkoba

Megapolitan
Pemprov DKI Jakarta Bakal Cek Kesehatan Hewan Kurban Jelang Idul Adha 1445 H

Pemprov DKI Jakarta Bakal Cek Kesehatan Hewan Kurban Jelang Idul Adha 1445 H

Megapolitan
Pekerja yang Jatuh dari Atap Stasiun LRT Kuningan Disebut Sedang Bersihkan Talang Air

Pekerja yang Jatuh dari Atap Stasiun LRT Kuningan Disebut Sedang Bersihkan Talang Air

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com