Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tawuran Geng Pelajar di Bekasi, Satu Orang Tewas Kena Bacok

Kompas.com - 29/09/2022, 20:00 WIB
Joy Andre,
Nursita Sari

Tim Redaksi

BEKASI, KOMPAS.com - Tawuran pelajar yang menewaskan satu orang terjadi di Jalan Kasuari Kelurahan Kayuringin Jaya, Kota Bekasi, Senin (26/9/2022) malam pukul 23.30 WIB.

Wakapolres Metro Bekasi Kota Ajun Komisaris Besar Polisi Rama Samtama Putra menuturkan bahwa korban berinisial MRA (16) tewas akibat luka bacok di bagian dada.

"Kejadiannya ada dua kelompok yang beranggotakan anak-anak berstatus pelajar dan merupakan anggota dari sebuah geng," tutur Rama di Mapolres Bekasi Kota, Kamis (29/9/2022).

Sebelum tawuran terjadi, kedua kelompok tersebut sudah janjian saat live di media sosial Instagram. Mereka sepakat bertemu di lokasi.

Baca juga: Curi Belasan Motor, Putri Pedangdut Imam S Arifin Ditangkap Polisi

Ketika bentrokan terjadi, kelompok korban kalah dan mencoba untuk kabur dari kejaran kelompok lawannya.

"Saat itu korban berboncengan satu motor berisi empat orang, kebetulan korban paling belakang dan sempat tersabet celurit," tutur Rama.

Di tengah perjalanan kabur dari kejaran pelaku, korban MRA mengeluh sakit pada bagian dada sebelah kanan.

Ia pun pindah ke bagian tengah untuk diapit oleh rekan-rekannya di motor dan langsung dibawa ke rumah sakit.

"Korban ini bicara ke temannya di depan, kemudian bertukar posisi dan dibawa ke RS, namun tidak tertolong dan meninggal dunia," ujar Rama.

Baca juga: Laporkan Rizky Billar atas Dugaan KDRT, Lesti Kejora Mengaku Dicekik dan Dibanting

Rama mengatakan, usai tawuran itu terjadi, polisi langsung menyelidiki dan mengecek ke tempat kejadian.

Hasil penyelidikan, polisi langsung menggelandang 22 orang yang diduga terlibat aksi tawuran maut tersebut.

"Enam orang ditangkap di TKP, sementara sisanya digiring dari rumahnya masing-masing," tutur Rama.

Ia mengucapkan, usai 22 orang diperiksa, polisi kemudian menetapkan dua orang tersangka pelaku pembacokan yang berusia di bawah umur.

Baca juga: Protes Harga Kedelai Naik, Pengrajin di Sunter Banting dan Hancurkan Tempe

Mereka yang ditetapkan tersangka berinisial AS (15) dan S (14). Selain keduanya, polisi menuturkan, ada dua pelaku lain berinisial RP dan AR yang diduga merampas sepeda motor korban.

"Tersangka AS dan S diduga kuat membacok korban, sementara pelaku RP dan AR diduga kuat merampas sepeda motor korban," ucap Rama.

"Terduga pelaku AR juga hingga kini masih buron," lanjut Rama.

Adapun dari tangan mereka, polisi mengamankan barang bukti dua bilah celurit, satu set pakaian milik korban, dan satu unit sepeda motor Honda Beat.

Rama menuturkan, dua tersangka pengeroyokan akan disangkakan Pasal 170 ayat 2 ke 3 KUHP dan diancam hukuman 12 tahun penjara.

Sementara itu, satu pelaku tersangka perampas motor dijerat Pasal 368 dan atau 365 KUHP dengan ancaman hukuman lima tahun penjara.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Ada 292 Aduan Terkait Pembayaran THR 2024 Lewat Website Kemenaker

Ada 292 Aduan Terkait Pembayaran THR 2024 Lewat Website Kemenaker

Megapolitan
Bantah Gonta-ganti Pengurus Tanpa Izin, Ketua RW di Kalideres: Sudah Bersurat ke Lurah

Bantah Gonta-ganti Pengurus Tanpa Izin, Ketua RW di Kalideres: Sudah Bersurat ke Lurah

Megapolitan
Pelaku Pelecehan Payudara Siswi di Bogor Diduga ODGJ, Kini Dibawa ke RSJ

Pelaku Pelecehan Payudara Siswi di Bogor Diduga ODGJ, Kini Dibawa ke RSJ

Megapolitan
Longsor di New Anggrek 2 GDC Depok, Warga: Sudah Hubungi Semua Pihak, Tidak Ada Jawaban

Longsor di New Anggrek 2 GDC Depok, Warga: Sudah Hubungi Semua Pihak, Tidak Ada Jawaban

Megapolitan
Cuaca Panas Ekstrem di Arab Saudi, Fahira Idris Minta Jemaah Haji Jaga Kondisi Fisik

Cuaca Panas Ekstrem di Arab Saudi, Fahira Idris Minta Jemaah Haji Jaga Kondisi Fisik

Megapolitan
Mahasiswa Dikeroyok di Tangsel, Setara Institute Minta Hentikan Narasi Kebencian Pemicu Konflik

Mahasiswa Dikeroyok di Tangsel, Setara Institute Minta Hentikan Narasi Kebencian Pemicu Konflik

Megapolitan
Khawatir Kalah karena Politik Uang, Hanya 1 Kader PKB Daftar Pilkada Bogor

Khawatir Kalah karena Politik Uang, Hanya 1 Kader PKB Daftar Pilkada Bogor

Megapolitan
Dari 11, 4 Aduan Pekerja di Jakarta Terkait Pembayaran THR 2024 Telah Ditindaklanjuti

Dari 11, 4 Aduan Pekerja di Jakarta Terkait Pembayaran THR 2024 Telah Ditindaklanjuti

Megapolitan
Ketum PITI Diperiksa Polisi Terkait Laporan Terhadap Pendeta Gilbert

Ketum PITI Diperiksa Polisi Terkait Laporan Terhadap Pendeta Gilbert

Megapolitan
Lurah di Kalideres Tak Masalah jika Digugat soal Penonaktifan Ketua RW, Yakin Keputusannya Tepat

Lurah di Kalideres Tak Masalah jika Digugat soal Penonaktifan Ketua RW, Yakin Keputusannya Tepat

Megapolitan
Polisi Selidiki Kepemilikan Pelat Putih Mobil Dinas Polda Jabar yang Kecelakaan di Tol MBZ

Polisi Selidiki Kepemilikan Pelat Putih Mobil Dinas Polda Jabar yang Kecelakaan di Tol MBZ

Megapolitan
Hanya 1 Kader Daftar Pilkada Bogor, PKB: Khawatir Demokrasi Rusak seperti Pemilu

Hanya 1 Kader Daftar Pilkada Bogor, PKB: Khawatir Demokrasi Rusak seperti Pemilu

Megapolitan
Pemkot Tangsel Bakal Evaluasi Ketua RT-RW Imbas Pengeroyokan Mahasiswa

Pemkot Tangsel Bakal Evaluasi Ketua RT-RW Imbas Pengeroyokan Mahasiswa

Megapolitan
Meski Tersangka Sudah Ditetapkan, Polisi Sebut Penyidikan Kasus Tewasnya Taruna STIP Belum Final

Meski Tersangka Sudah Ditetapkan, Polisi Sebut Penyidikan Kasus Tewasnya Taruna STIP Belum Final

Megapolitan
Mengingat Lagi Pesan yang Ada di STIP, 'Sekolah Ini Akan Ditutup Jika Terjadi Kekerasan'

Mengingat Lagi Pesan yang Ada di STIP, "Sekolah Ini Akan Ditutup Jika Terjadi Kekerasan"

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com