Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Imbas Harga Naik, Pedagang Kurangi Stok Beras agar Tidak Rugi

Kompas.com - 05/10/2022, 16:52 WIB
Joy Andre,
Nursita Sari

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Sejumlah pedagang beras mulai mengurangi stok di kiosnya untuk menyiasati kenaikan harga beras yang terus terjadi.

Harga beras naik seiring dengan kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) milik PT Pertamina. Kenaikan harga beras rata-rata Rp 900-Rp 1.000 per liter.

Seorang pedagang beras di Pasar Baru Bekasi bernama Andri (36) mengaku mengurangi stok beras yang dijual agar tidak rugi apabila harga beras tiba-tiba kembali turun.

"Sekarang enggak berani stok banyak. Biasanya dikirim pakai mobil besar, sekarang pakai mobil pikap dan 50 karung. Takut tiba-tiba harganya turun lagi," ujar Andri di kiosnya, Rabu (5/10/2022).

Baca juga: Soal Harga Beras, Mendag: Presiden Tiap Hari Telepon agar Tak Lengah

Meski demikian, Andri menuturkan bahwa stok beras di kiosnya selalu tersedia.

"Sekarang asal ada saja (stoknya), takut tiba-tiba harganya turun lagi. Kalau ambil stok banyak tapi harga turun, saya rugi," kata Andri.

Kondisi serupa juga ditemukan di Pasar Baru Kramatjati, Jakarta Timur. Pedagang beras bernama Willi (33) tak mau menyimpan stok beras terlalu banyak di kiosnya.

Sebab, banyak pelanggan yang mengurangi pembelian beras di tokonya imbas kenaikan harga.

Willi khawatir kualitas beras menurun apabila terlalu lama disimpan karena tidak laku. Willi juga khawatir harga beras turun saat stok beras yang lebih mahal belum habis terjual.

"Langganan yang biasa beli 10 atau 20 liter, memang jadi berkurang. Mereka yang biasa beli segitu, jadi dikurangi. Memang enggak terlalu berpengaruh, tapi ya kalau stok banyak, takut harganya turun," ujar Willi.

Baca juga: Mendag Zulhas: Rebutan Gabah Jadi Penyebab Harga Beras Naik

Willi menduga, selain faktor kenaikan harga BBM, kondisi cuaca yang kini memasuki musim penghujan menjadi salah satu penyebab harga beras naik.

"Faktornya karena belum panen. BLT juga ngaruh, karena yang biasanya beli beras, jadi enggak beli dahulu karena mereka (pembeli) mau habisin beras yang bantuan dulu," ucap Willi.

Sebagai informasi, Kepala Badan Pangan Nasional Arief Prasetyo Adi mengatakan, melambungnya harga beras tak dapat dihindari.

Kenaikan beras di pasar menyusul keputusan pemerintah menaikkan harga BBM.

"Memang tidak bisa dihindari kenaikan harga (beras), yang pertama karena memang fertilizer naik, kedua memang biaya tanam, ada distribusi BBM memang naik kemarin," kata Arief di Jakarta, Senin (3/10/2022).

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Berbeda Nasib dengan Chandrika Chika, Rio Reifan Tak Akan Dapat Rehabilitasi Narkoba

Berbeda Nasib dengan Chandrika Chika, Rio Reifan Tak Akan Dapat Rehabilitasi Narkoba

Megapolitan
Lansia Korban Hipnotis di Bogor, Emas 1,5 Gram dan Uang Tunai Jutaan Rupiah Raib

Lansia Korban Hipnotis di Bogor, Emas 1,5 Gram dan Uang Tunai Jutaan Rupiah Raib

Megapolitan
Polisi Sebut Keributan Suporter di Stasiun Manggarai Libatkan Jakmania dan Viking

Polisi Sebut Keributan Suporter di Stasiun Manggarai Libatkan Jakmania dan Viking

Megapolitan
Aditya Tak Tahu Koper yang Dibawa Kakaknya Berisi Mayat RM

Aditya Tak Tahu Koper yang Dibawa Kakaknya Berisi Mayat RM

Megapolitan
Kadishub DKI Jakarta Tegaskan Parkir di Minimarket Gratis

Kadishub DKI Jakarta Tegaskan Parkir di Minimarket Gratis

Megapolitan
Koper Pertama Kekecilan, Ahmad Beli Lagi yang Besar untuk Masukkan Jenazah RM

Koper Pertama Kekecilan, Ahmad Beli Lagi yang Besar untuk Masukkan Jenazah RM

Megapolitan
Polisi Masih Buru Pemasok Narkoba ke Rio Reifan

Polisi Masih Buru Pemasok Narkoba ke Rio Reifan

Megapolitan
Dishub DKI Jakarta Janji Tindak Juru Parkir Liar di Minimarket

Dishub DKI Jakarta Janji Tindak Juru Parkir Liar di Minimarket

Megapolitan
Kasus Pembunuhan Wanita Dalam Koper, Korban Diduga Tak Tahu Pelaku Memiliki Istri

Kasus Pembunuhan Wanita Dalam Koper, Korban Diduga Tak Tahu Pelaku Memiliki Istri

Megapolitan
Tangkap Aktor Rio Reifan, Polisi Sita 1,17 Gram Sabu dan 12 Butir Psikotropika

Tangkap Aktor Rio Reifan, Polisi Sita 1,17 Gram Sabu dan 12 Butir Psikotropika

Megapolitan
Polisi Usut Indentitas Mayat Laki-laki Tanpa Busana di Kanal Banjir Barat Tanah Abang

Polisi Usut Indentitas Mayat Laki-laki Tanpa Busana di Kanal Banjir Barat Tanah Abang

Megapolitan
Sebelum Dibunuh Arif, RM Sempat Izin ke Atasan untuk Jenguk Kakaknya di RS

Sebelum Dibunuh Arif, RM Sempat Izin ke Atasan untuk Jenguk Kakaknya di RS

Megapolitan
Keluarga Tolak Otopsi, Jenazah Pemulung di Lenteng Agung Segera Dibawa ke Kampung Halaman

Keluarga Tolak Otopsi, Jenazah Pemulung di Lenteng Agung Segera Dibawa ke Kampung Halaman

Megapolitan
Mayat Laki-laki Tanpa Busana Mengambang di Kanal Banjir Barat Tanah Abang

Mayat Laki-laki Tanpa Busana Mengambang di Kanal Banjir Barat Tanah Abang

Megapolitan
Perempuan Dalam Koper Bawa Rp 43 Juta, Hendak Disetor ke Rekening Perusahaan

Perempuan Dalam Koper Bawa Rp 43 Juta, Hendak Disetor ke Rekening Perusahaan

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com