Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Gerak Cepat Selamatkan Remaja yang Diperkosa Tetangga di Kelapa Gading...

Kompas.com - 04/10/2022, 10:30 WIB
Zintan Prihatini,
Jessi Carina

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Kasus pemerkosaan anak di Jakarta Utara kembali berulang. Kini, R, seorang remaja berusia 14 tahun menjadi korban pemerkosaan oleh dua kakak beradik, yakni AP dan MF.

Wakil Sekertaris Jenderal Bidang Perlindungan Anak Dewan Pengurus Pusat Angkatan Muda Pembaharuan Indonesia Rouli Octara Rajagukguk menjelaskan, korban sempat mengalami trauma berat.

R disebut lebih sering menangis dan mengurung diri usai mengalami pemerkosaan yang dilakukan dua tetangganya itu. Bahkan, korban yang masih duduk di bangku Sekolah Menengah Pertama (SMP) tak lagi bersekolah.

Baca juga: Pemerkosaan Anak terjadi 3 Kali di Jakut, Kak Seto: Ini Fenomena Gunung Es

Untuk memulihkan luka dan trauma korban, Ketua Umum Lembaga Perlindungan Anak Indonesia (LPAI) Seto Mulyadi memastikan R didampingi oleh Pelayanan Terpadu Pemberdayaan Perempuan dan Anak (P2TP2A) Jakarta Utara.

Menurut laporan yang diterima Kak Seto, R juga sudah ditangani dokter dan psikolog dari P2TP2A.

"Kami (LPAI) hanya memantau saja, kami juga menyampaikan kepada korban dan khususnya kepada orangtuanya kalau ada masalah, ada apa pun juga kami sudah memberikan nomor telepon silakan menghubungi kami," ujar Kak Seto saat dihubungi Kompas.com, Senin (3/10/2022).

Kak Seto pun telah mengunjungi kediaman korban dan meminta R bercerita soal permasalahannya kepada psikolog yang mendampingi. Jika dirasa membutuhkan bantuan lainnya, LPAI, kata dia siap membantu.

Baca juga: Korban Pemerkosaan di Jakut Mulai Pulih, Cerita ke Kak Seto Ingin Jadi Dokter

Kondisi psikologis mulai stabil

Kak Seto secara langsung memantau kondisi korban, beberapa waktu lalu. Menurut dia, kondisi psikologis korban berangsur membaik dan stabil.

"Secara psikologis (korban) sudah stabil. Tetapi harus terus mendapat pendampingan, maka kami terus koordinasi P2TP2A," ucapnya.

LPAI juga siap membantu apabila R membutuhkan sesuatu termasuk pendampingan tambahan dari psikolog.

"Bahkan kami juga akan koordinasi dengan psikolog yang menangani kasus ini. Jadi, saya sendiri sebagai psikolog senior juga kalau memang diperlukan bantuan, sangat siap untuk anak-anak," ungkap Kak Seto.

Usai mengunjungi kediaman R, Kak Seto berkata remaja itu tampak lebih tenang. Kepada Kak Seto, R bercerita ingin menjadi seorang dokter.

Baca juga: Remaja 14 Tahun di Kelapa Gading Diduga Diperkosa Kakak Adik Tetangganya

Korban bisa melanjutkan sekolah

Lantaran khawatir R mendapatkan perlakuan yang tidak baik seperti bullying, ataupun merasa malu LPAI menawarkannya melanjutkan pendidikan home schooling. Nantinya, R diharapkan bisa tetap bersekolah dan menggapai cita-citanya.


"Kami menyampaikan kalau ada masalah di sekolahnya siapa tahu dia belum berani tampil, ada bullying dan sebagainya maka bisa sementara pindah jalur informal maupun non-formal," jelas Kak Seto.

"Yaitu semacam jalur home schooling, kami dari LPAI juga menyediakan semuanya tanpa dipungut biaya," sambung dia.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Rute KA Argo Cheribon, Tarif dan Jadwalnya 2024

Rute KA Argo Cheribon, Tarif dan Jadwalnya 2024

Megapolitan
Polisi Grebek Laboratorium Narkoba di Perumahan Elite Kawasan Sentul Bogor

Polisi Grebek Laboratorium Narkoba di Perumahan Elite Kawasan Sentul Bogor

Megapolitan
Bau Sampah Terasa Menyengat di Lokbin Pasar Minggu

Bau Sampah Terasa Menyengat di Lokbin Pasar Minggu

Megapolitan
Ini Tujuan Benyamin Ikut Penjaringan Bakal Cawalkot Tangsel di Tiga Partai Rival

Ini Tujuan Benyamin Ikut Penjaringan Bakal Cawalkot Tangsel di Tiga Partai Rival

Megapolitan
Usaha Dinsos Bogor Akhiri Perjalanan Mengemis Rosmini dengan Telusuri Keberadaan Keluarga

Usaha Dinsos Bogor Akhiri Perjalanan Mengemis Rosmini dengan Telusuri Keberadaan Keluarga

Megapolitan
Pembunuh Perempuan Dalam Koper Sempat Tinggalkan Jasad Korban di Hotel

Pembunuh Perempuan Dalam Koper Sempat Tinggalkan Jasad Korban di Hotel

Megapolitan
Dipecat karena Dituduh Gelapkan Uang, Ketua RW di Kalideres: Buat Apa Saya Korupsi Kalau Datanya Lengkap

Dipecat karena Dituduh Gelapkan Uang, Ketua RW di Kalideres: Buat Apa Saya Korupsi Kalau Datanya Lengkap

Megapolitan
Sudah Sepi Pembeli, Uang Retribusi di Lokbin Pasar Minggu Naik 2 Kali Lipat

Sudah Sepi Pembeli, Uang Retribusi di Lokbin Pasar Minggu Naik 2 Kali Lipat

Megapolitan
Benyamin-Pilar Kembalikan Berkas Penjaringan Pilkada Tangsel, Demokrat Sambut dengan Nasi Kebuli

Benyamin-Pilar Kembalikan Berkas Penjaringan Pilkada Tangsel, Demokrat Sambut dengan Nasi Kebuli

Megapolitan
Sehari Berlalu, Remaja yang Tenggelam di Kali Ciliwung Belum Ditemukan

Sehari Berlalu, Remaja yang Tenggelam di Kali Ciliwung Belum Ditemukan

Megapolitan
Polisi Masih Observasi Kondisi Kejiwaan Anak yang Bacok Ibu di Cengkareng

Polisi Masih Observasi Kondisi Kejiwaan Anak yang Bacok Ibu di Cengkareng

Megapolitan
Pedagang Sebut Lokbin Pasar Minggu Sepi karena Lokasi Tak Strategis

Pedagang Sebut Lokbin Pasar Minggu Sepi karena Lokasi Tak Strategis

Megapolitan
Ini Kantong Parkir Penonton Nobar Timnas Indonesia U-23 Vs Irak U-23 di Monas

Ini Kantong Parkir Penonton Nobar Timnas Indonesia U-23 Vs Irak U-23 di Monas

Megapolitan
Golkar Depok Ajukan Ririn Farabi Arafiq untuk Maju Pilkada 2024

Golkar Depok Ajukan Ririn Farabi Arafiq untuk Maju Pilkada 2024

Megapolitan
Jasad Bayi Tergeletak di Pinggir Tol Jaksel

Jasad Bayi Tergeletak di Pinggir Tol Jaksel

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com